Remaja Muslim Nggak Pake V-Day




Oleh Pundatin 
Mahasiswa IAIN Surakarta

         Bulan februari, bulan yang di nanti-nanti, tentu aja bagi mereka yang pacaran atau yang punya gebetan. Bulan dimana coklat dan bunga mawar bertebaran. Dimana orang pacaran dan yang punya gebetan menyatakan cintanya kepada orang tersayang, seneng kali ya diberi bunga sebagai tanda cinta? di kasih coklat sebagai tanda sayang,  apalagi kalo diajak makan malam berdua. So sweet kali ya.

           Sudah tahukan kalian hari apa itu, yaps betul banget hari kasih sayang atau kita kenal dengan Valentine Day or V-Day. Hari dimana orang akan  mengungkapkan rasa sayangnya, ia akan menyatakan ketulusan cintanya, bahkan rela keluarin uang sebanyak-banyaknya buat orang terkasih, bahkan rela ngorbanin hal paling berharga buat dirinya, Kira-kira buat orang tua atau saudara nggak sih? Jelas nggak mungkin untuk mereka. Tapi barang tentu buat gebetan atau si pacar. 

          Di sini aku nggak akan bahas soal sejarah V-Day ya, karena sudah banyak yang bahas soal ini dengan berbagai versi, tapi yang jelas dari semua versi itu nggak ada yang dari Islam. So pasti, kita nggak boleh mengikutinya. Karena hal itu termasuk dalam tasyabuh, tahukan tasyabuh itu apa? kalo nggak tahu cari aja di mbah google atau datang ke kajian yang bahas soal hal ginian.

Di sini aku akan bahas gimana sih sikap aku sama si V-Day ini.
          Pertama Aku dan Valentine Day versi anak polos yang nggak tahu apa-apa, tapi kalo di ajak iya-iya aja, hari Valentine Day, semua orang pada sibuk nyari coklat, bunga, buat puisi, bahkan sibuk nyari kamar hotel yang kosong, aku yang nggak tahu apa-apa cuma diam aja, sambil menengok kanan kiri depan belakang teman-teman yang sibuk nyari hal-hal yang menurutku entahlah, sambil bertanya-tanya mereka ini sibuk nyari apa??? Mau beli coklat aja ribet, beli bunga aja bingung, mereka punya rumah kenapa repot-repot cari hotel, lalu aku pun bertanya sama teman-temanku "Kalian pada ngapain sih???" tanyaku dengan polosnya, mereka menatap dengan tatapan anehnya seolah pertanyaan itu nggak bermutu, atau pertanyaan yang tak pantas untuk dijawab. Lalu ada yang bilang dengan baiknya bertanya "Emang kamu nggak tahu apa, hari ini hari apa???" Aku hanya menggelengkan kepalaku semua menatap tak percaya, udah kamu ikutan aja beli buat pacar atau orang tersayang. Begitulah ajakan mereka dengan polosnya aku pun ikut membeli, sampai dirumah malah bingung mau dikasihkan ke siapa. Kan aku nggak punya pacar dan berakhirlah coklat yang ku beli kedalam perutku sendiri.

        Kedua Aku dan Valentine Day versi anak cuek. H-1 Valentine Day semua teman-teman sibuk mencari coklat, hadiah dan lain sebagainya, sedangkan aku duduk disalah satu kursi menikmati es teh manis sambil baca watpad, menunggu mereka yang sibuk memilih dan memilah yang menurutku tak berfaedah. Ngapain repot-repot beli barang-barang itu kalau akhirnya cuma dikasihkan ke orang lain kenapa nggak dimakan sendiri aja, itulah pemikiran orang cuek, hobinya mentingin diri sendiri. Saat di tanya kenapa nggak ikut beli dijawab nggak penting, nggak berfaedah.
         Ketiga Aku dan Valentine Day versi anak baru hijrah. Dengan kesibukan teman-teman yang sama mempersiapkan V-Day tak ada yang nggak sibuk kecuali aku, aku hanya diam dan memperhatikan teman-teman yang lain dan bertanya "Emang kita boleh ya ngerayain V-Day?, bukannya itu tradisi orang nasrani? Itu tasyabuh namanya. Kata Ustadzahku, kita nggak boleh ikut-ikutan kaum Yahudi dan Nasrani" Kataku
 "Ih apaan sih lu, sok suci banget, itu kan tanda cinta, Allah aja Maha Cinta masa kita mau ngungkapin rasa cinta kita ke orang yang kita sayang nggak boleh" Jawab mereka 
"Tapi kan, itu tasyabuh, lagian pacaran itu kan mendekati Zina, nggak boleh tahu!"
"Udahlah kalo emang lu nggak mau ya udah, nggak usah ikut, dan nggak usah ikut campur" kata mereka dengan nada amarah. 
Aku pun hanya diam dan merenung kenapa mereka bisa seperti ini, padahalkan mereka sesama muslim harusnya paham bahwa hal itu adalah hal yang sia-sia, lagi tak bermanfaat dan termasuk tasyabuh yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam jurang dosa.
          Seharusnya sikap kita sebagai muslimah menghadapi si V-Day ini adalah menolak, karna kita adalah generasi bangsa pejuang agama harusnya tak melakukan hal receh semacam V-Day ini. Harusnya kita pikirkan ummat saat ini yang sedang dirundung pilu. Lihatlah Palestina, yang setiap saat di bom oleh kaum Yahudi laknatullah. Lihatlah Rohingnya yang masih bingung akan menetap dimana? Lihatlah para Ulama kita yang selalu dicari-cari kesalahannya. Dipersekusi. 
     So, sebagai muslimah kita harus mengatakan tidak pada Valentine's Day. Apalagi melakukannya? Tentu saja tidak boleh.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak