Oleh : Lilik Yani
Saudaraku, sebenarnya tulisan-tulisan yang saya tuangkan dalam media ini adalah sebagai sarana untuk menasehati diri.
Saudaraku, tidak ada maksud untuk menggurui karena diri inipun selalu berproses untuk memperbaiki diri.
Tetapi ada upaya untuk menebar benih- benih kebaikan dan ajakan untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah. Sekaligus muhasabah diri, apakah yang kita tuliskan sudah ditunaikan.
Ada rasa takut jika menyampaikan suatu nasehat atau ajakan kebaikan tetapi diri sendiri belum menjalankan.
“ Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa engkau mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? Itu sangatlah dibenci disisi Allah, jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (TQS As Saff : 2-3)
Saudaraku, dengan menulis semoga bisa memotivasi kita untuk terus memperbaiki diri dan selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt.
Kita sampaikan ajaran-ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw melalui tulisan. Dan kita pun tidak lupa untuk menerapkan pada diri kita sendiri.
Kita menebarkan benih-benih kebaikan lewat tulisan sekaligus aplikasi langsung kepada diri. Sehingga orang lain bisa menikmati indahnya syariat Islam setelah diterapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Ajaran-ajaran Islam yang indah tidak akan bisa dirasakan apalagi dinikmati, jika masih dalam bentuk teori belaka. Maka jadikan diri sebagai contoh penerapan kebenaran ajaran Islam. Hingga Islam bisa menjadi rahmatan lil alamiin.
Saudaraku, jika ada kebaikan dari tulisan-tulisan itu, niscaya datangnya dari Allah. Jika ada kesalahan itu murni karena pemahaman saya yang masih jauh dari sempurna.
Tapi dorongan rasa cinta mengajak saudara-saudaraku untuk selalu di jalan Allah, maka saya berupaya untuk membuat tulisan. Sekaligus jadi motivasi, pengingat dan muhasabah buat diri sendiri. Dengan harapan agar terus menambah pundi-pundi amal kebaikan.
"Sampaikan walau hanya satu ayat."
Atas dasar sabda Rasulullah itu pula yang mendorong saya untuk tetap menulis, menyampaikan ide, pemikiran, dan apa yang dirasakan. Selama ada dasar dari Al Qur'an atau hadist Rasulullah saw. Selama yang disampaikan adalah kebaikan dan niat tulus untuk mengenalkan ide Islam, maka kita harus sampaikan.
Tidak harus menunggu banyak ilmu untuk berdakwah. Tidak harus menunggu sampai menjadi penulis tenar, untuk menyampaikan keindahan Islam melalui tulisan. Asalkan tidak menyimpang dari aturan Allah dan disampaikan dengan bahasa yang santun, maka menulis bisa menjadi sarana dakwah.
Menulis sebagai sarana mengingatkan diri, sekaligus untuk menebar benih-benih kebaikan. Masalah hasil, biarlah Allah yang berkehendak untuk membuka hati setiap orang yang Dia kehendaki.
Semoga ada berkah Allah dari setiap huruf yang kita rangkai. Semoga ada hati yang tercerahkan melalui setiap rangkaian kata yang kita sampaikan.
Wallahu a'lam bisshawab
Tags
renungan