By: Messy Ikhsan
Maju atau mundurnya suatu peradaban terletak pada tangan pemudanya. Begitu pula, maju atau mundurnya suatu agama juga terletak pada tangan pemudanya.
Tentu peran pemuda pada suatu peradaban dan agama bersifat sentral. Kita sebagai kaum muslim perlu memahami akan hal itu. Sehingga kita bisa mempersiapkan kader generasi muda Islam yang tangguh dan cemerlang.
Dulu, peradaban Islam yang gemilang mayoritas ditorehkan oleh kalangan muda. Sehingga Islam mampu menjadi mercusuar dunia selama tiga belas dengan menguasai dua pertiga dunia. Saat itu, tidak ada yang lebih hebat, mulia, kuat kecuali ISLAM.
Tapi kini, peradaban gemilang Islam hanya menyisakan kenangan indah. Tapi kapankah kenangan indah itu terulang lagi?Jika kini generasi muda Islam hanya sibuk mengejar gemerlap dunia.
Apakah generasi "BUCIN" dan "BAPERAN" yang diharapkan menjadi generasi Islam yang berkualitas? Lantas, bagaimana tips mengemas generasi muda kini menjadi generasi Islam yang berkualitas?
Faktor paling menentukan kualitas generasi Islam adalah keimanannya dan keilmuannya. Oleh karena itu, tidak dikenal adanya dikotomi pendidikan seperti yang lazim terjadi dalam terjadi dalam kehidupan sekuler. Pendidikan generasi dalam pandangan Islam tidak hanya ditargetkan untuk mencapai ketinggian teknologi dan ilmu pengetahuan smata. Target utama pendidikan generasi adalah untuk mencetak generasi yang memiliki keimanan yang kokoh, lalu dengan motivasi keimanan tersebutlah teknologi dan pengetahuan dikaji, dikuasai, dan dikembangkan. Artinya, keimanan menjadi dasar bagi keilmuan seseorang.
1. Mengemas generasi yang berkepribadian Islam.
Yaitu generasi yang memiliki keimanan kuat terhadap Islam (Aqidah Islamiyah), dan bertekad menjadikan aqidah Islam tersebut sebagai standar satu-satunya dalam pola berpikir (aqliyah) dan pola sikapnya (nafisyah).
Semua aktivitas dan masalah dalam kehidupan ditata dan diselesaikan berdasarkan petunjuk Syari’at Islam. Oleh karena itu, penanaman pemahaman yang utuh dan kokoh terhadap aqidah Islam menjadi penentu utama terbentuknya generasi yang berkualitas. Untuk membentuk generasi yang berkepribadian Islam tentu membutuhkan pembekalan-pembekalan yang dapat mengarahkan pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah) berasaskan pada Islam.
Pola pikir Islami (aqliyah Islamiyah) akan terbentuk bila pemahaman terhadap suatu fakta senantiasa dikaitkan dengan pemikiran dan pandangan Islam. Namun bila pemahaman dan penyelesaian persoalan pendidikan generasi didasarkan pada cara pandang (ideologi) kapitalis sekuler, maka akan terlahir sistem pendidikan generasi sekuler yang sangat bertentangan dengan Islam.
Begitu pula dengan pola sikap Islami (nafsiyah Islamiyah), akan terbentuk bila motivasi dalam generasi didasarkan pada keimanannya kepada Islam. Yaitu pendidikan generasi yang dilakukan bertujuan untuk mengantarkan generasi kita kepada derajat ketaqwaan yang lebih tinggi dan menebar kemaslahatan bagi manusia. Tetapi apabila motivasinya didasarkan pada cara pandang kapitalis sekuler, sekalipun dia seorang muslim, akan terjebak pada dorongan untuk meraih materi dan penguasaan ilmu yang melahirkan persaingan untuk mengalahkan orang lain.
2. Mengemas generasi berkarakter pejuang
Perlu generasi yang serius dan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan tegaknya Islam hingga menyinari seluruh alam semesta. Generasi yang memberikan keteladanan dan mengajak umat manusia untuk kembali ke jalan Islam. Generasi yang berkarakter pejuang tampak dari tanggung jawabnya terhadap segala aktivitas dalam kehidupannya.
Pemahaman Islam yang mengkristal pada dirinya mendorong untuk siap bertanggung jawab terhadap apa yang diembannya. Baik memanajemen dirinya, keluarganya, masyarakat, bahkan umat di seluruh dunia. Mereka mengerti betul bahwa hidupnya syarat dengan amanah, dan kelak harus dipertanggung jawabkan kepada Sang Khalik, Allah SWT.
3. Menjalankan kehidupan berasaskan Islam
Islam telah mengajarkan tuntunan yang sempurna, yang mampu menyelesaikan seluruh problematika hidup manusia di dunia ini. Seseorang yang memahami islam secara jernih dan cemerlang kan menemukan jawaban, bahwa hanya dengan aqidah Islam semua persoalan baik persoalan pribadi, keluarga maupun masyarakat dan dunia seluruhnya akan dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan memahami bahwa tujuan hidup manusia adalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, Sang Pencipta manusia dan alam semesta, maka sudah selayaknya manusia harus mengatur segala aktivitas dan menyelesaikan semua problem hidupnya dengan tuntunan Syar’iat Islam. Karena Islam telah menyediakan solusi yang kan mengantarkan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.
Allah berfirman:
Annisa 65
Generasi yang mendapatkan pembinaan untuk mengokohkan aqidah Islam dalam dirinya, akan mempu mengarungi medan kehidupan dengan penuh keberanian.Tak ada hal yang patut ditakuti kecuali murka Allah SWT. Hidupnya hanya diabdikan kepada Allah, pantang putus asa dan menyerah pada problem yang melanda kehidupannya.
Semoga kita Allah mudahkan dalam mengemas generasi Islam yang berkualitas!
Bukittinggi, 1 Febuari 2020