Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Muslimah Penulis Sidoarjo
Sekolah sejatinya adalah tempat yang menyenangkan. Sebab di sana tempat menimba ilmu. Baik ilmu dunia maupun akhirat. Namun, kini nama sekolah menjadi tercoreng tersebab maraknya perundungan atau bullying.
Dari data yang ada, bullying yang terjadi hingga sampai taraf phisik dan bahkan memakan korban. Sedemikian akutnya, terlebih pelakunya remaja. Yang memang sedang dalam proses pencarian jati diri. Namun tak mendapat pengarahan yang semestinya sebab tidak adanya kesadaran dari banyak pihak bahwa ini sebuah perkara yang serius.
Bullying muncul biasanya karena adanya penindasan atas yang lemah dari yang kuat. Motifnya bisa bermacam-macam tergantung komunitasnya. Namun tetap saja ada pihak yang diuntungkan dan ada pihak yang dirugikan. Bullying terkadang muncul secara spontan namun bisa juga tersistem.
Pada akhirnya bullying juga muncul sebab tak adanya jaminan keamanan dari negara bagi setiap individu masyarakat baik terhadap harta, jiwa bahkan akalnya. Meskipun UU yang mengaturnya sudah ada. Namun tak berjalan semestinya sebab belum menjadi fokus negara. Sekulerisme lah penyebabnya. Ketika manusia diberi ranah kekuasaan sendiri tanpa dasar agama maka hawa nafsu yang berbicara.
Islam sangat mengharamkan bullying. Jelas sangat bertentangan dengan sistem kebebasan yang diadopsi sistem demokrasi hari ini. Seluruh perilaku manusia sangat ditentukan oleh syariat. Apa yang baik dihadapan syariat maka itu baik bagi manusia. Demikian pula sebaliknya. Apa yang buruk menurut syariat maka buruk bagi manusia.
Oleh karena itu ketika pendidikan menjadi tanggung jawab negara, maka negara akan memastikan setiap fungsi berjalan dengan baik. Diantaranya menjamin kesejahterahan setiap keluarga agar seorang ibu bisa maksimal menjadi ibu pengatur rumah tangga dan madrasah ula bagi anak-anaknya. Seorang bapak mampu menjalankan fungsinya dengan baik sebab ia tak kesulitan mengakses ekonomi dan ada jaminan negara jika dia lemah.
Akidah setiap orang pribadi akan selalu dijaga oleh negara dengan pengaturan media mana yang boleh dan tidak beredar dimasyarakat. Tak bisa dinafikan, salah satu pemicu maraknya bullying adalah dari tayangan kekerasan dan rasisme yang tak difilter oleh pemerintah. Wallahu a'lam Bish Showwab.
Tags
Opini