Oleh : Lilik Yani
Setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian. Kapan terjadinya? Hanya Allah yang mengetahui kapan seseorang harus mengadap-Nya.
Kematian tidak harus didahului dengan sakit. Banyak orang yang sakit sudah lama tetapi tidak meninggal. Sebaliknya ada yang segar bugar, setelah olahraga pagi, tiba-tiba dada sesak kemudian meninggal dunia.
Kematian tidak harus mengalami usia tua dulu baru meninggal. Karena banyak anak baru lahir kemudian mati. Anak masih sekolah SD bahkan TK juga banyak yang mati karena kecelakaan atau sebab lainnya.
Kematian tidak memilih orang pemalas, pengangguran, orang lemah, supaya tidak merepotkan. Tetapi orang sukses, pejuang tangguh, pedakwah yang masih dibutuhkan umat, bisa saja wafat pada saat menjalankan tugas mulianya, jika saat itu ajal tiba.
Saudaraku, kematian itu tidak perlu sebab apa-apa. Kematian hanya mendatangi seseorang ketika ajalnya sudah tiba. Lha, ajal itu datangnya tidak pernah permisi.
Malaikat Izroil yang ditugaskan Allah untuk mencabut nyawa orang yang sudah datang ajal tersebut juga tidak memberi informasi dulu. Agar kita ada persiapan untuk menyambutnya. Dan bisa menyelesaikan tugas dan amanah. Juga agar bisa pamit kepada anak-anak dan kerabat.
Saudaraku, malaikai Izroil sangat taat kepada Rabb-nya. Sewaktu-waktu diperintah Allah maka dia akan siap melaksanakan. Tidak akan ditunda sedetikpun untuk tunaikan tugasnya. Tidak bisa disuap dengan alasan apapun. Karena dia tidak butuh apa-apa. Tidak ada nafsu. Yang ada hanya ketundukan dan ketaatan kepada apapun perintah Tuhan-nya.
Saudaraku, kemarin kami baru berduka. Kerabat kami (adik) di desa ada yang menderita sakit berat. Diagnosa dokter, beliau menderita kanker rahim stadium 4. Harus menjalankan kemotetapi ke kota besar dengan fasilitas medis lengkap dan tersedia dokter ahli yang memantau sakitnya.
Setiap jadwalnya kemoterapi, dia
didampingi suami tercintanya, pergi ke kota. Dua anaknya yang masih kecil-kecil ditinggal di rumah bersama neneknya yang sudah tua. Untung ada saudara yang tidak jauh dari rumahnya, bisa membantu menyiapkan makan mereka.
Ketika masuk jadwal kemoterapi ketiga. Perjuangan berat untuk bisa berangkat ke rumah sakit di kota besar, tempat menjalankan kemoterapi. Badan yang sangat lemas, rasa sakit karena kanker tidak berhenti sejenakpun, juga efek kemo yang terus merusak imunitas tubuhnya. Hampir menyerah karena tidak kuat menahan sakitnya.
Sampai di Rumah Sakit, dokter memeriksa semua yang terkait dengan detail. Karena hemoglobin drop jadi harus tambah darah hingga 4 kantong. Tetapi tidak ada kemajuan yang signifikan bahkan cenderung drop kondisinya.
Sehingga kemoterapi tidak bisa dilakukan karena kondisi pasien tidak memungkinkan. Selain itu, biaya makin menipis maka keluarga memutuskan pulang paksa. Mau menjalankan terapi alternatif saja. Dengan herbal dan rukyah syar'iyyah.
Penyakit datang dari Allah, dan hanya Allah yang kuasa untuk menyembuhkan. Jika terapi medis belum bisa dilanjutkan, maka upaya terus dilakukan sebagai bentuk memaksimalkan ikhtiar mencari kesembuhan.
Dalam kondisi keluarga yang fokus mencari kesembuhan adik. Ibunya yang sudah sepuh (tua), ikut merasakan sedih yang sangat. Tidak tega melihat penderitaan putrinya tersebut.
Hingga ahad lalu dapat kabar kalau ibunya masuk Rumah Sakit. Dan tidak berapa lama, beliau dipanggil Allah untuk menghadap-Nya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sesungguhnya semua berasal dari Allah dan semua akan kembali kepada Allah.
Saudaraku, banyak orang yang mengira kalau yang meninggal adik yang menderita kanker tersebut. Karena ibunya tidak sakit. Itu kan menurut manusia. Tetapi Allah yang lebih tahu mana yang terbaik buat hamba-Nya.
Kita hanya berupaya melakukan yang terbaik. Berupaya mencari solusi sesuai aturan dan tidak melanggar hukum syara. Keputusan di tangan Allah. Malaikat Izrail yang diutus Allah juga tidak akan salah pilih. Allah hanya memanggil hamba yang ajalnya telah tiba. Allah tidak akan mendzalimi hamba-Nya.
Saudaraku, semua kejadian sudah ada dalam catatan Allah. Tugas kita adalah menyiapkan bekal terbaik yang akan kita bawa menuju kehidupan kekal di akherat.
Selama masih diberi kesempatan hidup, mari kita maksimalkan untuk mengisi setiap detik hidup kita dengan amal sholeh. Menjalankan semua perintah Allah dengan penuh ketaatan. Segera mohon ampun dan bertaubat jika kita melakukan pelanggaran.
Saudaraku, mari kita memohon pertolongan Allah. Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah. Setiap aktivitas yang kita lakukan, selalu menyertakan Allah. Hingga menjadi amal sholeh yang siap kita bawa sebagai bekal, ketika sewaktu-waktu harus menghadap.
Dengan menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup. Semoga kita selamat dunia akherat dan Allah menutup akhir hidup kita dengan husnul khotimah. In syaa Allah. Aamiin.
Wallahu a'lam bisshawab
Tags
renungan