Oleh: Dhiyaul Haq
(Pengajar di Sekolah Tahfizh Plus Khoiru Ummah Malang)
Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa negaranya dalam kondisi genting. Pada Sabtu (25/1), Xi mengadakan Pertemuan Politbiro guna membahas langkah-langkah penanganan wabah.
Merebaknya wabah Virus Corona 2019-nCoV membuat sejumlah negara was was. Apalagi, virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) itu telah menjangkit 1.448 orang dan menyebar di 12 negara. Termasuk, negara tetangga indonesia seperti Singapura, Malaysia dan Australia.
Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menyerukan agar pemerintah untuk sementara menutup masuknya warga negara asing asal China. Hal ini dilakukan agar penyebaran Virus Corona tidak masuk ke Indonesia. "demi keselamatan warga, sebaiknya pemerintah untuk sementara menutup masuknya warga negara asing asal China, sampai situasi memungkinkan," kata Anggota Komisi DPR itu di Bandung, Minggu (26/1).
Berbeda dengan sikap Politisi PDIP, Pemprov Sumbar bahkan menerima 174 174 turis asal Kunming, china, di Bandara Internasional Minangkabau di Padang pada Minggu (26/1). Ratusan turis tersebut disambut langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Dan Sekda Sumbar Alwis.
Sikap Pemprov Sumbar mengundang penolakan dari netizen karena dinilai sikap Pemprov tidak waspada atas keadaan warga dengan adanya virus nCoV yang mematikan.
Beberapa warganet malah sekongkol untuk menjadikan tagar #tolaksementaraturischina masuk ke jajaran trending topic di dunia.
Miris menyayat hati ketika negara lain banyak yang menolak kedatangan Turis China, sebaliknya Indonesia justru mempersilahkan dengan senang hati agar datang ke tanah air. Diketahui AS dan Rusia berusaha mengevakuasi warganya di Wuhan agar bisa kembali ke negara masing-masing dengan selamat.
Amerika Serikat merencanakan penerbangan charter pada Minggu 26/01/2020 untuk membawa warga negara dan diplomat yang kembali dari Kota Wuhan di Cina pusat penyebaran virus Corona surat kabar Wall Street melaporkan pada Sabtu 25/01/2020.
Kabar mengejutkan bagi netizen Indonesia datang dari KKP Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Suhat, dr. Anas Ma’aruf. Pasalnya Anas mengatakan “kita tidak melakukan restriksi, pembatasan perjalanan orang karena bisnis bisa merugi ekonomi bisa berhenti”.
Dalam hal ini cukup jelas negara +62 belum tegas menyikapi Virus Corona yang semakin tersebar luas. Pemerintah lebih menjadikan bisnis sebagai pertimbangan dibandingkan keselamatan warga. Sangat wajar, negara kapitalisme selalu menyandangkan segala sesuatu pada asas manfaat semata. Apapun akan dilakukan demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
China memiliki pola hidup yang liberal. Mengonsumsi makanan yang langka dan tak biasa sudah dianggap sebagai identitas tersendiri bagi kalangan masyarakat cina. Orang yang makan hewan liar dianggap memiliki status sosial yang tinggi. (cnnindonesia.com)
Dikutip dari mothership, masyarakat cina juga percaya hewan liar merupakan makanan yang lebih bergizi dibandingkan hewan ternak. Filosofi di balik hewan liar itu juga jadi alasan masyarakat cina kerap memakan hewan liar.
Islam adalah agama yang mengatur pola hidup dengan menyeluruh, termasuk soal makanan. Di dalam islam kriteria makanan harus mencakup halal dan thayyib. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam al-qur’an surat al-maidah ayat 88:
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
"dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada allah yang kalian beriman kepada-nya.”
Kata حَلَالًا berasal dari akar kata yang berarti “lepas” atau “tidak terikat”. Sesuatu yang halal adalah yang terlepas dari ikatan bahaya duniawi dan ukhrawi. Karena itu kata “halal” juga berarti “boleh”.
Namun demikian, tidak semua makanan yang halal otomatis baik. Karena yang dinamai halal terdiri dari empat macam: wajib, sunnah, mubah, dan makruh. Ada makanan yang halal, tetapi tidak bergizi, dan ketika itu ia menjadi kurang baik. Atau ada makanan yang halal tapi tidak baik untuk orang yang mengidap penyakit tertentu.
Maka, harus kita yakini bahwa hanya syariat islam pula yang jika diterapkan mampu memberikan keamanan dan keselamatan bagi seluruh manusia. Wallahu a'lam bisshowwab