Oleh : Raihun Anhar
Bulan Februari adalah bulan kedua dari kalender masehi dan bulan yang di tunggu-tunggu oleh para Bucin (Budak Cinta). Dimana terdapat hari dimana dikenal dengan hari kasih sayang di seluruh dunia atau nama kerennya Valentine’s Day. Setiap tanggal 14 Februari, hari itu dirayakan oleh para remaja yang tidak lagi jomblo alias pasangan kekasih, dari desa ke kota, dari dalam negeri hingga luar negeri dengan membagikan coklat pada pasangan, membagikan mawar merah, dan menghabiskan waktu sehari itu hanya dengan berdua untuk mengenangnya. Sampai-sampai para jomblo pun iri melihat pasangan kekasih sehingga munculah rasa pengen punya pacar agar bisa merayakan hari tersebut sebagaimana para Bucin.
Apa itu Valentine Day? Valentine day adalah hari raya orang Romawi kuno untuk memperingati hari kematiannya seorang pendeta yang bernama Santo Valentino. Adapun yang mengatakan bahwa pada hari itu diperingatkan hari lupercalia, perayaan Lupercus (dewa kesuburan) yang dilambangkan dengan manusia setengah telanjang dan berpakaian kambing. Dan hari ini dirayakan oleh para pendeta dengan menyembah sang dewa dan kemudian minum anggur. Kemudian mereka lari-lari kejalan dengan membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapapun yang mereka jumpai terutama para wanita muda karena mereka berangapan bahwa mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
Berbeda halnya, di era modern ini orang mengenal valentine day adalah hari untuk menyatakan cinta atau hari kasih sayang. Mengapa demikian? Karena hari valentine telah adopsi oleh Amerika Utara dari Britania Raya, dan kemudian di Amerika Serikat mencetak kartu valentine secara massal pada tahun 1847 oleh Ester A. Howland dan ayahnya seorang pengusaha yang memiliki toko buku dan toko peralatan kantor dan kemudian diterima kartu valentine dengan bahasa Inggris pada tahun 2001. Tampak berbeda valentine day yang dulu dengan sekarang, tetapi tetap saja ini adalah perayaan kaum kafir yang tidak harus kita ikut merayakannya (Haram).
Namun, mirisnya sekarang para remaja muslim pun ikut merayakannya. Di Indonesia para remaja merayakan hari ini dengan menggunakan pakaian atau aksesoris serba pink dan menbagikan coklat serta mawar kepada sang kekasih. Bahkan ada yang merayakannya denga pesta hingga mabuk dan berzina. Sehingga hal ini berdampak buruk bagi para remaja dengan kehilangan keperawanan dan keperjakaan mereka. Dan yang lebih parahnya lagi pemerintah yang mengizinkan perayaan tersebut. Contohnya di Makassar, Gubernurnya tidak melarang perayaan Valentine day dan ia berkata “Jadi, kaum milenial adalah harapan masa depan bangsa sebagai agen perubahan, di hari valentine ini, selamat dan sukseskan selalu” (BBC News.Com 12/2/2019) dan masih banyak daerah yang pemimpinnya tidak melarang untuk merayakan hari valentine dengan alas an itu hak asasi manusia (HAM) termasuk pemimpin negara pun tidak melarang warganya yang muslim untuk merayakan hari tersebut.
Padahal Rasulullah telah bersabda “Barang siapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami maka amalan tersebut tertolak”(HR. Muslim).
Telah jelas bahwa valentine day tidak pernah dirayakan oleh Rasulullah SAW, sehingga wajib bagi kita kaum muslim untuk tidak merayakannya. Dan rasul juga bersabda yang artinya “Siapa yang meniru suatu kaum maka dia bagian dari kaum tersebut” (HR Abu Dawud). Dari hadis tersebut Rasul telah memperingatkan kita untuk tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh kaum kafir yakni merayakan hari valentine dan jika masih tetap merayakannya maka kita termasuk kelompok mereka alias menjadi kafir karena mengikuti apa yang di ajarkan oleh orang kafir padahal suri tauladan kita adalah Rasulullah SAW.
Jadi sebagai seorang muslim wajib bagi kita menjadikan Rasul sebagai suri tauladan dan idola yang harus kita ikuti dan cintai, karena cinta beliau ke kita tidak pernah hilang sampai-sampai di gambarkan orang yang paling sibuk di akhirat kelak adalah Rasul, sibuk kenapa? Mencari umatnya untuk dimasukkan kedalam surge bersamanya. Kurang apa lagi rasul untuk kita, disaat seluruh manusia termasuk nabi-nabi yang lain sibuk mengurusi dirinya sendiri, beliau yang mondar mandir mencari kita umatnya. Yuk para remaja cintailah Rasul dengan taat pada apa yang diajarkan beliau kepada kita agar kita bisa bersama beliau kelak di surga dengan tidak merayakan hari valentine day yang sebentar lagi datang. Ingatlah dalam islam tidak ada hari khusus untuk menyatakan cinta tapi kita disunahkan untuk menyatakan cinta kita kapanpun dan dimanapun.
Allah berfirman “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena hasad yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” (QS. Albaqarah [2]:109).
Begitu juga dalam surah yang sama Allah berfirman “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS. Al Baqarah [2]: 120).
Sejatinya hari kasih sayang (valentine day) adalah hari zina internasional yang jelas bukan hari cinta tapi dusta. Karena cinta sejati bukanlah cinta orang kafir kepada kaum muslim. Tapi cinta sejati adalah cintanya Allah dan Rasulnya kepada manusia. Marilah mencintai Allah dan Rasul dengan taat pada perintah Allah yang dibawakan oleh Rasulullah SAW. Say no to valentine day and be a good muslim with study islam kaffah. Wallahualam