Oleh : Fatimah Arjuna (Aktivis Dakwah Kampus)
Mengenai penanganan isu kasus viris Corona pemerintah cenderung lamban dalam menyusun kebijakan mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona.
"Melihat bagaimana kondisi saat ini dengan semakin meningkatnya secara cepat wabah Virus Corona tersebut menjangkit ke berbagai negara. Sudah ada enam negara tetangga kita sudah terpapar kasus Corona, yaitu Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura dan Australia".
Kecepatan pemerintah bisa dikatakan belum efisien dalam menangani permasalahan virus tersebut. Belum mengenai permasalah kemiskinan, kejahatan, pelecehan, dan kenaikan harga pokok serta meningkatnya subsidi yang dibilang naik secara drastis tak mampu di hentikan.
Bukan persoalan itu saja. China yang semakin menjadi untuk berwisata ke Indonesian di berikan peluang besar oleh pemerintah. Dengan semakin banyaknya wisatawan asing china ke Indonesia akan membuka peluang besar bahwa kelalaian pemerintah akan berdampak buruk terhadap Masyarakat Indonesia.
Seharusnya pemerintah mampu mengawasi dan memitigasi wabah virus Corona yang meresahkan. Kebijakan pemerintah yang ditunggu ternyata lamban dan tak ada gerak sama sekali.
Menegaskan watak pemerintahan kapitalistik yang tidak bersungguh-sungguh mengatasi masalah dan memberi perlindungan total pada rakyat sudah menggambarkan kegagalan demi kegagalan telah nyata tak mampu membawa kepada memakmuran dan perubahan.
Sistem demokrasi kapitalis ini nyata rusak dan tak mampu membawa masyarakat kepada yang diinginkan. Semakin menuju kehancuran bahkan menunggu indo nesia di kuasai asing dan aseng.
"Sebagai masyarakat yang cendrung lebih membutuhkan tindakan responsif serupa," ucap atau respon yang positif dari pemerintah, setidaknya sikap yang membuat cemas dalam menyikapi masalah virus Corona".
Pemerintah harus bisa melobi pemerintah China agar WNI yang ada di Wuhan bisa dievakuasi ke tempat lain yang lebih aman. Selain upaya itu, pemerintah juga harus bisa menjamin keselamatan dan kebutuhan mereka terpenuhi. Setidaknya ada sifat manusiawi terhdap sikap kemanusiaan.
"Jangan lupa, akibat kebijakan isolasi yang cendrung lamban dan lemah ini, Malahan membuat pemerintah lepas handal. Solusi yang diberikan tak kunjung datang".
Pemerintah secara nyata tidak mengambil tindakan maksimal untuk membebaskan rakyat dari bahaya maupun dari kekhawatiran terkena dampak penyakit, misal dengan mengisolasi di kapal perang di lepas pantai bukan di daratan. Lalu apa kinerja pemerintah yang tak kerlihat setelah beberapa bulan menjabat dalam periode baru ini.
Tak mampu mengatasi permasalah wabah virus Corona. Belum dibenturkan dengan hal lain misalnya Korupsi atau pun bagaimana tindakan serta solusi pemerintah mengenai Perairan Natuna. Apa ada perubahan atau malah sebaliknya semakin membutuk tak kunjung selesai dengan masalah lama yang baru timbul lagi.
Islam menjelaskan bagaimana kewajiban Negara untuk menjadi panglima dalam mengatasi epidemi penyakit dan penanganan bencana. Mulai dari tindakan cepat untuk menangani korban dan tempat yang terkena wabah maupun melakukan tindakan yang cepat dan turun lngsung mengenai permasalah umat.
Ketika itu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pun memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat orang yang mengalami lepra atau leprosy.
Dalam sebuah hadist, Rasullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
لاَ تُدِيمُوا النَّظَرَ إِلَى الْمَجْذُومِينَ
Artinya: "Jangan kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta." (HR Bukhori)
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan berada dekat wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya jika berada di dalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar. Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)
Pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhori).
Agar dijauhkan dari wabah penyakit seperti virus corona, selain berdoa, kita juga wajib menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Dan periksa ke dokter bila mengalami demam, sakit tenggorokan atau sesak nafas agar segera mengambil solusi Mengobatinya agar yang lain tak tertular.
Bukittinggi, 5 Februari 2020
#KompakNulis
#PenaPejuang