Oleh: Endah Husna
Doa adalah senjata yang tidak pernah meleset, panah yang tidak pernah gagal mengenai sasaran serta benteng kokoh tempat berlindung seorang Muslim dan jamaah dakwah dari tindakan makar pembuat makar, kebengisan diktator, dan kesombongn orang-orang congkak.
Berdoalah kepada Allah SWT, Pemilik langit, bumi dan apa saja yang ada diantara keduanya. Dengan dzikir dan doa, kaum muslim dan pengemban dakwah khususnya tengah berlindung kepada Dzat Yang Maha Pelindung.
Hendaklah pengemban dakwah menyadari bahwa lilin kemenangan hanya turun di tempat lilin doa, sebagaimana dikatakan Ibnu al-Qayyim dalam perang badar, Rasulullah saw. pernah meminta pertolongan kepada Allah SWT dan berdoa kepada-Nya dengan serius hingga baju luar beliau jatuh, lalu Abu Bakar ra. berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sudah cukup doamu kepada Tuhanmu, sungguh, Dia akan menunaikan apa yang telah Dia janjikan kepadamu."(HR. Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad)
Ditengah gempuran penyesatan pemikiran, serangan Virus, serangan Food, Fun, Fasyion dan berbagai makar yang dilakukan musuh-musuh Islam saat ini, kepada siapa kalau bukan meminta dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Selain mengencangkan ikatan jamaah dakwah ini, juga upaya untuk menyadarkan umat dengan kondisi yang semakin jauh dari Islam ini, yakinlah doa yang tulus ikhlas adalah senjata ampuh yang harus kita yakini.
Manakala seorang Muslim membiasakan diri untuk banyak berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT, Allah pasti akan mengabulkan doanya. Pepatah mengatakan, "Siapa mengetuk pintu, pintu tersebut dibuka untuknya."
Panggillah nama-nama orang yang engkau kasihi, yang engkau dakwahi dalam tiap doamu, untuk bisa mereka Allah SWT beri hidayah. Gencarkan doa dan dzikir kepada Allah SWT, sebagaimana gencarnya kaum musrik terus mengusik. Basahi lisan diamanapun berada untuk mentautkan hati ini hanya bergantunh kepada-Nya. Janganlah engkau berlaku sombong, dengan malas atau sedikit berdoa.
Ingatlah bahwa doa itu adalah faktor penting bagi datangnya tiap kebaikan, hilangnya keburukan, turunnya rahmat, sirnanya penderitaan dan tercapainya kemenangan. Yakni kemenangan yang hakiki, kemenangan dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah SWT. Dan puncaknya adalah, kemenangan untuk bisa menerapkan Syariat Allah SWT secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari. Mari teruslah yakin kemenangan ada pada para pejuang yang gigih di medan amar ma'ruf nahi mungkar dan para pejuang yang terus mengiba meminta kepada Allah SWT.
Tunduklah, sujudlah, akui setiap dosa agar pertolongan Allah segera datang, agar pantas kita ditolong-Nya. Pertolongan untuk bisa istikomah membela dan menjadi pengemban dakwah.
Wallahu a'lam bishowab.