Berani beda dengan Identitas Muslim




Oleh : Kartika Septiani

Dalam dunia remaja, ada tahapan dimana  remaja mencari identitas diri. Banyak cara menuju tahap pencarian identitas diri. Tidak jarang, atau sebagian bisa salah tahapan hingga yang muncul bukanlah identitas diri yang sesungguhnya khususnya remaja Muslim. 

Mari lihat fakta hari ini, remaja dengan mudah bisa menunjukkan identitas diri mereka dengan dukungan teknologi yang canggih , baik lewat media sosial, media cetak,  beberapa orang bahkan mampu melewati media massa. 

Mulai dari cara berpakaian sampai hiburan. Remaja hari ini tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk membeli pakaian branded yang kekurangan bahan dengan harga ratusan ribu sampai ratusan juta, nongkrong-nongkrong di kafe mewah setiap hari, pulang-pergi bioskop tiap akhir pekan, sampai nonton konser grup idola dan hadir di fanmeeting mereka dengan harga tiket jutaan rupiah.  Itu semua dilakukan untuk menunjukkan identitas diri demi mendapat pengakuan masyarakat terhadap diri mereka. Ditambah lagi dengan tayangan televisi yang menunjukkan hidup glamournya para selebritis,  membuat para remaja semakin hedonis. Semua mereka lakukan, dari memberontak minta uang ke orang tua sampai kasus jual diri. 

Belajar dari seorang teladan

Saat Rasulullah SAW remaja, beliau tidak memiliki pekerjaan tetap dan mengembalakan kambing dikalangan Bani Sa'd. Masa muda yang beliau lalui tidak lepas dari bekerja keras. Beliau dikenal sosok yang sangat rendah hati dan zuhud. Beliau berbeda dengan teman sebaya nya yang lain.  Ditinggalkan ayah dan ibu tercinta tidak membuat beliau menjadi sosok yang salah asuhan dan suka berfoya-foya meskipun banyak orang kafir quraisy melakukannya pada masa itu.

Islam jalan yang lurus

Apa di dalam islam sangat dilarang melakukan hal seperti fakta diatas? Tentu saja tidak begitu. Bahkan sudah diatur dengan sangat baik. Makan di kafe mewah boleh-boleh saja. Tidak melewati batas dan hanya pergi sesekali. Karena sesungguhnya Allah hanya mewajibkan seorang muslim makan-makanan halal dan baik.  Seperti firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 88 yang artinya:

"Dan makanlah dari apa yang diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, maka bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya"    

Jadi tidak harus selalu makan di kafe mewah.  Standarnya adalah halal dan baik. 
 
Jika urusan berpakaian,  islam sudah mengaturnya dengan mewajibkan baik laki-laki maupun perempuan menutup aurat dengan sempurna. Sebagaimana firman-Nya yang menyeru pada muslimah dalam Qur'an surah Al -Ahzab ayat 59 yang artinya:

"Wahai Nabi! Katakanlah pada istri-istri mu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,  "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali,   sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang"  

Untuk muslim batasan auratnya adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan untuk muslimah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. 
Tetapi hari ini, banyak pakaian syar'i yang  beraneka model juga warna. Tidak harus branded, dan melanggar syariat dengan pakaian terbuka.  

Jika mengenai hiburan, semua orang pasti butuh hiburan.Tetapi, bukan hanya datang ke konser idola yang berbahaya menyelewengkan akidah. Bukan juga nonton film-film yang tidak mendidik. Misalnya, dengan datang kajian, bersua dengan teman-teman soleh dan solehah,  menonton film-film perjuangan para sahabat, membaca buku islami, dan banyak kegiatan tanpa melanggar syar'a yang bisa dilakukan. 

Menjadi remaja muslim memang berbeda dan harus berani beda . Karena sejatinya islam sudah mengatur dengan sangat baik.  Banyak kebaikan dan manfaat disetiap aturan, dan yang terpenting bahwa Allah ridho disetiap kegiatan. Menjadi remaja muslim yang menebar manfaat pada semua orang yang ditemuinya. Hidup dalam ke tawadhu-an dan ke zuhud an.  Itulah pembeda dengan orang kafir, identitas diri sesungguhnya sebagai remaja muslim.  Wallahu a'lam.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak