Revowriter Love Hijab (7)
By : Messy
Umi Irena berkisah, bahwa dulu pernah mengenyam pendidikan tentang perbandingan agama. Beliau pernah mengeluti semua agama termasuk Islam. Sayangnya beliau tidak belajar Islam pada ulama, melainkan pada pastor.
Pastor pernah berkata jika ingin mengenali Islam, lihatlah bagaimana Islam di Indonesia. "Umat yang banyak bodoh, miskin dan kehilangan sandal di masjid adalah orang Islam, fakta Itu mengisyaratkan bahwa Islam itu Buruk.
Beliau menyanggah, "Islam itu agama yang Universal, bukan hanya ada di Indonesia melainkan diseluruh dunia ada Islam. Maka pandanglah Islam secara universal. Saya ingin belajar Islam dari Islam itu sendiri."
Pastor mengiyakan, "Boleh saja anda belajar Islam. Tapi tujuannya untuk menjatuhkan Islam dari kitab sucinya sendiri." Beliau langsung membawa Al-Qur'an dari pustaka Gereja. Tapi karena yang dibawa adalah Al-Qur'an versi bahasa Arab, beliau tidak mengerti seluk beluk tentang itu. Lalu beliau mengembangkan Al-Qur'an versi bahasa Arab dan menggantinya dengan Al-Qur'an terjemahan versi Indonesia.
Karena beliau tak mengetahui mana bagian depan Al-Qur'an maupun bagian belakangnya. Sehingga beliau salah membuka Al-Qur'an dan mulai membacanya dari bagian belakang. Beliau terperanjat dengan makna surat Al-Ikhlas, lama-lama tertarik dan jatuh cinta kepada Islam
Allah berfirman:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
Dari secuil kisah heroik Umi Irena, kita mendapati bahwa tersimpan rasa kebencian yang mendalam agama lain terhadap Islam. Benarlah apa yang dikatakan Allah dalam Al-Qur'an bahwa orang kafir tidak akan senang kepada kita, sebelum kita latah mengikuti agama mereka. Mereka akan berusaha menarik kita untuk semakin jauh dan meninggalkan Islam
Allah berfirman:
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS Al-Baqarah:120)
Itulah alasan mengapa orang kafir tak pernah berhenti untuk membenci Islam, tak pernah berhenti memberi stigma negatif pada Islam. "Radikal, Teroris, Manipulator Agama," dan berbagai stigma lainnya. Termasuk mengatakan "JILBAB TIDAK WAJIB".
Anehnya pernyataan nyeleneh itu tidak hanya keluar dari mulut orang-orang kafir saja, melainkan juga dari mulut orang-orang yang mengaku muslim. Ngakunya muslim tapi anti dengan jilbab yang nyatanya syariat Islam, kan aneh? Bajunya muslim tapi pemikirannya sekuler ala Barat.
Jika mereka anti terhadap jilbab, tak masalah. Kita tak punya hak untuk memaksa mereka memiliki pemikiran yang benar. Namun, aktivitas dakwah kepada mereka tetap dijalankan. Tapi jika mereka mengajak orang lain untuk anti terhadap jilbab dan ikut serta mengatakan jilbab tak wajib, ini yang cari masalah.
Anehnya, mereka anti terhadap jilbab karena itu budaya Arab. Tapi mereka begitu bangga mengumbar aurat mengikuti Barat. Mereka bersikap lembut pada orang kafir tapi kasar kepada sesama muslim. Ini kan aneh? Masa muslim dari lahir anti terhadap syariat Islam seperti jilbab? Masa kalah dengan mantan kafir yang begitu istiqamah menggunakan jilbab?
Makanya, #YukNgaji agar tidak menjadi korban sistem sekuler!
Bukittinggi, 3 Januari 2020
#HijabEveryDay
#HijabSampaiMati
#HijabPerintahAllah
#RevowriterLoveHijab