Oleh : Lilik Yani
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu..."
(TQS Ali Imron : 185)
********
Beberapa hari lalu, teman kerjaku meninggal. Sebelumnya sudah sakit cukup lama, tapi sempat masuk beberapa hari dalam keadaan sehat dan bisa sosialisasi dengan baik. Sempat membuat terkejut, karena sehari sebelumnya masih mengajak teman-teman makan bersama. Jadi meninggalkan kenangan yang baik buat kami. Rasanya masih tidak percaya.
Kemarin siang, saat jam istirahat di kantor. Ada pengumuman mengejutkan, kalau pimpinan kami meninggal. Padahal baru saja selesai memimpin rapat. Ketika terdengar suara adzan Dzuhur, beliau segera menghentikan rapat. Kemudian bergegas menuju tempat wudlu. Selesai berwudlu, beliau jatuh dan dinyatakan meninggal dunia.
Ada juga Ustadz yang baru saja mengaji, membaca ayat-ayat suci di tempat perhelatan, tiba-tiba tertunduk lemas. Segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Tetapi Allah memanggil beliau sebelum sempat mendapat penanganan dokter.
Hari ini ada berita, artis terkenal, yang selalu menjaga pola hidup sehat, diberitakan meninggal karena serangan jantung. Siapa mengira kalau artis yang tampak bugar dan selalu senyum ceria itu ajalnya tiba di usia masih muda? Ketika karir masih berada di puncak, dan anak istri yang masih membutuhkan kasih sayangnya. Yach, ajal siapa yang tahu?
Di lain tempat, ada saudara yang neneknya sudah lanjut usia. Anak-anaknya menyiapkan hewan sembelihan untuk selamatan. Hewan yang dipelihara semula kecil sudah tumbuh besar. Ternyata nenek yang usianya jelang seratus tahun itu masih diijinkan Allah menatap hijaunya dunia. Walau memang kondisi sudah lemah, dan didorong dengan kursi roda.
Ada bayi yang sangat ditunggu kehadirannya. Setelah orang tuanya menikah sepuluh tahunan, baru hamil. Belum sempat sang bayi menatap wajah ayah bundanya, tetapi Allah berkenan mengambilnya kembali.
Terlepas dari penyebab kematian, ada orang sehat tanpa sakit bisa mati. Ada yang sakit lama, penderita kanker yang divonis dokter, usianya tinggal beberapa bulan. Ternyata dokter yang memvonis meninggal duluan.
Ada bayi baru lahir langsung meninggal. Ada yang usia sudah renta, ingin segera menghadap Allah, tapi Allah belum berkenan memanggilnya.
Yach, kematian seperti misteri. Hanya Allah yang mengetahui kapan datangnya. Dan kematian tidak akan terjadi, kecuali ajal telah tiba. Jadi bukan karena sakit atau usia tua.
Semua yang hidup pasti akan mati. Kematian adalah bentuk ujian dari Allah untuk mengetahui siapa diantara hamba-Nya yang beriman, dan siapa yang membangkang?
Allah akan meminta pertanggungjawaban dari setiap hamba-Nya, atas setiap aktivitas yang dilakukan selama hidup di dunia.
Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya 5 perkara yaitu
* tentang umurnya, untuk apa dia habiskan
* tentang masa mudanya, untuk apa ia gunakan
* tentang hartanya, dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan
* tentang ilmunya, apa saja yang telah diamalkan dengan ilmunya ". (HR Tirmidzi No 2416)
Karena kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi dan menimpa seluruh makhluk yang bernyawa. Maka bukan kematian sendiri yang kita takuti, tapi persiapan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Allah tersebut yang harus kita cermati.
Wahai saudaraku, tugas kita adalah menyiapkan jawaban atas semua soal yang sudah dibocorkan tersebut. Tentunya bukan jawaban hafalan yang dibutuhkan. Melainkan amalan nyata terbaik yang kita persembahkan untuk Allah, sebagai bukti ketaatan kita kepada pemberi segala karunia ini.
Saudara muslimku, mari saling menasehati. Agar mengisi setiap detik hidup yang masih diberikan kepada kita, dengan amal shalih sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw. Dan kita upayakan untuk menjalaninya dengan ikhlas mencari Ridlo Allah.
Saudaraku, jika kalian lihat ada saudara muslim lain yang masih membangkang perintah Allah, mari kita ajak untuk segera bertaubat. Karena kita tidak ada yang tahu, kapan ajal akan menjemput. Kasihani mereka, bimbing dengan kasih sayang. Kita tidak tahu kapan ajal tiba, karena ajal bagaikan miateri. Datangnya tidak pernah permisi. Agar kita bisa bersiap diri. Semoga saja, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk berbuat baik dan kembali ke jalan yang keselamatan.
Saudaraku, mari saling mendoakan. Semoga di sisa usia yang Allah masih ijinkan untuk kita nikmati. Mari kita isi hanya dengan kebaikan dan taqwa. Hingga suatu saat jika Allah hendak memanggil kita, semoga berakhir dengan kebaikan (husnul khotimah). Dan Allah mengijinkan kita menikmati buah manis yang kita tebar selama hidup di dunia. Berupa jannah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, bersama seluruh keluarga tercinta. InsyaAllah.
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 18 Februari 2020