Oleh: faizul firdaus, S.Si (pemerhati politik dan kebijakan publik)
Dunia digemparkan dengan mewabahnya serangan Virus Corona di daerah Wuhan- China yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dalam waktu singkat. Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi per tanggal 27 Januari 2020. Beberapa fakta ditemukan adanya kesesuaian antara serangan virus Corona yang dikenal dengan nama novel coronavirus (2019-nCoV) dengan pola kebiasaan masyarakat daerah Wuhan yang gemar mengkonsumsi aneka daging dari satwa liar seperti kelelawar, tikus, kucing, anjing, ular dan sebagainya. Virus corona di Wuhan pun diduga berasal dari kelelawar atau ular, yang kemudian ditransmisikan ke manusia melalui spesies perantara.
Berbeda dengan Islam. Islam menetapkan bagi seorang muslim, makanan atau minuman yang boleh dan tidak boleh dimakan. Semisal Islam melarang memakan hewan-hewan liar, hewan-hewan buas, meminum khamr, dan sebagainya.
عن عَبد الله بن عَمْرو ، أنه قال : لاَ تقتلوا الضفادع فإن نقيقها تسبيح ، ولا تقتلوا الخفاش فإنه لما خرب بيت المقدس قال : يا رب سلطني على البحر حتى أغرقهم
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata, “Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbiih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : ‘Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan padaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka” (HR. Al Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shughraa 8: 293 no. 3907, dan Al-Ma’rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih)
Dalam Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 115 dikatakan "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
“Dan diharamkan bagi mereka segala yang khobits (buruk)” (QS. Al-A’raf : 157).
Demikianlah dalam islam tidak dikenal kebebasan berprilaku. Segala hal diatur oleh Allah SWT-Dzat Yang Maha Tahu apa yang baik dan yang buruk untuk ummat manusia. Aturan tersebut lengkap dapat digali dari Al-Qur'an, Hadist, Ijma' sahabat, dan Qiyas.
Namun tidak dipungkiri, bawha hari ini kebebasan berprilaku diadobsi oleh sebagian kaim muslimin, yang tidak faham bahwa mereka diminta Allah untuk taat dengan segenap aturan yang Allah tetapkan. Hasilnya saat ini kehidupan ummat diliputi berbagai nestapa buah dari kebebasan berprilaku. Virus Corona karena memakan hewan-heean yang Allah haramkan, HIV/AIDS karena prilaku zina, rapuhnya ekonomi karena bertumpu pada aspek ribawi, dan lain sebagainya.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. [Al- Anbiya :107]
Demikianlah Islam,dan Stariatnya hadir untuk kebaikan hidup seluruh ummat manusia, baik dia muslim atau bukan.
Wallahua'lambishowwab