Oleh : Tiara Rizkya Farlyn
(Siswi HSG SMP Mutiara Ummat Sidoarjo)
Dahulu kala ada salah seorang sahabat Nabi bertanya pada Nabi tentang “kota mana yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” lalu Nabipun menjawab “kota Heraklius ditaklukan lebih dulu, yaitu Konstantinopel.” (HR. Ahmad, ad Darimi, dan Al Hakim).
Janji inilah yang menjadi motivasi setiap khalifah kaum muslim untuk mewujudkannya, dan janji itu telah berlangsung sejak masa kepemimpinan khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 668 - 669M, tapi usaha itu belum tercapai dikarenakan pasukan Islam yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah belum mampu menaklukan kota tersebut.
Konstantinopel adalah salah satu kota yang megah pada saat itu di karenakan kota ini memiliki benteng–benteng yang sangat kokoh, tapi tak cuma itu saja mereka juga memilik benteng alam yang berupa tiga lautan mengelilinginya yaitu: Selat Bosphorus, Laut Marmar, dan Tanduk Emas dan ketiganya dikelilingi oleh rantai yang besar yang sulit dimasuki kapal – kapal musuh.
Tak cuma benteng yang berada di laut saja, kota ini juga memiliki benteng darat yang dijaga oleh benteng yang kokoh yang terbentang dari laut marmara sampai tanduk emas. Kota ini juga bisa disebut kota paling aman dan terlindungi, karena kota ini memiliki segi kekuatan militer yang kuat, karena di dalam kota ini terdapat pagar – pagar tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh serta serdadu Bizantium di setiap penjuru kota, jadi wajar saja kota ini sulit ditaklukkan.
Meskipun kota konstantinopel keamanannya sangat kuat tapi itu tidak membuat kaum muslim berhenti menggapai cita – cita. Setelah perjuangan diawali oleh khalifah Muawiyah, perjuangan itu akan terus berlanjut sampai akhirnya Allah mengabulkan cita – cita kaum muslim yang sempat kewalahan menghadapi Konstantinopel selama delapan abad belum terbebaskan.
Dengan pertolongan Allahlah melalui Muhammad al Fatih pemimpin ketujuh dari khilafah Utsmaniyah kota Konstantinopel berhasil ditaklukkan. Allah mengijinkan dikarenakan al Fatih adalah orang yang sholih, orang yang sejak baligh tidak pernah meninggalkan kewajibannya dan selalu memperbanyak amalan sunnahnya.
Hampir 2 bulan Muhammad Al-fatih dengan 250.000 pasukannya melakukan pengepungan dan serangan ke Konstantinopel. Muhammad Al-fatih juga mengerahkan seluruh strategi yang telah ia buat sejak sebelum menjadi khalifah. Setelah Al-fatih mengerahkan seluruh strateginya, akhirnya pada tanggal 29 Mei 1453 M konstantinopel berhasil dibebaskan oleh kaum muslim.
Pada saat itu juga umat islam membuktikan dengan kesungguhan mereka telah menjemput janji Rasulullah meskipun telah berulang kali gagal. Memang seperti itulah seharusnya seorang muslim, jika janji akan terbebasnya konstantinopel saja terbukti, maka janji-janji akan kejayaan islam pun harus terbukti. Karena kemenangan tidak akan datang dengan sendirinya, kemenangan akan datang setelah melalui proses perjuangan yang panjang, yang kadangkala harus segenap jiwa dan raga.
Setelah kabar gembira dari Rasulullah tentang konstantinopel telah terbukti dan telah berhasil diwujudkan selanjutnya kita umat Islam harus membuktikan janji Rasulullah yang satu lagi, yaitu janji Rasulullah tentang penaklukan kota Roma.
Kenapa sih harus kota Roma? karena kota Roma dari dulu hingga sekarang menjadi simbol agama Nasrani dan peradaban Romawi. Rasulullah memang tidak menyebutkan secara detail kapan pembebebasan Roma akan terjadi dan siapa penakluknya. Tapi meskipun tidak disebutkan secara detail, kota Roma pasti akan dibebaskan seperti kota Konstantinopel.
Tapi, semua itu tidak akan terjadi kalau umat Islam tidak punya kekuatan yang besar yaitu kekuatan yang setara atau bahkan melebihi kekuatan pasukan Muhammad Al Fatih dalam membebaskan Konstantinopel.
Untuk mendapatkan kekuatan yang besar umat Islam harus mempunyai persatuan yang harus ditegakkan kembali setelah sekian lama terpuruk, yaitu Khilafah yang harus ditegakkan berdasarkan metode kenabian, karena jika kita punya Khilafah kita bisa menaklukan Roma dan kita bisa hidup dengan aman dan tentram.
Jangan berpikir tentang kapan pembebasan itu akan terjadi. Itu bukan tugas kita. karena itu sesuatu yang ghaib. Tugas kita adalah memperjuangkan tegaknya Khilafah. Tidak hanya berdiam diri saja, harus ada tindakan dan tindakan itu adalah mempersatukan kaum muslim di seluruh dunia yang sudah lama tercerai berai.
Karena jika kita mempersatukan seluruh umat muslim di dunia di bawah naungan khilafah itu akan memunculkan sebuah kekuatan yang dimana kekuatan itu dapat kita gunakan untuk menaklukan kota Roma. Dan insyaAllah, aku adalah salah satunya. Roma, aku datang untuk menakhlukkanmu. Wallahu a'lam bishowab.
Tags
Opini