Wabah Virus Corona: Bukan Salah Tuhan Mencipta




Oleh Suliati
Pembicara Majelis Taklim Masjid At Takwa, Klaten

Dunia kembali digemparkan oleh penyakit  berbahaya dan mematikan. Penyakit yang muncul di negeri adidaya. Dimana sebelumnya Oktober 2019 dengan angkuhnya Presidennya, Xi Jinping menegaskan bahwa tak ada kekuatan yang lebih dahsyat yang bisa menghentikan cina.

“Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan rakyat China dan negara China untuk terus maju,”

 Namun, berbalik dari ucapan itu. Mereka mengisolasi diri karena makhluk kecil yang tidak memiliki kekuatan apapun sebagaimana negara adidaya dengan bangunan yang menjulang dan kekayaan yang melimpah sampai negarapun mampu untuk terbeli. Nama negara.. misalnya

Jika melihat dari berbagai penyakit yang terkategori mematikan dan belum ada obatnya. Adalah penyakit dari perilaku menyimpang manusia sendiri.seperti dalam Laporan Perkembangan HIV AIDS & Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan II tahun 2019, penyebab HIV/Aids terbesarnya ialah LSL/laki-laki suka laki-laki, penggui narkoba melalui jarum suntik, narapi-dana, pekerja seks komersial dan kliennya, serta transgender. 

Dan sekarang Coronavirus inipun muncul karena tidak beradabnya perilaku manusia yang memakan semua jenis makhluk yang diharamkan. Babi, kelelawar, ular, anjing, kalajengking, buaya, tikus bahkan sampai janin dan berbagai organ tubuh manusiapun dimakannya. 

Cina menjadi salah satu negara yang memakan berbagai makhluk yang diharamkan ini. Jadilah Corona muncul dan mematikan kehidupan negara yang tidak bertuhan ini. Maka terisolasilah Wuhan sebagai kota pertama yang memunculkan virus corona dengan penduduk 11 juta orang. Dan hingga sekarang telah bertambah menjadi 13 kota dengan total penduduk mencapai 41 juta orang. Maka jadilah wilayah-wilayh ini mati yang tampa penghuni karena berbagai aktivitas terhenti. (cnbc.indonesia)

Corona dengan gejala demam, pusing, dan susah nafas Ini telah merenguk 80 orang nyawa (27/1) dan menginfeksi setidaknya 2.761 orang. Yang sampai hari ini belum bisa ditemukan akan obat dan pencegahannya namun penyebab dari virus ini adalah akibat dari konsumsi binatang buas, kelelawar misalnya. Kelelawar merupakan spesies yang paling banyak membawa penyakit sekitar 60 penyakit. Maka jadilah penyakit yang ada pada hewan ini masuk dan menjangkiti manusia. 

Meski kelelawar membawa penyakit yang paling banyak. Namun,  bukan berarti salah tuhan mencipta kelelawar. Melainkan, sombongnya manusia sendiri yang tidak mengunakan petunjuk dan akalnya. 

Sedangkan Islam telah jelas dan gamblang dalam merinci setiap aspek kehidupan beserta tuntutan dan petunjuk didalamnya. Aturan yang turun dari Sang Pencipta pastilah Dia SWT tahu akan segala yang dicipta. Maka ditunjukkanlah berbagi makanan yang halal dan haram untuk dimakan. Jelas, dibalik halal dan haram disini memiliki nilai kebaikan dan kemudorotan bagi kehidupan manusia sendiri. Halal, adalah sesuatu yang bisa mengantarkan manusia kepada kemuliaan sebaliknya keharaman hanya akan melahirkan kerusakan. Sebagaimana halnya Corona tadi.

Sangat detailnya Islam dalam makanan karena pengaruhnya akan berdampak pada kehidupan. 
Ibnu Abbas berkata bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah". Apa jawaban Rasulullah, "Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil yang diharamkan dan riba, maka neraka lebih layak untuknya " (HR. At-Thabrani).

Begitupun ketegasan Rasulullah dalam menjaga diri dan keluarga dari makanan yang haram. Hurairah berkata: Rasulullah kedatangan kurma shadaqah. Beliau pun membaginya. Kemudian menggendong Hasan atau Husain di pundaknya. Air liurnya mengalir mengenai beliau. Nabi melihatnya, ternyata Hasan sedang mengulum kurma. Nabi menggerak-gerakkan pipinya dan berkata: Buang nak, tidakkah kamu tahu bahwa keluarga Muhammad tidak memakan shadaqah.”

Selain itu Islam juga telah menjelaskan secara gamblang akan perintah dan rincian makanan yang halal dan haram. Diantaranya,

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi” [Al-Baqarah : 168]

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3)

“Dari Ibnu Abbas berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari setiap hewan buas yang bertaring dan berkuku tajam” [Hadits Riwayat Muslim no. 1934]

“Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.” (HR. Muslim) 

Selain itu negara Islam juga menjamin produk-produk yang beredar dimasyarakat adalah halal dan bahkan thayib serta menutup semua jenis produksi yang haram. Kecuali itu dikalangan non muslim yang hidup dibawah naungan negara Islam (kafir dzimmi) dan tidak boleh diperjualbelikan, khamr misalnya. 

Maka, negara Islam akan membentuk qadhi pasar yang tidak hanya mengawasi kecurangan namun juga menjaga dari beredarnya barang-barang haram dipasaran. Kemudian dilanjutkan dengan penegakan hukum yang adil bagi pelanggarnya. Sehingga, terwujudlah keamanan dan terjaganya kemuliaan umat muslim dari hal-hal haram dan kemudharatan. Wallahu'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak