Revowriter Love Hijab (1)
By: Messy Ikhsan
Lagi, dan lagi para pembenci Islam tak pernah berhenti mengotak-atik ajaran Islam. Jika sebelumnya, "Cadar dan Celana Cingkrang" yang menjadi korban untuk dibungkam oleh penguasa. Ditambah lagi ulah Sinta Nuriyah yang mengatakan Jilbab tak wajib menuai kontroversi. Kini, Hijrah Indonesia yang ingin mengotak-atik "Jilbab atau Hijab."
Admin Fanspage Hijrah Indonesia mengklaim bahwa meskipun Hijrah Indonesia tidak selalu sepakat dengan pandangannya (Yasmine Muhammad) mengenai Keislaman, tapi kami keresahannya dalam hal hijabisasi dan niqabisasi di seluruh dunia Muslim. Opini massal "No Hijab Day" di dunia maya ini digembar-gemborkan oleh Yasmine Muhammad. Setiap tanggal 1 Febuari dijadikan hari sentral untuk merayakan "Hari Tanpa Hijab".
Mereka ingin mempersuasif seluruh wanita di Indonesia yang Muslim maupun Non Muslim untuk berperan serta dalam mempromosikan photo-photo ala Nusantara tanpa hijab/jilbab/cadar di seluruh jejaring dunia maya dengan tagar #NoHijabDay dan #FreeForHijab.
Mereka berdalih alasan melakukan opini massal ini sebagai berikut:
1. Hijabisasi marak tiga dekade terakhir, niqabisasi marak satu dekade terakhir.
2. Tidak semua ulama, tarekat dan sarjana Keislaman mendakwahkan dan bersetuju dengan hijabisasi maupun niqabisasi. Pandangan mengenai batasan aurat berbeda-beda.
3. Kita berdiam di rumah, berada di habitat, berkebutuhan, bekerja atau memiliki fisik yang kesemuanya berbeda-beda
4. Kebutuhan vitamin D yang mendesak.
Selain itu, yang membuat kita semakin geleng-geleng kepala menghadapi tingkah aneh mereka adalah mereka dengan berani mencemot beberapa ayat Al-Qur'an untuk melegalkan keinginan bejatnya. Seperti Al-Baqarah:59, Al-Maidah:32, Ali Imran:24-25, Al-Baqarah:62, Al-Maidah:59, Al-Baqarah:9-13, Al-Hujurat:10-13, Al-Baqarah:80-81, An-Nisa:123-124, Al-Maidah:69, dan Al-Hajj:16-17.
/No Hijab Day: Pemikiran Sesat Lagi Menyesatkan/
Komunitas Hijrah Indonesia yang lahir dari rahim Sekuler sungguh mengoyak hati kaum muslimin. Sistem yang memisahkan peran agama dari kehidupan. Ketika agama hanya digunakan untuk mengatur ibadah ritual semata. Sedangkan dalam aktivitas sehari-hari manusia diberi kebebasan untuk melahirkan aturan sesuka hati.
Maka tak aneh jika muncul pernyataan nyeleneh yang mengatakan bahwa menutup aurat hanya ketika shalat, mengaji dan dimasjid saja. Jika keluar dari tiga aktivitas tersebut, maka boleh saja untuk berperan serta mempromosikan #NoHijabDay dan #FreeForHijab. Tentu pernyataan ini sesat lagi menyesatkan.
Menurut Ustadz Dhani dari Komunitas Cinta Tauhid dan Cinta Quran Bogor bahwa "No Hijab Day" merupakan ajakan setan dari golongan manusia.
"Jangan ikuti kampanye mereka, karena sesungguhnya mereka itu hanya akan mengajak golongannya untuk menjadi calon penghuni neraka," Katanya dilansir dari MySharing pada tanggal (30/1)
Menurutnya, hijrah menurut Islam adalah berpindah dari suatu tempat yang dimurkai oleh Allah ke tempat yang diridhai oleh Allah.
"Nah yang dilakukan oleh kelompok Hijrah Indonesia kok malah sebaliknya? Berhijab itu perintah Allah, lho? Kok malah mereka mengkampanyekan sebaliknya? Padahal pakai nama Hijrah Indonesia?" Tegas Ustadz Dhani.
Sungguh, sistem sekuler tak pernah berpihak pada Islam dan kaum muslimin. Malah keberadaannya untuk membasmi Islam hingga tuntas. Lantas, masihkah kita mengharapkan pada sistem rusak lagi merusak ini? Tak cukupkah dengan peringatan Allah dalam Al-Qur'an.
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?. (QS Al-Maidah:50)
/Jilbab Kewajiban Bukan Pilihan/
Wanita Muslimah wajib berjilbab dan berkerudung berlaku manakala keluar dari rumah menuju kehidupan umum. Jilbab berbeda dengan kerudung (khimar).
Kewajiban mengenakan khimar didasarkan pada QS an-Nur [24] ayat 31 di atas. Menurut Imam Ibnu Mandzur di dalam kitab Lisan al-'Arab: Al-Khimar li al-mar’ah: an-nashif (khimar bagi perempuan adalah an-nashif [penutup kepala]). Menurut Imam Ali ash-Shabuni, khimar (kerudung) adalah ghitha' ar-ra'si 'ala shudur (penutup kepala hingga mencapai dada) agar leher dan dadanya tidak tampak.
Adapun kewajiban berjilbab bagi Muslimah ditetapkan berdasarkan firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ...
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri kaum Mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka…" (TQS al-Ahzab [33]: 59).
Di dalam Kamus Al-Muhith dinyatakan, jilbab itu seperti sirdab (terowongan) atau sinmar (lorong), yakni baju atau pakaian longgar bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutup pakaian kesehariannya seperti halnya baju kurung. Dalam Kamus Ash-Shahhah, al-Jauhari mengatakan, "Jilbab adalah kain panjang dan longgar (milhafah) yang sering disebut dengan mula'ah (baju kurung/gamis)."
Kewajiban berjilbab bagi Muslimah ini juga diperkuat oleh riwayat Ummu ‘Athiyyah yang berkata: Pada dua hari raya kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum Muslim dan doa mereka. Namun, wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Lalu Rasul saw. bersabda, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Andaikan berjilbab bagi Muslimah tidak wajib, niscaya Nabi saw. akan mengizinkan kaum Muslimah keluar dari rumah mereka tanpa perlu berjilbab. Hadis ini pun menegaskan kewajiban berjilbab bagi para Muslimah.
Ingat! Semakin mereka membenci ajaran Islam, semakin membuat kaum muslimin mencintai ajaran Islam.
Allah berfirman:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sementara Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukainya. Dialah Yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar untuk Dia menangkan atas segala agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS at-Taubah: 32-33).
Note: jilbab adalah gamis untuk perempuan
Bukittinggi, 1 Febuari 2020
#HijabEveryDay
#HijabSampaiMati
#HijabPerintahAllah
#RevowriterLoveHijab