SISTEM SEKULER KAPITALIS SUBURKAN MASYARAKAT STRES




Oleh : Fatimah Arjuna (Aktivis Dakwah Kampus)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kepolisian tengah menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire-Earth Empire (SE-EE) yang hangat diperbincangkan di media sosial. Kata Ridwan, kemunculan Sunda Empire juga menunjukkan banyak orang stres saat ini.

"Ya ini lagi diteliti oleh Polda. Sebelum ini akan menimbulkan keresahan tadi malam pak kapolda sudah melaporkan sedang melakukan penelitian kalau ada aspek pidana kita akan tindak," kata pria yang karib disapa Emil tersebut, Bandung, Jumat (17/1).

"Ini banyak orang stres di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini. Dan, ternyata ada orang yang percaya juga menjadi pengikutnya," ucapnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat lebih dalam mencerna informasi.

"Warga sebaiknya fokus kita gunakan rasio dalam berkehidupan, gunakan aturan perundang-undangan. Jangan percaya terhadap hal-hal yang tak masuk dalam logika akal sehat," ujarnya.

Emil secara pribadi mengaku ironis dengan keberadaan kelompok yang mengklaim telah menciptakan sebuah tatanan baru bernegara. Padahal, sejarah bangsa seharusnya menjadi pelajaran yang dipetik untuk menghadapi persoalan ke depan.

Menandakan bahwa rusaknya sistem  sekuler kapitalis yg gagal wujudkan sejahtera dan keadilan.
Bukan malah mewujudkan masyarakat yang adil sesuai Undang-undang Dasar namun sebaliknya membuat masyarakat terpuruk hingga stres.

Banyak orang tertarik dan bergabung karena sedang alami  kebuntuan mencari jalan keluar persoalan, gampang tergiur tawaran tidak rasional. Menandakan kebutuhan memaksa setiap orang untuk mencari jalan sesuai problem yang dihadang.

Saat kegentiran melanda malahan banyak kalangan tertentu untuk mencari untung materi. Alasan memenuhi kebutuhan pribadi serta mencapai eksistensi diri.

Keadaan yang sangat gentir seharusnya mampu di kendalikan secara stabil oleh pemerintah yang mempunyai kekuasaan atasnya, Namun sebaliknya mereka lepas handas dalam masalah ini.

Pemerintah tidak mengambil tindakan tegas dan antisipatif meskipun kasusnya berulang hingga meresahkan masyarakat dan sudah banyak korban kerugian harta. Bahkan penipuan kiat menggila hanya untuk mencari materi duniawi serta lupa identitas diri.

Ternyata fenomena sejenis juga terjadi di berbagai Negara, makin membuktikan bobrok dan cacat bawaan dari  sistem sekuler kapitalistik.

Allah SWT berfirman :

نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan demikianlah, kami jadikan orang yang zalim sebagai pemimpin bagi orang zalim disebabkan maksiat yang mereka lakukan” (QS Al An’am: 129).

Ayat ini menunjukkan bahwa penguasa yang zalim hukuman yang Allah timpakan kepada rakyat yang juga zalim disebabkan dosa-dosa rakyat. Jika demikian, penguasa yang zalim bukanlah penyakit bahkan penyakit sebenarnya adalah keadaan rakyat.

فَوَاللَّهِ لاَ الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Demi Allah, sebenarnya bukanlah kemiskinan yang aku takutkan akan membahayakan kalian. Akan tetapi, yang kutakutkan adalah apabila dunia telah dibentangkan pada kalian, sebagaimana telah dibentangkan pula bagi orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun akhirnya berlomba-lomba untuk meraih dunia sebagaimana orang-orang terdahulu berlomba untuk mendapatkannya. Akhirnya kalian pun akan binasa, sebagaimana mereka binasa. ” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadits ini menunjukkan bahwa kemiskinan bukanlah perkara yang ditakutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, yang membuat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam takut adalah apabila manusia sudah terpesona dengan dunia dan akibatnya mereka melanggar batasan-batasan Allah dan terjerumus dalam kubangan maksiat.

Tentu islam tempat kita menumpah segala kekesalan dan kegagalan sistem yang buruk dan rusak ini. Sehingga tidakkah kita mau di pimpin kembali olehnya. Sistem dimana bukan materi yang menjadi tujuan melainkan hanya ridho sang Ilahi.

Apakah tidak maunya kita kembali kepada sistem sesuai syariat islam. Menjadi pembelanya lah hingga diamnya kita tak menzolimi mereka yang saat ini dikikis oleh rusaknya sistem ini. Wallahu 'Alam bi showab.

Bukittinggi 23 Januari 2020.

#Kompaknulis
#penapejuang
#denganpenamembela

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak