By: Messy
Sudah selayak menjadi tugas bagi siapa yang mengaku orang beriman. Dan mengaku sebagai pejuang Islam akhir zaman. Untuk selalu taat setiap saat kepada Rabb seluruh alam. Sebagai konsekuensi dari keimanan
Taat kepada Allah tak boleh tersekat oleh dinding ruang dan putaran jam. Dan tak boleh terbatas pada kata dimana dan kapan. Ketaatan kepada Rabb seluruh alam. Tetap harus diprioritaskan.
Taat bukan hanya sekedar rutin ke kajian dan manut titah orang beriman. Tapi, tak manut dengan titah Rabb yang telah menciptakan orang beriman. Apakah ketaatan seperti ini yang diharapkan?
Taat bukan hanya sekedar rajin shalat fardhu dan shalat malam. Melantunkan Al-Qur'an tak pernah ketinggalan. Tapi, lamban ketika diminta untuk menerapkan aturan Al-Qur'an dalam kehidupan. Apakah ketaatan seperti ini yang dicitakan?
Taat bukan hanya sekedar mengunakan jilbab syar'i untuk perempuan. Celana cingkrang dan jenggotan untuk Ikhwan. Tapi, seribu alasan menolak untuk mengikuti sunah kenabian. Apakah ketaatan seperti ini yang diinginkan?
Taat hakiki itu ketika diserukan untuk menerapkan aturan Al-Qur'an secara kaffah dalam kehidupan. Maka tak pilihan lain bagi orang beriman kecuali mengatakan, "Kami dengar dan kami taat" lalu segera merealisasikan.
"Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An Nuur [24]:51)
Taat hakiki itu ketika diperintahkan untuk memperjuangkan syariah dan khilafah ditengah umat. Maka tak ada alasan lain kecuali mengambil peran. Menyandang gelar pejuang syariah dan khilafah itu yang diidamkan.
So, apakah sudah siap selalu taat setiap saat?
Tapan, 10 Januari 2020
#SelaluTaatSetiapSaat
#kompaknulis
#opey2020bersamarevowriter
#revowriter
#opey2020day10