Saatnya Kembali kepada Allah SWT




Oleh: Sri Gita Wahyuti, A.Md
(Aktivis Pergerakan Muslimah dan member AMK) 

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

"Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh bagi dia penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta" 

Jika kita melihat fakta hari ini, di mana negeri ini didera berbagai masalah, firman Allah surat Thaha (20) ayat 124 di atas seolah menjadi bukti kebenaran peringatan Allah tersebut. Keadaan perekonomian yang makin memburuk, utang pemerintah yang terus menggunung, kemiskinan yang makin bertambah, permasalahan banjir yang menjadi rutinitas tahunan masih belum bisa diatasi, dan masalah lain yang tak kalah mengkhawatirkan. 

Itu semua terjadi akibat dari tidak diterapkannya aturan-aturan Allah Sang Pemilik seluruh alam ini, Yang Maha Tahu apa yang dibutuhkan manusia. Negeri ini justru memberlakukan sistem dan aturan yang bercorak neoliberal. 

Allah SWT. berfirman dalam surat ar-Rum (30) ayat 41, yang berbunyi, 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar"

Ayat ini menjelaskan bahwa  berbagai problem dan kesempitan hidup yang terjadi adalah akibat dari penerapan sistem dan aturan yang menyalahi syariah Allah. Padahal Allah telah melarang penghambaan dan pengabdian pada selain diri-Nya. Allah melarang manusia tunduk dan patuh pada aturan dan hukum yang bertentangan dengan syariah-Nya. 

Ayat di atas juga menjelaskan tentang solusi dari segala problematika yang ada yakni dengan kembali pada kebenaran, kembali pada ketaatan kepada Allah SWT. Caranya dengan meninggalkan berbagai kemaksiatan termasuk meninggalkan kesyirikan dalam bentuk penerapan hukum yang menyalahi hukum Allah SWT. lalu kembali pada penerapan hukum Islam secara kaffah. 

Penerapan hukum-hukum Allah secara kaffah di tengah kehidupan akan membuahkan rahmat dan kebaikan serta keberkahan dari langit dan bumi untuk semua manusia. 

Wallahua'lam bissawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak