#opeyday13part2postingan1
By: Messy
Berkisah tentang aktivis dakwah kampus. Tak lengkap rasanya jika tak mengguliti tentang "Mahasiswa Kuda" yang tak pernah pupus. Meski dihadapi dengan cibiran pembenci yang mengharapkan untuk mampus. Tapi, niat tetap lurus dan hati tetap tulus.
Mahasiswa kuda adalah istilah yang disandang oleh siapapun yang menempuh perjuangan di jalan kuliah dan di jalan dakwah sebagai pilihan. Pada satu sisi kuliah tetap aman dan sisi yang lain dakwah tetap jalan. Singkatnya, dikenal dengan istilah "Mahasiswa Kuda" yang populer sepanjang zaman.
Jumlah mahasiswa kuda sangat langka. Hanya sedikit yang tertarik untuk bergabung didalamnya. Dengan ribuan alasan yang tak masuk akal jika dicerna. Mahasiswa kuda bukan sekedar mahasiswa biasa, namun mahasiswa istimewa yang dipilih langsung oleh Sang Pencipta.
Ketika mahasiswa lain hanya sibuk mengejar angka dan penilaian manusia. Maka kita sibuk mengejar angka dan penilaian Allah ta'ala. Jika mahasiswa lain membelanjakan harta untuk kesenangan dunia. Maka kita membelanjakan harta untuk kepentingan umat secara nyata.
Romantisme kisah aktivis dakwah kampus kian indah. Jika dihiasi dengan kisah perjuangan mahasiswa kuda yang begitu menggunggah. Mampu menebar manfaat secara alamiah. Berikut tips untuk istiqamah dijalan dakwah hingga ke surga Allah.
1. Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan harus ada bagi mahasiswa yang mengaku sebagai pengemban dakwah. Seperti menjadikan Islam sebagai qaidah dan qiyadah, selalu menebar aura kebaikan secara alamiah, berusaha melakukan aturan Allah secara kaffah dan memaksimalkan dalam pelayanan amanah dakwah.
2. Faedah ruhiyah
Faedah ruhiyah harus merasuki mahasiswa kuda seperti melaksanakan ibadah madhah dan dilengkapi dengan amalan nafilah, menjaga ukhuwah, kontak sesuai target amanah dan berbuat secara lillah.
3.Roda kerja
Saat ada teguran, adakalanya keimanan kita jatuh ke tanah. Butuh adanya kepekaan bahwa teguran adalah hal yang lumrah. Maka butuh pengabdian yang lillah demi tegaknya agama Allah. Seperti bergerak secara mandiri dan alamiah, bergerak cepat setiap saat sesuai fitrah, dan memprioritaskan jadwal dakwah dibandingkan jadwal kuliah.
4. Mengkristalkan mabda dalam dada
Mengapa kemenangan dakwah tak kunjung datang, padahal gerakan dakwah ini semakin lama semakin matang? Mengapa nashrullah tak kunjung turun, padahal perjuangan dakwah ini sudah berjalan puluhan tahun?. Bisa jadi tertundanya nashrullah dan tak kunjung tegaknya Khilafah adalah kesalahan kita. Karena keimanan dan ketakwaan kita belum sebanding dengan Rasulullah dan para sahabat tercinta.
Boleh jadi, semua itu bersumber dari kesalahan kita, bukan dari kesalahan fikrah dan thariqah dakwah. Bisa jadi kita bermaksiat kepada Allah dan Rasulullah. Bisa jadi pemikiran kita masih direcoki hal yang salah dan belum dihiasi dengan Islam kaffah. Bisa jadi hati kita belum bersih dari ragam fitnah.
Mungkin kita sering mengabaikan amanah dakwah, melanggar akad dan sumpah, dan tak istiqamah menjadikan Islam sebagai qaidah dan qiyadah. Kalau semua itu penghalang datangnya nasrullah dan Khilafah yang tak kunjung tegak dibumi Allah. Mari kita mulai bertobat dan berbenah.
5. Loyalitas Perjuangan Tanpa Batas
Perlunya mahasiswa yang mengaku sebagai pengemban dakwah sejati. Selalu istiqamah dalam berbagai situasi dan kondisi. Konsisten mengupradge diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mengaplikasikan kepribadian yang islami.
6. Tsaqofah dai'yah
Perlunya mahasiswa yang mengaku sebagai pengemban dakwah sejati. Mengisi pemikiran dengan pemikiran Islami, bukan yang lain lagi. Seperti rajin membaca buku setiap hari, berdikusi dengan para ahli dan dilengkapi membaca jurnal yang berserakan sana sini.
7. Kedisiplinan
Perlunya mahasiswa yang memilih jalan dakwah sebagai pilihan. Harus konsisten disiplin dalam pemikiran dan perbuatan seperti melaksanakan amanah secara maksimal sesuai permintaan, dan menyusun mid map terbaik untuk pergerakan.
8. Nafsiyah
Pengemban dakwah harus memperhatikan adab dan akhlak saat berdiskusi seperti bertutur kata yang melembutkan hati, berakhlak terpuji, selalu tepat janji, empati pada anggota yang lain, dan simpati pada situasi dan kondisi.
Semoga kita dimudahkan Allah mengaplikasikan 8 tips ini, agar istiqamah sebagai pengemban mabda. Tak hanya istiqamah saat berstatus mahasiswa saja, tapi juga istiqamah saat berstatus ibu rumah tangga. Insya Allah.
Tapan, 13 Januari 2020
#kompaknulis
#opey2020bersamarevowriter