Oleh : Siti
Aktivis Remaja Serdang Bedagai
Pesta
Pergantian tahun, sebuah perayaan yang seharusnya tidak dirayakan oleh umat
muslim. Tetapi jika kita merayakan perayaan Tahun Baru Islam, masih boleh. Karena
yang merayakan Tahun Baru Islam hanya orang-orang Islam saja. Sedangkan
perayaan Tahun Baru Masehi, itu dirayakan oleh semua orang. Selain itu karena
tahun baru ini merupakan bagian dari kepercayaan satu agama, dan merayakan sama
saja kita turut memeriahkan perayaan dari agama tersebut. Pada perayaan Tahun
Baru Masehi, kita bisa menganut tiga (3) agama sekaligus, yaitu agama Nashrani,
Yahudi, dan Majusi.
Apakah
kita masih mau merayakan Tahun Baru Masehi? Apa saja dalil-dalil bahwa kita
dilarang untuk merayakan Tahun Baru Masehi? Mengapa umat islam dilarang untuk
merayakan Tahun Baru Masehi?
perayaan
Tahun Baru Masehi bukan hari raya umat islam, melainkan hari raya kaum Kafir. Berdasarkan
fakta hukum tersebut, maka haram hukumnya seorang muslim ikut-ikutan merayakan
Tahun Baru Masehi.
Adapun dalilnya sebagai
berikut:
*Pertama :
Dalil umum yang mengharamkan kaum muslimin
menyerupai kaum kafir, yaitu :
Yang Artinya : "Hai
orang-orang yang beriman,janganlah kamu katakan (kepada Muhammad)'Raa'ina' tetapi katakanlah 'unzhurna' dan
'dengarlah'.Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih".(QS.AL-BAQARAH
[2] :104)
*Kedua :
Dalil khusus yang mengharamkan
kaum muslimin merayakan Hari Raya Kaum Kafir, yaitu:
yang artinya : "Dahulu kaum jahiliyah mempunyai Dua (2)
hari raya,setiap tahun untuk bersenang-senang. Maka ketika datang NABI SAW. ke
kota Madinah, Rasulullah saw bersabda, "Dahulu kalian mempunyai dua hari
raya untuk bersenang-senang pada dua hari itu, dan sesungguhnya ALLAH telah
mengganti dua hari itu dengan yang lebih, Yaitu Idhul fitri dan Idhul
adha".(HR.Abu Dawud).
` Berdasarkan dalil-dalil diatas , maka haram hukumnya
seorang muslim merayakan Tahun Baru Masehi, misalnya dengan meniup terompet, menyalakan
kembang api, memberi ucapan selamat Tahun Baru, makan-makan, dan sebagainya. Semua
itu haram karena termasuk menyerupai kaum kafir.
Merayakan
tahun baru berarti mengikuti kebiasaan
non muslim yang merupakan musuh ALLAH. Hendaknya hari-hari yang ada sepanjang
tahun diisi dengan kebaikan, bukan dengan kemungkaran dan kemaksiatan.