Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Muslimah Penulis Sidoarjo
Tak disangka, seorang Reynhard Sinaga (36), warga negara Indonesia yang tadinya biasa saja, tak banyak dikenal orang kini menjadi viral. Bukan karena prestasi akademiknya yang sebentar lagi bergelar doktor namun karena kasus pemerkosaan di Manchester, Inggris.
Reynhard Sinaga dianggap predator seksual terburuk dalam sejarah di Inggris setelah terbukti bersalah sebagai pemerkosa yang diduga mencapai lebih dari 190 korban. Sebelumnya ia dijatuhi hukuman selama 30 tahun, karena terbukti melakukan 159 pelanggaran seksual, termasuk 136 tuduhan pemerkosaan, yang terjadi antara Januari 2015 hingga Mei 2017.
Sejumlah korban yang telah teridentifikasi merupakan seorang heteroseksual yang berusia antara 17 hingga 36 tahun, namun para korban ini tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban pemerkosaan sampai polisi memberi tahu mereka.
Psikopat gelar yang kini ia sandang sebab ia melakukannya tanpa rasa bersalah bahkan mendokumentasikan setiap perbuatannya. Mengapa pendidikannya tak mampu membuat akal sehatnya jalan? sebab pendidikan hari ini secara tersistem hanya membuat manusia sebagai budak ilmu dan teknologi, namun miskin ruh. Semua karena dilandasi dengan akidah sekuler, pemisahan agama dari kurikulum pendidikan. Padahal agamalah yang mampu meredam nafsu dan mengedepankan akal sehat.
Sekuler ini pula yang mendorong seseorang bebas mendewakan perilakunya. Asal suka sama suka tak soal anda siapa atau apa. Jika terus dipertahankan maka spesies manusia akan raib dari muka bumi. Sebab, perilaku di luar batas itu secara fitrah hanya akan menabrak norma dan banyak menimbulkan konflik.
Korban pemerkosaan akan membawa ingatan buruk sepanjang usianya, sementara pelaku akan makin menggila sebab tak pernah terpuaskan hanya dengan satu korban. Masihkah berharap kemajuan zaman akan maju dari generasi yang demikian? Tentu saja jauh panggang dari api. Kita butuh sebuah sistem yang sempurna yang datangnya dari Yang Maha Memiliki, Allah SWT, bukan dari manusia yang sekedar menjadi hambaNya. Wallahu a' lam bish-showab.
Tags
Opini