Menyongsong Janji Kemenangan Islam (Part 1)

#Day26Part3



By: Messy Lena

Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur'an adalah suatu keniscayaan bukan khayalan. Sebab, setiap muslim menyakini bahwa Allah tak pernah menyalahi janjiNya kepada golongan yang yakin akan pertolongan-Nya.

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.(QS Ali Imran:9)

Dan sesungguhnya janji Allah yang disampaikan lewat lisan Rasulullah adalah suatu kepastian bukan omongan belaka. Sebab, Rasulullah yang mulia tak pernah berbicara berdasarkan nafsu melainkan berdasarkan wahyu yang Allah turunkan.

Allah berfirman:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ (٣) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ (٤)

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS An-Najm:3-4)

Sebab, Rasulullah memang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu Islam agar cahaya kebenaran itu merasuki seluruh hati manusia. Sehingga tak ada satu pun orang yang tak mengenal Kalimat tauhid.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (QS Al-Ahzab:45)

Ada 2 sikap manusia dalam menyongsong janji kemenangan Islam.

1. SIKAP MUSLIM
Sikap seorang muslim ketika dikabarkan janji Allah dan Rasulullah adalah dengan mengucapkan, "Sami'na wa'ta'na". Bukan malah ngeyel terhadap apa yang sudah Allah sampaikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah.

Allah berfirman:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (QS Al-Ahzab:22)

Seperti itulah sikap seorang muslim ketika dikabarkan janji Allah dan bisyarah Rasulullah yaitu tunduk, yakin, patuh dan bertambah keyakinannya dalam menyongsong janji kemenangan Islam. Singkatnya, kita tak boleh lelah apalagi menyerah dalam menyongsong janji kemenangan Islam. Tetaplah bersabar dan senantiasa berusaha hingga Allah memberikan pertolongan-Nya.

Allah berfirman:

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ

Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.(QS Ar-Rum:60)

Bukan waktunya menanyakan kapan janji Allah itu datang. Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang apa kontribusi kita untuk menyongsong janji kemenangan Islam tersebut?

2. SIKAP MUNAFIK
Berbanding terbalik dengan sikap seorang muslim. Seorang munafik ketika dikabarkan janji Allah dan bisyarah Rasulullah adalah ngeyel, keras kepala dan menolak mentah-mentah apa yang diturunkan oleh Allah.

Golongan munafik mengira bahwa janji Allah adalah suatu utopis, khalayan, mimpi dan tak jarang menganggap Al-Qur'an dan Sunnah sebagai ancaman dalam kehidupan. Atau mengklaim apa yang disampaikan oleh Allah dan Rasulullah sebagai suatu tipu daya belaka.

Allah berfirman:

وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُورًا

Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya. (QS Al-Ahzab:12)

Malah tak jarang dari golongan munafik yang bersikap sombong dan pongah. Seolah-olah mereka lebih hebat dari Allah sebagai Sang Pencipta. Mereka mencoba menentang Allah agar disegerakan azab untuk golongan munafik.

Allah berfirman:

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS Al-Hajj:47)

Lantas apa yang membuat kita masih ragu terhadap janji Allah dan bisyarah Rasulullah? Tak cukupkah  Al-Qur'an dan Sunnah sebagai buktinya?

Allah berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS An-Nur:55)

Lantas kita berada di posisi mana? Berada di golongan muslim  atau berada di golongan munafik? Semoga kita dan orang-orang muslim yang meyakini janji Allah dan bisyarah Rasulullah berada dijalan kebenaran. Insya Allah.

Bukittinggi, 26 Januari 2020

#kompaknulis
#opey2020bersamaREVOWRITER

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak