Oleh : Ririn Al Firdaus
Kita sekarang ini hidup di mana dokter merusak kesehatan, pengacara merusak keadilan, kuliah merusak pengetahuan, pers merusak informasi, dan bank kita merusak ekonomi. (Chris Hedge)
_________________________________
Pernyataan di atas mempertegas bahwa kehidupan sejahtera dalam sistem Demokrasi-Kapitalis jauh panggang dari api.
Kehidupan yang sejahtera dan adil dalam sistem Demokrasi-Kapitalis hanya ilusi, bahkan terasa mimpi. Sistem kehidupan saat ini melahirkan orang-orang yang pada akhirnya membawa kerugian bagi yang lain seperti terlibat dalam kasus korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
Sejatinya, sistem demokrasi telah terbukti gagal dalam mensejahterakan rakyat, terbukti bahwa secara sistemik demokrasi telah melahirkan negara korporasi yang terbentuk dari simbiosis mutualisme elit politik dan pemilik modal yang merugikan rakyat secara menyeluruh.
Kenaikan tarif listrik, turunnya daya beli, berbagai keluhan ekonomi, kesenjangan pendapatan dan kekayaan, tensi politik yang meninggi, pengangguran, demonstrasi adalah sekelumit ujian bagi rakyat. Sempurna! Demokrasi-Kapitalis berhasil menciptakan atmosfer kekecewaan kekecewaan di tengah masyarakat.
Sulit sekali menemukan orang-orang yang ikhlas dan peduli terhadap urusan umat, menduduki jabatan untuk kepentingan mengurus urusan umat. Sungguh, sekali lagi kapitalisme sudah terbukti tidak menjamin kesejahteraan tiap individu rakyat dan menyengsarakan rakyat. Berjuta orang telah menjadi sengsara akibat ulah kaum kapitalis.
Di atas segala permasalahan yang bermunculan di segala bidang tanpa mampu melahirkan solusi tuntas untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Beramai-ramai para aktor dan penggerak roda sistem kapitalis menuduh Islam dan simbol-simbol Islam di tengah umat. Baik dengan melemparkan ujaran kebencian, fitnah keji, tuduhan tak berdasar, bahkan tak sedikit opini yang dibangun yang mengarah pada menuduh ide khilafah sebagai penyebab dari permasalah negeri ini. Astaghfirullaah.
Ide khilafah tak pernah lepas dari fitnah keji. Di mana khilafah dikatakan sebagai paham radikal, paham berbahaya, terkait erat dengan terorisme dan masih banyak lagi. Tuduhan-tuduhan ini dilemparkan dengan sadis tanpa bukti; baik terhadap ide khilafah sendiri, maupun para pengemban dakwahnya.
Bahkan hingga akhir tahun lalu, khilafah masih dituduh oleh para pembenci Islam. Di awal tahun, saat banjir melanda beberapa kota di negeri ini, tak segan beberapa oknum mencoba mengaitkan permasalah negeri ini dengan ide khilafah. Sungguh, iman di hari ini membuat badan ini bergetar karena kemarahan.
Khilafah adalah ajaran Islam. Para ulama mu’tabar juga tidak ada ikhtilaf tentang ini. Mereka semua mengatakan bahwa umat Islam wajib mengangkat seorang khalifah yang menegakkan syariah.
Melemparkan fitnah dan stigma negatif terhadap khilafah adalah tuduhan serius. Karena khilafah adalah ajaran Islam. Merendahkan khilafah sama halnya dengan merendahkan ajaran Islam.
Perlu dicatat, khilafah bukan sekadar ajaran Islam. Lebih dari itu, hanya dengan khilafah seluruh ajaran Islam dapat dijalankan secara sempurna; dalam sistem inilah seluruh ajaran Islam dapat diterapkan secara sempurna tanpa terkecuali.
Sampai di sini jelas bahwa bahaya di balik fitnah keji terhadap ide khilafah yang tak kunjung henti yakni bertujuan agar umat menjauhi khilafah dan tidak terlibat dalam perjuangan penegakannya. Bahkan menolak ide khilafah dan memusuhi para pejuangnya! Astaghfirullaah.
Allah SWT telah mengabarkan kepada kita tentang sepak terjang para penentang kebenaran ini, salah satunya dalam firman-Nya:
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah, sedangkan dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik benci.” (TQS Ash Shaff [61]: 7-8).
Kita harus segera sadar dan bangkit, bahwa selama ini memang ada upaya sistematis, masif, dan terstruktur yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam untuk menjegal kembalinya syariat kafah dalam tataran paktis. Pernyataan mereka yang tak kunjung henti mereka lontarkan di tengah masyarakat juga harus dibongkar. Sehingga nampak racun-racun yang siap menyerang pemahaman umat serta melumpuhkan kerinduan akan hadirnya institusi yang akan melanjutkan kehidupan Islam dalam khilafah.
Semoga, kata mutiara dari Sayyid Quthb ini bisa menggetarkan jiwa-jiwa kita:
"Jika perjalanan begitu panjang, sedang pertolongan Allah belum juga datang, maka ujian dan fitnah akan lebih keras dan sulit. Cobaan akan lebih ganas dan berat. Tidak ada yang tegar kecuali mereka yang dilindungi Allah. Merekalah orang-orang yang bisa menancapkan iman dalam jiwa, yang bisa menjaga sebuah amanah besar; amanah langit untuk dijalankan di bumi. Amanah Allah disetiap hati manusia."
--- Wallahu'alam Bisshowwab ---
Tags
Opini