Oleh : Shela Rahmadhani (Ketua Pelaksanaan Pesantren Kilat 7 hari 6 Malam Qur'an Center Al Qowiim)
Waktu liburan sekolah telah tiba. Anak-anak sekolah biasanya pada bahagia. "Yey.. liburan..." batinnya mengatakan setelah mendapat penilaian hasil belajar.
Sekolah adalah aktivitas yang penuh dengan perjuangan dan melelahkan. Dimana harus rutin bangun pagi, masuk pagi, belajar sampai siang hari, dan sorenya, eh lanjut les lagi. Bukan begitu??
Ya, memang belajar adalah melelahkan, bahkan Imam Syafi'i berkata:
"Jika engkau tidak tahan lelahnya belajar di masa muda, maka terimalah sakitnya bodoh di masa tua".
Inilah gambaran beratnya perjuangan di dalam belajar yang sungguh-sungguh dan belajar secara umum. Namun, belajar memiliki hasil yang manis yakni ketinggian ilmu.
Maka, wajar saja bukan jika anak-anak biasa sangat senang dengan yang namanya libur sekolah yang bahkan terekspresikan dengan nyata dari perkataan dan perbuatan.
Namun, sebenarnya libur sekolah adalah kesempatan yang langka dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satu nya adalah mendekatkan anak-anak dengan Al-Qur'an.
Pada kesempatan liburan kali ini Qur'an Center Al Qowiim menginisiasi sebuah acara yang disebut Pesantren Kilat (Sanlat) Liburan 7 hari 6 Malam bersama Al-Qur'an. Konsep sanlat ini adalah mempertemukan insan-insan yang ingin mengisi waktu liburnya dengan menghafal Al-Qur'an, ditambah dengan program selingan yang menyenangkan (outbond), memotivasi dan penuh dengan muatan keilmuan (belajar).
Agenda ini sengaja kemudian dihadirkan untuk menghilangkan persepsi bahwa belajar itu ada waktu libur. Namun, jauh lebih utama dari itu, bagaimana sanlat ini kemudian menjadi sarana mendekatkan anak dengan Al-Qur'an melalui momen liburan.
Menghafal Al-Qur'an adalah bentuk mendekatkan diri kepada Al-Qur'an. Menghafal Al-Qur'an harus dimulai sejak dini, dan dilakukan dalam kesempatan kapan saja dan dimana saja. Jika waktu sempit, hafalan sedikit. Jika waktu panjang hafalan bisa diperbanyak. Momen liburan adalah waktu yang cukup panjang yang penting untuk benar-benar dimanfaatkan untuk menghafal Al-Qur'an.
Namun menghafal Al-Qur'an bukanlah perkara mudah. Fisik yang sehat, niat yang lurus dan mental yang sekuat baja harus menjadi modal utama. Maka untuk menjaga itu semua, kadang perlu teman, tempat yang menyejukkan, dan motivasi.
Karena itu sanlat ini berupaya mempertemukan insan-insan penghafal Al-Qur'an agar semangat dan motivasi terus terkondisikan. Disatu sisi, tempat yang indah dan nyaman juga yang penuh daya tarik memberikan relaksasi selama menghafal Al-Qur'an. Lokasi yang digunakan dalam sanlat adalah wahana dataran tinggi yang terdapat air mengalir dari pegunungan, taman, dan kolam yang menampilkan ke-natural-an alam, sehingga menghafal Al-Qur'an penuh dengan nuansa santai, fresh dan menyejukkan. Lokasi itu disebut Karangasri, bertempat di Sleman Yogyakarta.
Selain itu, dalam sanlat 7 hari 6 malam, ada sesi motivasi yang penting untuk penghafal Al-Qur'an. Muhammad Al-Fatih, Imam Syafi'i, dan Al-Khawarizmi adalah sederet tokoh Islam penghafal Al-Qur'an. Tokoh ini diceritakan agar menjadi motivasi dan menjadi idola bagi generasi. Dan masih banyak lagi kegiatan keilmuan seperti belajar bahasa Arab, talaqi surah Al-Fatihah, kajian adab, dan kajian makhorijul huruf.
Tentu jika sendiri menghafal dirumah hal itu tidak akan kita dapatkan. Maka adanya program menghafal Al-Qur'an dengan wadah dan konsep seperti itu sangat menarik untuk diikuti. Dan konsep ini sangat rekomendasi untuk dilanjutkan. Bagi yang mengikuti, walaupun sanlat 7 hari 6 malam sudah selesai, tetaplah menghafal Al-Qur'an harus dilanjutkan pasca sanlat dengan semangat.
Jadi, ketika masuk hari libur, jangan disia-siakan. Hafalkanlah Al-Qur'an. Karena bagi seorang muslim waktu adalah pedang. Sehingga ia tidak akan lalai dengan waktu termasuk waktu libur. Dan semoga apa yang dikonsep oleh Al-qowiim untuk mengisi waktu liburan, menjadi solusi dan memudahkan anak anak mengisi liburannya dengan keberkahan. Aamiin