Menembus Hati Umat





Oleh : Lilik Yani

Setiap aktivitas yang kita lakukan pasti ada tujuan atau target yang hendak diraih. Jika tidak maka tidak akan ada semangat menjalaninya dan terasa sia-sia. Tetapkan tujuan terbaik dari awal, niat lillah dan berharap ridlo Allah selalu mengiringi setiap proses beraktivitas.

*******

Demikian pula dalam aktivitas menulis. Tujuan yang akan diraih apa? Tetapkan sejak awal. Apakah ingin mendapat materi, popularitas, eksistensi diri, pujian, atau untuk dakwah menolong agama Allah.

Jika tujuan sudah ditetapkan, misalkan menulis untuk menyebarkan syariat Islam, menceritakan keindahan agama Islam, menebar benih-benih kebaikan, dan semacamnya yang berkaitan dengan dakwah. Maka libatkan Allah dalam setiap proses aktivitasnya. Karena kita tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan Allah.

Jangankan untuk menolong umat, memelihara diri sendiri saja tak akan sanggup tanpa campur tangan Allah. Untuk itulah, sejak awal sertakan Allah. Luruskan niat dulu, ikhlas karena Allah, kemudian setiap akan menjalankan aktivitas, mohonlah bimbingan Allah agar apa yang kita kerjakan tidak sia-sia. Selalu dalam berkah dan petunjuk Allah, agar tidak tersesat atau salah arah.

Ide apa yang akan kita sampaikan. Jenis tulisan apa yang pas untuk jadi wasilah. Pilihan kata dan kalimat yang tepat untuk memancing umat tertarik membaca. Pilihan kalimat yang mudah dipahami, dan bisa mencerahkan hati. Pilihan kalimat yang sanggup menggetarkan hati pembaca. Pilihan frase yang bisa melelehkan hati yang lara. 

Ada target yang jelas untuk dibidik. Karena kita menulis untuk kebangkitan pemikiran umat. Bukan sekedar menjadikan umat menjadi pandai dan berwawasan luas, tanpa ada empati pada saudara seaqidah yang berduka. Bukan sekedar menjadikan umat tahu dan hafal syariat Islam tanpa tahu cara menerapkannya. 

Yach, kita menulis memiliki target untuk menembus hati umat. Bukan sekedar mencari ketenaran atau poparitas, karena jempol like yang banyak. Bukan pula hanya sampai tembus media, tapi upayakan hingga tembus hati umat.

Adalah hak prerogatif Allah untuk menggerakkan umat untuk mau membaca atau tidak. Adalah wewenang Allah untuk menggetarkan hati umat atau datar biasa saja, tanpa memberi efek cinta. Adalah wilayah kekuasaan Allah, untuk memberi hidayah kepada umat, atau dibiarkan tersesat.

Tapi kita boleh upaya maksimal untuk memancing daya tarik umat untuk mau membaca tulisan kita. Terlepas mau memberi respon jempol like, komentar, atau hanyalah menjadi silent reader. Ada upaya optimal yang bisa kita lakukan, agar setiap kata yang tertuang dalam tulisan ada ruh yang menarik umat agar mendapat pencerahan dan menjadi jalan hidayah atas ijin Allah.

Sahabat pejuang literasi, betapa senang hatiku, melihat begitu indah tulisan kalian semua. Sebuah perjuangan luarbiasa, berawal dari adanya ide kemudian dirangkai kata demi kata menjadi kalimat bermakna. Ditambahkan kata penghubung yang melembutkan kalimat dan menjadikan pembaca tahu maknanya. 

Jadilah alinea demi alinea hingga menjadi tulisan bagus. Kemudian ditambahkan pict keren untuk mempermanis tulisan yang sudah siap posting. MasyaAllah, perjuangan luarbiasa karena tidak semua orang bisa menunaikannya. Terbukti banyak orang pintar tapi berat untuk menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Jadi jika kalian bisa menulis setiap hari, seperti dalam challenge OPEy menulis 30 hari tanpa jeda, maka kalian adalah luarbiasa.

Sahabat pejuang pena, bersyukurlah atas nikmat Allah yang begitu indah ini. Ada hasil karya yang terus berkibar walau kita sudah tiada. Maka tuliskan selalu hanya tentang kebaikan dan ajakan kembali ke jalan taqwa. Agar ada manfaat yang terus mengalir walau penulis sudah tak menyertai tulisannya.

Sahabat pejuang agama Allah, mari kita tambahkan sedikit lagi energi positip. Kita selipkan doa permohonan kepada Allah, agar di setiap kata yang kita rangkai menjadi kalimat tersebut, ada nilai yang membekas. Ada getaran-getaran cinta yang diselipkan Sang Penulis. Getaran itu tak bisa kita ciptakan, hanya Allah yang bisa menyalurkan.

Kita jaga terus niat dakwah lillah, menulis untuk menyampaikan kebenaran agama Allah. Kita libatkan Allah dalam setiap langkah prosesnya. Kita sertakan doa dan harapan, agar umat yang digerakkan Allah untuk membaca tulisan kita dimudahkan memahami  maksudnya. Umat mendapat penjelasan rinci dari setiap masalah yang dihadapi. Hati umat medapat pencerahan dan tergetar karena sentuhan  cinta dari Rabb-Nya. Hingga terbukalah hidayah untuk kembali ke jalan taqwa.

Yang bisa kita lalukan adalah memaksimalkan upaya. Jika pemilik hati umat adalah Allah. Maka kita mohon pertolongan Allah, agar tulisan kita bisa menembus hati umat. Yang berarti tulisan kita bisa jadi wasilah bagi umat untuk mendapat hidayah. Pemikiran umat bangkit, orientasi berubah haluan. Kapitalis materialistis ditinggalkan untuk diganti menjadi syariat Islam yang menjadi landasan dan pedoman hidupnya.

Bukan tugas yang mudah, tapi bisa diupayakan. Jika sejak awal sudah niat lillah, sepanjang proses perjalanan dakwah literasi melibatkan Allah, maka bukan sesuatu yang mustahil jika tulisan kita yang terpilih jadi perantara umat mendapat hidayah. 

"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
(TQS Muhammad : 7)

Semoga Allah meridloi setiap langkah perjuangan dakwah ini. Karena tujuan kita sama, agar Islam kembali memimpin dunia. 
Dan kita memiliki kontribusi dalam memperjuangkannya.

Wallahu a'lam bisshowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak