#Day25Part3
By: Messy Lena
Mereka yang suka menggumbar aurat itu menarik dan cantik. Sehingga banyak lelaki yang terhipnotis dengan pesonanya. Lekuk tubuhnya, lembut tuturnya dan mulus kulitnya.
Tapi yang menarik, belum tentu baik. Menarik bagi manusia belum tentu menarik bagi Allah. Sebab, Allah memerintahkan muslimah untuk menutup aurat sesuai syariat, bukan sesuai nafsu sesaat.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-ahzab:159)
Mereka yang hobi pacaran itu menarik. Ketika sedang bahagia, ada yang menemani. Ketika sedang sengsara, ada yang menyemangati. Sungguh beruntung memiliki seorang kekasih.
Tapi, yang menarik belum tentu baik. Padahal Allah sudah melarang segala sesuatu yang mendekati zina. Sayangnya, masih banyak yang ngeyel untuk maksiat. Sungguh mereka orang-orang buntung.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra:32)
Mereka yang cinta KPOP itu menarik. Bisa menghabiskan waktu untuk idola tersayang. Bahagia jika sang idola bahagia dan sengsara jika sang idola sengsara.
Tapi yang menarik belum tentu baik. Cinta KPOP hanya menghabiskan waktu untuk orang yang sama sekali tak mengenal agama. Lebih baik mencintai Rasulullah yang terkenal sebagai pejuang agama.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab:21)
Yang menarik banyak, tapi belum tentu baik. Yang baik sedikit, bukan berarti tak menarik. Karena, yang menarik belum tentu baik. Tapi, yang baik tetap baik.
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ ﴿١١٦﴾ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allâh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allâh). Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk. [al-An’âm/6:116-117]
Standar penilaian baik dan menarik itu menurut Allah bukan manusia. Sebab, jika standar penilaian menurut manusia tentu akan berbeda-beda. Maka harus menggunakan standar dalil bukan standar akal.
Baik menurut Allah tentu terbaik untuk manusia. Tapi, terbaik menurut manusia belum tentu baik untuk Allah. Begitu pula menarik bagi Allah tentu menarik untuk manusia. Tapi, menarik bagi manusia belum tentu menarik untuk Allah.
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS Al-Baqarah:216)
So, yang menarik belum tentu baik. Tapi yang baik tetap baik.
Bukittinggi, 25 Januari 2020
#kompaknulis
#opey2020bersamarevowriter