MEMILIH ISLAM MEMILIH DAKWAH




Oleh : Fatimah Arjuna ( Aktivis Dakwah Kampus)

Keraguan serta bimbang masih menjadi hambatan diri. Sebab  Jalan dakwah terasa sulit manakala antara niat dan perbuatan masih belum bersinergi. Perjuangan mencapai predikat da’i ilallah membutuhkan banyak pengorbanan, mulai dari waktu yang tersita, tenaga yang terkuras bahkan harta yang banyak dikeluarkan demi tegaknya islam dimuka bumi. Dakwah adalah cinta maka ia membutuhkan pengorbanan yang akan meminta apapun yang kita miliki, bahkan hingga sesuatu yang sangat kita cintai.

 Merelakan sesuatu pergi dengan tetap berkonstribusi. Memilih jalan terjal ialah suatu komitmen pasti. Sebab manusia harus kuat dengan alur jalan yang akan di tuju. Menjadi manusia loyo sebab alur saja masih bimbang apalagi dengan jalan terjal dakwah ini.

Siapkan kontribusi sebab Islam tidak menunggu kesiapan mu. Islam tetap akan jaya kembali itu pilihan sang pendaki. Maukah menjadi pemeran atau pembaca di setiap tema dan orbitan ilusi?

Alangkah indah jika dakwah menjadi penyemai kehidupan. Setiap saat para malaikat mencatat kebaikan yang menjadi tabungan amal sekaligus tiket untuk bisa memasuki singgasana dalam surga.

Namun, nyatanya banyak dari kalangan kita yang beranggapan bahwa dakwah adalah tugas para kiyai dan orang – orang yang basicnya di bidang agama. Ketahuilah semua orang memiliki tugas untuk berdakwah karena setiap kita adalah da’i dan tiada perkataan yang lebih baik daripada  menyeru kepada Allah SWT.

Menunggu baik bukan solusi. Sebab dengan mengajak baik sudah melatih diri untuk berperan baik. Jangan hanya meminta untuk di baikkan namun menjadi penggerak kebaikan lah. 

Putaran waktu akan memperlihatkan betapa pentingnya bagi setiap kita untuk berdakwah. Mari lihat sejenak kondisi negeri ini, banyak aspek yang harus diperbaiki, baik agama, budaya, sosial, ekonomi dan politik. Dakwah tidak hanya menyuruh seseorang untuk sholat akan tetapi aspek dakwah sangatlah luas dan dalam islam antara ibadah, akhlaq dan syariah harus di selaraskan.

Kita bebas memilih jalur dakwah yang akan kita geluti, misalkan seorang yang memiliki basic dan fokus ekonomi islam maka dia harus berupaya untuk membumikan ekonomi islam di penjuru negeri, karena saat ini sistem ekonomi kita masih berbasis sistem ekonomi kapitalis dengan bunga yang menjadi prinsip utama dalam maraih keuntungan.

 Kita adalah para intelektual yang bergelut di bidang multi talent. 

Dalam berdakwah tentunya seorang da’i harus memiliki metode yang mampu menarik hati agar mau menerima apa yang ia sampaikan. Maka kunci utama dari seorang da’i yaitu harus mampu memikat hati.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang da’i untuk bisa memikat hati. Hal utama yang harus ia lakukan yaitu ia harus ingat posisi dirinya sebagai seorang da’i, maka tatkala berdakwah yang perlu diingat bahwa saat itu kita sedang menstranfer kebaikan sebagai bentuk hadiah ungkapan kasih sayang kita kepada saudara – saudara yang kita cintai. Ketika segala sesuatu yang kita kerjakan didasari atas cinta maka secara hukum alam objek yang kita ajak dengan cinta akan menerima ajakan kita dengan cinta.

Jangan menunda kesempatan yang Allah berikan, karena setiap detik yang kita lewatkan ada malaikat yang senantiasa mencatat amalan yang kita kerjakan. Kita harus terus melangkah untuk menjaga ghiroh dakwah agar tetap bersemayam dalam hati. Mintalah kepada Allah agar senantiasa memberikan hidayah agar kita tidak pernah mundur dari jalan dakwah ini.

Dakwah memang terasa sulit tapi ketahuilah hanya orang – orang pilihan Allah saja yang mampu untuk memikul amanah ini. Jangan pernah berputus asa, karena putus asa bukanlah akhlaq seorang muslim. Sungguh dakwah kepada Allah merupakan seni yang keindahannya tak dapat dilukiskan, namun  terpancar indah sekaligus menawan sehingga banyak menarik hati untuk kembali ke jalan Allah.

Bergeraklah secepat kilat namun jangan pernah berhenti meski letih datang menghampiri. Siapkan bahwa kamu adalah bagian dari para pembela syariah kaffah.
Kita kembalikan lagi kejayaan islam yang sudah lama terlelap ini.
Mainkan peran kita disetiap detik nafas-nafas perjuangan.
Bergeraklah wahai para penyeru peradaban.

Cinta terhadap islam dengan membuktikan bahwa hanya islam satu-satunya yang layak memimpin kembali.
 
CINTA kasih, kelembutan dan akhlak mulia adalah di antara kekuatan signifikan dalam kesuksesan berdakwah. Dalam surah Ali Imran, ada potongan ayat yang menandaskan:

فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali-Imran [3]: 159)

Dengan sangat jelas, pada ayat tersebut ada pesan penting mengenai sejauh mana peran kasih sayang, cinta dan kelembutan bagi penerimaan orang terhadap dakwah Nabi. 

Dengan menjadi penyumbang dalam menitikkan jerih keringat ialah suatu bentuk cinta suci kita dalam dakwah ini.

Manusia pilihan tidak akan mau menjadi rugi jika ia tak mendapati buah dari kegigihan tadi.

Siapkan dan lanjutkan Konstribusi kita dalam jalan dakwah ini. Sebab tiada lain yang kita cari selain Ridho sang Illahi.

Kerahkan semuanya dalam bentuk cinta terhadap Dakwah dengan melibatkan diri terjun dan bermain di setiap peran. Dakwah tanpa nanti sebab mati sudah pasti.

Bukittinggi, 30 Januari 2020

#penapenjuang
#KompakNulis
#IslamKaffah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak