LIMBAHMU MENGANCAM JIWAKU

 
                         
Oleh : Ummu Aqeela

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi sampah dan pembuangannya. Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada di sekitar lingkungan masyarakat. Di Indonesia kita dapat melihat sampah dimana-mana khususnya di daerah perkotaan dan sekarang menjadi masalah besar lingkungan Indonesia. Dan menjadi masalah yang sangat serius dan juga social, ekonomi , budaya dan jiwa tentunya. 

Diketahui, beberapa hari masyarakat Lamongan tidak bisa menggunakan air PDAM yang berubah warna menjadi hitam. Bahkan, banyak warga yang mengeluh tidak bisa untuk kebutuhan sehari-hari bahkan untuk mengkonsumsi air dari PDAM itu. Persoalan menghitamnya air Bengawan Solo yang berada di Kabupaten Lamongan direspon Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat yang langsung memeriksa dan mengambil sampel dari lokasi sungai tersebut. Dari hasil penelitian sementara, air Bengawan solo yang menjadi pemasok utama air PDAM Lamongan saat ini dalam kondisi tercemar limbah industri tekstil dengan kategori sedang. Meski begitu Muhimma menyatakan air Bengawan Solo yang berwarna hitam itu masih bisa digunakan, namun terbatas hanya untuk mandi atau mencuci. ( Suara Jatim id, 11 Desember 2020 )

Di dalam kehidupan, air merupakan salah satu elemen terpenting di alam bumi dan semesta ini. Bukan hanya tumbuhan, hewan hingga manusia, semua elemen yang hidup di muka bumi ini sangat membutuhkan air di dalam kehidupannya. Kemudian, berdasarkan hasil sebuah penelitian, diketahui bahwa manusia bisa bertahan hidup tanpa makanan selama 10 sampai 14 hari . Namun, manusia hanya bisa bertahan tanpa air hanya 3 sampai 5 hari. Bisa disimpulkan eksistensi air bagi hidup kita sangatlah penting. Oleh karena itu, maha besar Allah SWT telah memberikan air dan mengalirkannya ke bumi dengan segala manfaatnya.
Air merupakan kebutuhan pokok dan esensial bagi manusia dan makhluk hidup di muka bumi ini, oleh karena itu keberadaannya merupakan anugerah teragung yang dilimpahkan Allah Swt kepada seluruh makhluknya, sebab dengan air Allah menghidupkan segala makhluk di atas bumi ini, menyebarkan rejeki melalui pemanfaatannya sebagai zat yang menumbuhkan tanaman, sebagai minuman bagi binatang ternak dan bahkan sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui. Disisi lain air juga dapat mendatangkan bahaya dan bencana besar bagi ekosistem makhluk hidup di muka bumi ini seperti datangnya banjir, air pasang di tepi laut dan longsor. Namun datangnya bencana tersebut hanya disebabkan oleh dua hal yaitu alam ataukah manusia yang salah mengelola alam ini. 

Akhir-akhir ini, fakta menunjukkan, faktor manusia dalam memanfaatkan alam seringkali mengorbankan sumber-sumber alam dan membuang sisa-sisanya ke sekeliling sehingga tidak tercernakan secara alamiah. Manusia telah menguasai dan memperkosa lingkungannya baik karena jumlahnya yang semakin banyak maupun karena ulahnya yang makin “cerdas”, sehingga kerusakan alam terjadi di mana-mana, baik di darat maupun di lautan sebagaimana telah disinyalir oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 41: “telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan sebagai akibat dari ulah tangan-tangan manusia”.
Kerusakan di darat tidak hanya terjadi karena usaha manusia membabat hutan atau mengeruk kekayaan alam lainnya, tapi juga karena limbah yang dibuang manusia sebelum diolah sehingga menjadi bahan pencemar yang dapat membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia.

Untuk itu butuh konsentrasi lebih pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, karena Islam yang kaffah ini telah melarang segala bentuk pengrusakan terhadap alam sekitar, baik pengrusakan secara langsung maupun tidak langsung. Kaum Muslimin, harus menjadi yang terdepan dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar. Oleh karena itu, seyogyanya setiap Muslim memahami landasan-landasan pelestarian lingkungan hidup. Karena pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab semua umat manusia sebagai pemikul amanah untuk menghuni bumi Allâh Azza wa Jallah.

Wallahu’alam bishowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak