Mia Annisa (Ibu Rumah Tangga)
Ramai persoalan masuknya kapal-kapal ikan dan kapal Coast Guard China ke perairan Natuna, Kepulauan Riau tentu membuat kita geram. Menurut nelayan di Lubuk Lumbang, Kabupaten Natuna, kapal Coast Guard China ternyata turut mengawal kapal-kapal ikan dari negaranya yang mencuri di perairan laut Indonesia.
Bahkan, pada 26 Oktober 2019 lalu, kapal Coast Guard China berani mengusir nelayan asli Natuna, meskipun mereka sedang berada di wilayah perairan laut Indonesia. Kejadian itu membuat sebagian nelayan takut untuk melaut kembali. (https://www.gelora.com/)
Kapal-kapal pencuri ikan yang dibekali ukuran rata-rata 30 Gross Ton (GT) dan menggunakan pukat harimau (trawl). Kabarnya tak hanya dari China yang masuk mencuri ikan di wilayah Indonesia tetapi juga kapal-kapal nelayan dari Vietnam. (https://m.kumparan.com/)
Kehadiran kapal-kapal pencuri ikan di perairan Indonesia direspon oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan "Sebenarnya nggak usah dibesar-besarin lah. Soal kehadiran kapal itu," ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2020). (https://www.cnbcindonesia.com/news/)
Respon dingin Luhut sangat disayangkan. Ketika wilayah teritorialnya diserobot oleh aseng Luhut malah santai dan menganggap itu bukanlah perkara penting. Sikap Luhut yang melempem dihadapan aseng tentu patut dipertanyakan ? Berbeda sekali ketika Luhut berbicara mengenai radikalisme, ia lebih impresif. Radicalism or terorism is still exist in Indonesia. Padahal tak ada sangkut pautnya dengan jabatannya saat ini.
Sikap Dingin Pemerintah di Bawah Bayang-Bayang Investasi China
Sikap Luhut yang dingin di hadapan aseng tentu tidak bisa dilepaskan dengan jabatannya saat ini. Ia tak hanya didaulat sebagai menteri di bidang kemaritiman tapi juga masalah investasi.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia bertumpu pada pinjaman dana luar negeri. China, negara yang kerap sekali menggelontorkan dananya hingga triliunan rupiah untuk memuluskan proyek OBORnya. Berdasarkan data statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) periode terbaru, yakni per September 2019 menurut negara pemberi kredit, utang Indonesia yang berasal dari China tercatat sebesar 17,75 miliar dollar AS atau setara Rp 274 triliun (kurs Rp 13.940).
China sebagai kekuatan kapitalis baru di daratan Asia tidaklah memberikan secara cuma-cuma pinjaman untuk negara-negara yang sedang mengenjot perekonomiannya. Bantuan yang diberikan untuk membangun banyak infrastruktur di berbagai negara tersebut adalah bagian dari proyek pembangunan jalur maritim yang di gagas China dalam rangka ekspansi pasar dagang mereka ke luar negeri.
Jelas bantuan ini tak memberikan keuntungan sama sekali bagi Indonesia. Yang ada jebakan utang malah berpotensi merugikan Indonesia dan membahayakan objek-objek strategis negara. Jika pemerintah gagal bayar bukan tidak mungkin akan di tukar dengan penyerahan SDA. Hal ini juga menjadi bukti bahwa utang adalah strategi untuk merampas kedaulatan dan hak-hak rakyat.
Sri Lanka contohnya, China diketahui membiayai 1,5 miliar Dollar proyek pelabuhan Hambantota yang terletak di pantai Selatan pada tahun 2010. Namun, pada 2017 Sri Lanka harus menyerahkan pelabuhan tersebut kepada China karena tidak mampu membayar utangnya. Keputusan tersebut dilakukan dengan menandatangani kontrak untuk melayani perusahaan milik negara China selama 99 tahun.
Natuna dan Potensi Kekayaan
Pertanyaannya mengapa harus Natuna ? Bila dilihat Natuna menyimpan kekayaan alam yang tak terhingga. Tak heran jika banyak mata asing tergiur untuk memilikinya. Selain kaya biota laut, terdapat cadangan minyak bumi terkaya di Asia Pasifik dan duniaa. Di Kabupaten Natuna mencapai 298,81 juta barel minyak, sedangkan cadangan gas bumi mencapai 55,3 triliun kaki kubik dengan estimasi produksi maksimum 1 triliun kaki kubik per tahun, diperkirakan umur cadangan mencapai 50-100 tahun.
Itulah mengapa China bernafsu merangsek masuk ke Natuna seolah tak mau kalah dengan negara-negara lain yang sudah lebih dulu mengincar dan sukses melakukan eksplorasi tambang minyak di sana.
Selain itu letak Natuna sangat menguntungkan karena berada pada posisi silang jalur pelayaran Internasional. Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di Selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian Timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Sebagai wilayah yang berada pada posisi silang, Natuna sangat memberikan nilai ekonomi. Tak hanya bagi aseng, tapi juga asing, Natuna sangat penting karena kekayaan sumber daya alamnya yang dapat mendukung perkembangan ekonomi, politik dan pertahanan keamanannya.
Membedakan Mana Lawan dan Kawan ?
Dalam sistem Kapitalis saat ini memang sudah lazim bahwa tidak ada kawan sejati yang ada hanyalah kepentingan abadi. Bantuan adalah alat untuk mencaplok wilayah Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. China yang jelas-jelas telah memusuhi kaum muslim tidak bisa dikatakan bahwa mereka adalah negara sahabat. Sebaliknya China merupakan negara kafir penjajah yang harus diperangi dan kaum muslimin tidak boleh melakukan perjanjian apapun bentuknya dengan mereka.
Perjanjian boleh dilakukan setelah ada kata damai. Mereka tidak diberi izin masuk ke wilayah kaum muslimin, kecuali bertujuan untuk mempelajari Islam, atau untuk tunduk sesuai ketentuan syariah. Apabila mereka melanggar maka jiwa dan hartanya halal, yaitu boleh dibunuh, atau dijadikan tawanan, dan hartanya boleh diambil (AnNabhani, 1990: 293)
Itulah sebabnya kenapa pemerintah Indonesia diam seribu bahasa, tak ada perlawanan sedikit pun untuk mempertahankan wilayah teritorialnya. Kondisi ini mustahil diwujudkan selama Indonesia masih tunduk pada aturan negara-negara kafir penjajah, baik asing dan aseng melalui suntikan dana. Kondisi ini bisa direalisasikan manakala Islam diambil sebagai sistem hidup dalam kancah perpolitikan dunia. Membangun kekuatan negara, Daulah Khilafah agar sebanding melawan imperium penjajah yang menjaga setiap batas darat dan laut wilayah kaum muslimin. Wallahu`alam.
Apakah Anda memerlukan pinjaman? Kami adalah pemberi pinjaman yang sah dan terjamin. Perusahaan kami membantu mereka yang kesulitan keuangan. Kami meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan bantuan keuangan atau yang memiliki kredit buruk atau yang membutuhkan uang untuk membayar tagihan, atau yang membutuhkan uang untuk berinvestasi dalam bisnis. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu Anda bahwa kami memberikan bantuan penerima yang dapat diandalkan seperti yang ingin kami tawarkan kepada Anda sekarang.
BalasHapusLayanan yang Diberikan Termasuk
- Pinjaman pertanian - Pinjaman pelajar - Pinjaman modal - Konsolidasi hutang - Pinjaman bisnis - Pinjaman pribadi. - Kredit Mobil - Sewa dan Pinjaman Rumah Tulis kembali jika Anda tertarik. Suku bunga kami adalah 2%. Hubungi kami via
Email: MARGARETPEDROLOANCOMPANY@GMAIL.COM
Harap dicatat: Semua individu yang tertarik harus mengirim pesan ke email kami untuk umpan balik instan.
Terima kasih