Hadiah Sesungguhnya





Oleh : Lilik Yani

Ada perlombaan, tantangan (challenge), pertandingan, dan semacamnya hanyalah beda istilah, dalam prosesnya ada persaingan dan seleksi alam. Hingga ujungnya ada hadiah (reward) bagi pemenang.

*********

Sahabat pejuang pena dimanapun berada, bagaimana semangat menulisnya? Harus semangat terus ya, karena ada visi besar yang hendak diraih bersama. Visi mulia yang akan membuat umat sejahtera. Visi agung yang mengajak umat ke perniagaan beruntung. Yach, visi indah yang akan mengajak kita masuk ke jannah.

Menulis bukan tanpa tujuan atau sekedar mengungkapkan keresahan hati atau menghilangkan pusing kepala. Tetapi ada misi mulia yang hendak dijalankan. Menulis untuk menebarkan nilai-nilai kebaikan Islam, menulis untuk menyampaikan kebenaran syariat Islam, menulis untuk menceritakan betapa ajaran Islam sangat indah jika diterapkan. MasyaAllah betapa indahnya misi kita, Sahabat.

Menulis kita untuk dakwah. Agar ajaran Islam yang indah ini bisa dikenal seluruh umat di persada dunia ini. Kemudian dipelajari, dipahami, diamalkan dalam aktivitas sehari-hari. Hingga diterapkan dalam seluruh lini kehidupan tanpa kecuali. Agar bisa dirasakan seluruh umat, bahwa hanya Islamlah satu-satunya sistem terbaik untuk mengatur kehidupan kita.

Sahabat pejuang pena, tanamkan niat yang kuat dari awal bahwa aktivitas menulis yang kita lakukan untuk dakwah, sesuai tujuan kita di awal. Lalu lakukan aktivitas itu karena Allah, dengan cara-cara yang diridloi Allah, tidak melanggar hukum syara, dan upayakan memilih kata yang mudah dipahami umat, kalimat yang sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

Tulisan yang baik harus bisa menembus hati umat. Pemilihan kata yang santun tapi bisa menghunjam, masuk ke relung hati paling dalam, hingga melelehkan hati yang keras, untuk tunduk taat menyerah kepada Sang Penguasa Alam. Maka libatkan Allah dalam setiap prosesnya. Agar setiap tarikan penamu selalu dalam bimbingan Allah. 

Kemudian saat sudah menjadi tulisan yang layak disebarkan ke media umum, Allah berkenan menggetarkan banyak hati untuk membaca tulisan kita. Allah yang akan memahamkan, mencerahkan, memberi hidayah kepada orang-orang yang dikehendaki untuk kembali ke jalan kebenaran. 

Sahabat, bersama Allah semua akan terasa mudah dan indah. Sudahkah kita melibatkan Allah dalam setiap persoalan, termasuk dalam proses menulis ini? Alhamdulillah, saya yakin kalau para pejuang pena, bibirnya selalu basah dengan wirid dan hatinya selalu dipenuhi dzikrullah. Ada ruh, idrok sillah billah dalam diri para pejuang agama Allah. InsyaAllah

Sahabat pejuang pena, sekalipun tulisan kita dalam rangka mengikuti perlombaan, atau challenge, mohon jangan semata-mata untuk meraih kemenangan. Walau tidak ada larangan untuk meraihnya. Karena adanya kemenangan akan membuat kita lebih bersemangat berkarya untuk umat dengan lebih maksimal. Tapi tetap harus meluruskan niat. Karena ehm, musuh kita yang tak nampak itu begitu lihai mempermainkan hati kita. Astaghfirullah.

Adanya challenge kita harapkan hanya sebagai penambah motivasi agar terpacu untuk bergerak lebih maksimal dan melakukan lebih baik. Challange 30 hari menulis tanpa jeda, kita jadikan sebagai bentuk latihan agar istiqomah menulis. Untuk membentuk habbits, sehingga berikutnya akan tetap menulis walaupun tanpa challenge. 

Selama proses mengikuti challenge, jika menemui rintangan, badan capek atau sakit, rasa kantuk tak tertahankan, banyak amanah lain yang harus ditunaikan, kesibukan keluarga, kepadatan karya, atau segala bentuk hambatan lain yang membuat kita istirahat sejenak. Tidak masalah, selama sudah berupaya maksimal menerapkan managemen waktu dan skala prioritas.

Atau terkadang ada penyakit yang tak bisa terdeteksi yaitu lupa tidak mengirimkan tulisan, padahal jam sudah berganti hari. Ehm, sebuah penyesalan yang menyedihkan. Tapi harus diterima, karena kalau sudah kejadian, menjadi qodlo Allah terhadap kita. Suatu pelajaran berharga yang harus diingat-ingat dan tidak boleh berulang lagi. 

Sahabat pejuang pena yang saya cintai karena Allah. Atas segala daya upaya yang sudah kita kerahkan, bahkan terkadang harus berdarah-darah untuk menunaikannya. Maka diujung proses, ada reward yang sudah disediakan untuk para pemenang. Yach, reward bisa berupa materi yang bisa dilihat dengan mata seperti piala, piagam, sertifikat, barang-barang bermanfaat, seperti buku, jilbab, dan semacamnya. Atau bisa juga dalam bentuk non materi seperti pujian sewajarnya, ucapan selamat, nama dimuliakan, dan sejenisnya yang membuat hati para pemenang berbunga-bunga. MasyaAllah.

Biasanya reward tersebut diberikan bagi para pejuang tangguh yang berjuang lebih dibanding lainnya. Jika itu challenge 30 hari menulis tanpa jeda, berarti pemenang memenuhi syarat tersebut. Dalam arti tidak pernah tumbang. Itupun masih diseleksi sesuai penilaian manusia atas dasar kriteria  yang ditetapkan.

Tapi adalagi pemenang versi lain yaitu mereka yang bisa menaklukkan musuh besar yang ada dalam diri para pejuang masing-masing. Kemalasan, ketakutan, minder, tidak percaya diri, kekhawatiran, dan segala masalah dalam diri yang menjadi musuh terbesar dan utama. Musuh itu harus ditaklukkan terlebih dahulu sebelum bertanding dengan sesama para pejuang di medan pertandingan.

Inilah pemenang sesungguhnya jika sudah berhasil menaklukkan musuh besar dalam diri. Tidak masalah kalau belum berhasil kholas 30 hari. Tapi ada nilai besar yang sudah dipahami. Bahwa saat tumbang harus bangkit lagi. Kalau tumbang lagi? Ya bangkit lagi, sambil terus evaluasi diri dan melakukan peningkatan diri.

Sahabat, Allah menilai proses yang sudah kita lakukan. Jika setiap para pejuang sudah bisa menaklukkan musuh besar dalam diri masing-masing, maka mereka adalah pemenang sesungguhnya. Jika mereka pemenang maka akan mendapat hadiah atau reward. Hadiahnya spesial lho, bukan dari manusia. Karena yang berhak menilai perjuangan para pejuang bukan manusia, tapi langsung dari Allah. 

Standart penilaian manusia mungkin masih belum memuaskan. Karena keterbatasan akal dan pikiran manusia. Tapi kalau Allah yang menilai, dengan standart kelayakan yang paling sempurna. Maka semua pejuang akan menerima dengan lapang dada. Tahukah sahabat, apakah hadiah yang akan diberikan Allah untuk para pejuang tangguh yang menolong agamaNya?

Allah tak akan menganiaya hambaNya, apalagi yang sudah berupaya sekuat tenaga untuk menyampaikan kebenaran ayat-ayatNya. Hadiah sesungguhnya dari Allah berupa pahala yang terus mengalir dan ridlo Allah. Hadiah terbaik yang dipersiapkan Allah untuk para pejuang dakwah, yang rela berdarah-darah memaksimalkan upayanya. MasyaAllah.

Hadiah yang tidak membuat masing-masing pejuang iri hati atau merasa tidak adil. Tidak sama sekali. Karena penilaian Allah berdasar ketulusan hati para pejuang, dan cara yang ditempuhnya tidak melanggar hukum syara. Sekecil apapun kontribusi kita, semua dapat penilaian. Dan hadiah yang akan kita terima sudah sesuai porsinya. 

So..jangan patah semangat ya sahabat pejuang dakwah. Kita semua adalah pemenang. Dan kita akan mendapatkan hadiah sesungguhnya dari Allah Sang Pemilik alam semesta ini. InsyaAllah.

Wallahu a'lam bisshowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak