Oleh : Desra Wita
Virus corona pertama kali diidentifikasi berasal dari kota Wuhan, China. Adapun virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Parahnya, virus ini juga telah merebak ke 12 negara di berbagai benua. Salah satu ilmuwan asal China, Vincent Munster mengindikasikan bahwa virus corona ini adalah virus kelelawar dilansir dari kompas.com
Kenapa itu semua terjadi?
Dikarenakan saat ini kita berada dalam sistem kapitalisme yang asasnya adalah sekularisme ( pemisahan agama dalam kehidupan). Dalam sistem ini agama hanya ditempatkan pada koridor ibadah mahdah saja seperti shalat, puasa, haji dan lainnya. Namun, dalam peraturan kehidupan sehari-hari, agama tidak boleh ikut campur.
Alhasil, dari sistem ini lahirlah sistem liberalisme (kebebasaan), manusia bebas melakukan apapun tanpa ada batasan. Termasuk dalam hal makan, setiap individu boleh memakan apapun yang penting tidak menganggu kebebasan orang lain.
Maka ini sesuai dengan firman Allah:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS Al-Maidah:51)
Lantas, Apakah kita masih ingin mengunakan sistem yang sudah jelas rusak, apakah tidak cukup dengan penderitaan umat yang semakin hari semakin menjadi?
Maka sudah seharusnya kita memakai hukum yang dibuat oleh sang maha kuasa, yang mengatur seluruh lini kehidupan kita termasuk dalam hal makanan. Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik bagi kesehatan tubuh.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِالشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah:168)
Sesungguhnya Allah mempunyai aturan yang lengkap tentang hamba atau ciptaannya, tidak ada celah satupun yang terlewatkan kegiatan manusia oleh peraturan Allah, termasuk masalah makanan.
Dan semua makanan yang merusak kesehatan manusia itu Allah larang. Tapi, kenapa manusia masih tetap ngeyel?
Allah berfirman:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ.
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.(QS Al-Baqarah:173)
Nah Begitulah aturan sang pencipta (islam) sebelum terjadi sudah ada solusinya. Karena sejatinya lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Wallahualam.