Oleh: Enok Badriyah
Aktivis Muslimah Karawang
Realita yang terjadi sekarang adalah dimana dunia Islam diam terhadap kekejaman yang dilakukan China kepada umat Muslim yang sedang merintih kesakitan. Kekejaman yang dilakukan oleh Cina terhadap Muslim Uighur tidak menyurutkan pandangan pemerintah untuk terus bekerja sama dengan Cina tanpa berkeinginan mengusut kejadian yang keji ini.
Muslim Uighur dilarang menggunakan kata-kata Islami, mereka disiksa fisiknya dengan giginya ditarik, kukunya dicopot, diinterogasi pakai ular dan kursi harimau, dan tanpa alasan yang jelas, mereka ditangkap, dibunuh, sampai mayatnya dibakar, sehingga keluarga tidak mengenali ayah, ibu dan anaknya lagi. Jenazahnya tak diperbolehkan untuk diambil, dan banyak lagi penyiksaan-penyiksaan lainnya yang mereka rasakan.
Diamnya dunia telah membuat musuh-musuh Islam semakin merajalela, mereka berani untuk terang-terangan menyiksa, menzalimi dan melakukan kekejaman kepada Umat Islam yang lainnya. Umat Islam yang dizalimi bukan hanya Muslim Uighur saja seperti halnya Palestina yang dari dulu hingga sekarang terus-menerus disiksa dan dijajah oleh Zionis Israel.
China membasmi etnis Muslim Uighur. Myanmar membasmi etnis Muslim Ronghiya. Israel membasmi etnis Muslim Palestina. Rusia membasmi etnis Muslim Tatar. India membasmi etnis Muslim Bengal dan Kashmir
Negeri-negeri Islam telah banyak menjadi sasaran kekerasan dan kejahatan kaum yang tidak bermoral, Umat Muslim yang tertindas dibiarkan begitu saja tanpa adanya rasa kemanusiaan dan hati yang terketuk untuk membantu, menolong dan menjaganya, mata hatinya telah tertutup oleh kenyamanan yang mereka rasakan tersendiri tanpa ingin mengetahui saudaranya telah dibasmi oleh sekelompok yang membenci Islam.
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam pun berdiam diri dan tidak mau tahu karena salah satu hal yang membuat negara ini terbungkam adalah kerja sama yang telah dilakukan pemerintah kepada Cina. Mereka tidak lagi mempedulikan sesama saudaranya yang sedang merintih kesakitan atas kekejaman Cina terhadap muslim Uighur.
Ormas Islam yang diperkirakan dapat membantu memberikan kecaman ini pun tidak lagi berpihak kepada Muslim Uighur. Said berharap agar Umat Islam di RRT bisa menjaga kondusifitas dengan tak mengusik ranah politik pemerintahan RRT. Ini agar mereka bisa hidup dengan tetap damai.
"Saya berharap kepada umat Islam RRT, beribadahlah dengan tenang jangan masuk wilayah politik. Cukup diberi kebebasan beribadah dengan baik, jangan ngutik-utik politik di RRC," imbau Said di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015).
Said menyatakan dirinya telah mengunjungi Tiongkok pada kesempatan yang lampau. Dia melihat kehidupan Muslim di Negeri Tirai Bambu itu berlangsung cukup damai.
"Di Beijing, orang-orang melaksanakan ibadah dengan tenang di enam masjid. Di Guangzhou, mengunjungi peninggalan Saad bin Abi Waqqas. Suasananya tenang, banyak yang jualan sate, orang Islam semua," tutur Said. (detiknews,6/7/2015).
Banyak orang yang mengatakan bahwa kehidupan Muslim di seluruh dunia dalam keadaan baik-baik saja dan berjalan dengan damai, namun pada faktanya apa yang terjadi dan terlihat sekarang adalah di mana Umat Islam semakin terbasmi oleh sekelompok orang yang membenci Islam.
Tidak adanya rasa kepedulian telah ditunjukkan oleh sebagian orang yang pikirannya hanya mengikuti kekuasaan dan kepuasaannya. Padahal telah jelas dan terang-terangan bahwa Cina dan musuh-musuh Islam yang lainnya ingin membasmi politik Islam dengan cara mencekoki dan memaksa agar Umat Muslim tunduk dan patuh pada peraturan politik Cina.
Sesungguhnya umat Islam satu dengan umat Islam lainnya ibarat satu tubuh atau satu bangunan, kata Nabi. Sudah semestinya saling membantu dan saling melindungi. Karena setiap muslim hakikatnya adalah bersaudara.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS. Al Hujurat [49]: 10).
Semenjak tidak adanya Khilafah, umat Islam tidak mempunyai pelindung untuk membantu menolongnya dalam kezaliman yang Cina lakukan, bahkan muslim terbesar Indonesia tidak mampu menyelamatkan Umat Muslim yang sedang disiksa karena adanya keterikatan kerjasama yang mereka sepakati.
Sebelum tegaknya kembali Khilafah Islamiyah umat harus sadar atas kejadian yang menimpa umat Muslim seperti halnya Muslim Palestina, Muslim Uighur dan Muslim yang lainnya yang tertindas secara keji yang tidak mampu dihentikan oleh sistem yang tidak adil ini.
Jadilah umat yang cerdas, yang tidak bisa dibodohi dengan uang dan kekuasaan, uang dan kekuasaan bisa saja hilang dan lenyap dengan seketika. Jika muslim yang satu kesakitan harusnya muslim yang lainnya pun ikut merasakannya. Seperti satu tubuh, jika satu tubuh satu sakit pasti tubuh yang lainnya pun ikut merasakan.
Tempat dan keberadaannya memang sangat jauh dengan kita, tetapi Umat Islam harus tetap bersatu karena orang-orang muslim adalah bersaudara. Suatu kewajiban untuk kita menolong mereka baik jauh ataupun dekat, kenal ataupun tidak karena Islam mengajarkan kepedulian antara umat.
Mari kita sama-sama menolong agama Allah walaupun tidak mampu kita jangkau dengan tangan, doalah yang kita bisa lakukan sekarang untuk Umat Muslim yang sedang mempertaruhkan nyawanya untuk membela agamanya.
“Allah akan terus menolong seorang hamba selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya.” (HR. Bukhari).
یَأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ یَنصُرۡكُمۡ وَیُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Semoga Allah memudahkan langkah dan tujuan kita untuk menolong Agama Allah, semoga Allah menyelamatkan, melindungi dan menolong Umat Muslim yang sedang terzalimi di sana.
Aamiin Allahuma Aamiin.
Tags
Opini