Corona, Virus Azab Ataukah Teguran?



Oleh : Aliyatul Jannah

Beberapa hari ini virus corona sedang ramai di perbincangkan di media sosial. Virus Corona ini mewabah di China. Otoritas kesehatan di China mengonfirmasi 15 kematian terbaru di provinsi Hubei, pusat wabah virus 2019-nCoV, jenis baru dari coronavirus atau virus corona. Angka itu menambah jumlah kematian akibat penyakit ini menjadi 41 orang sejak tiga minggu lalu.

Konsultan infeksi RS Dr. Soetomo, dr. Dominicus Husada SpA.K. menjelaskan berbagai virus mematikan bisa muncul di Cina antara lain karena sejumlah hal. Mulai dari luasnya wilayah Cina, populasi Cina yang sangat besar, hingga pola hidup dan pola makannya tidak umum. Dominicus juga membenarkan bahwa beberapa virus yang mewabah berawal dari kebiasaan makan makanan yang tidak lazim. 

Selain kebiasaan memakan sup kelelawar di Wuhan, di Cina pun ada sekitar 10 ribu anjing liar dimakan setiap tahunnya di Festival Yulin Gong. Lebih lanjut, memakan darah babi beku, dan makan ular pun merupakan hal yang biasa di Cina. Sup ular sudah dianggap sebagai kelezatan tersendiri dalam budaya Cina. Sup ular dianggap sebagai hidangan berstatus tinggi karena bahannya yang beragam macam dan persiapannya yang rumit. Sup ular ini menjadi simbol kekayaan, keberanian, dan kehormatan. Biasanya makanan ini hanya disajikan untuk pejabat atau selebriti tertentu. (CNNIndonesia.com). 

Cina memiliki pola hidup yang liberal. Mengonsumsi makanan yang langka dan tak biasa sudah dianggap sebagai identitas tersendiri bagi kalangan masyarakat Cina. Orang yang makan hewan liar dianggap memiliki status sosial yang tinggi. (CNNIndonesia.com) 

Dikutip dari Mothership, masyarakat Cina juga percaya hewan liar merupakan makanan yang lebih bergizi dibandingkan hewan ternak. Filosofi di balik hewan liar itu juga jadi alasan masyarakat Cina kerap memakan hewan liar. 

Virus mematikan ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Karena secara fakta negeri ini banyak melakukan impor barang-barang dari China dan melihat mesranya penguasa hari ini dengan pemerintah China semakin membuat rakyat seakan diteror datangnya virus corona.

Mirisnya di Indonesia kemarin ada seorang pasien di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, jadi suspect terjangkit virus Corona. Pihak rumah sakit tengah melakukan observasi lebih lanjut. Berdasarkan penjelasan dari rumah sakit, dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (24/1/2020), pasien tersebut merupakan warga negara Indonesia. Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari China. (detikNews.com)

Seharusnya pemerintah Indonesia bisa bersikap lebih tegas lagi dalam mengantisipasi dampak Coronavirus. Salah satu langkah cepatnya adalah membatasi WNC yang masuk Indonesia. Demi keselamatan bersam,mengingat penyebaran virus corona begitu cepat, hanya lewat udara tanpa harus kontak langsung dengan penderita. Ditambah inkubasi virus itu lumayan lama, jadi seseorang bisa nyebarin virus tanpa tau dia sakit. Karena gejalanya baru akan terlihat setelah empat belas hari.

Ketika semua negara waspada dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyebaran Corona, pemerintah Indonesia tidak segera mengambil tindakan pencegahan total dengan kebijakan 'travel warning' yakni larangan masuknya turis Cina.

Pernyataan pejabat bahwa tidak ada pembatasan masuk dan keluarnya wisatawan Cina karena bisa merugikan bisnis menujukkan bagaimana prioritas negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah lebih memikirkan untung rugi bisnis dibanding perlindungan total terhadap rakyat. Selengkapnya https://www.harianhaluan.com/news/detail/85194/netizen-sayangkan-sikap-pemprov-sumbar-yang-terima-174-turis-asal-china-di-bim

Virus Corona, jika dikaitkan dengan sebab-sebab munculnya bisa dikatakan sebagai teguran sekaligus azab atas kesombongan manusia. Corona adalah virus mematikan yang kapan saja bisa menyerang dan merenggut nyawa. Yang hingga detik ini belum ditemukan vaksin dan obatnya. Corona adalah satu tanda kekuasaan Allah yang membuktikan betapa manusia sangat lemah dan tak berdaya di hadapan-Nya.

“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka.” (QS At-Taubah: 70)

Ingat! Pada peringatan Allah dan RasulNya. Pada azab yang saat ditimpakan, tidak hanya menimpa umat yang zalim. Tapi orang- orang yang beriman diantara kalian pun akan merasakan.

"Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfal : 25).

Tapi tunggu! Bukan berarti kita bisa terlepas begitu saja dari ancaman mematikan Corona. Intropeksi diri! benarkah kedua tangan kita tidak zalim? pada diri sendiri, pada syariat agama Allah? Perhatikan! Apa kezaliman itu hanya seputar menista saudara, bengis dan menganiaya? Lalu bagaimana dengan penistaan terhadap SyariatNya. Pengabaian terhadap perintahNya? Tidakkah kita berfikir, bahwa pelanggaran terhadap perintah Allah dan Rasulnya itu merupakan kezaliman yang nyata?

Lihatlah! Sebagian kaum yang Allah telah musnahkan di masa lalu, dan ditimpakan musibah yang dahsyat kepada mereka, tidak lain karena mereka durhaka kepada Tuhan yang menciptakannya. Mari kita renungkan! 
Wallahu a'lam Bishshowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak