By : Messy
Bolehkah sejenak aku berhenti? Teruntuk segala pujian yang terlimpah ruah. Menjadikan diri ini terbang bersama dengan angan-angan. Sehingga lupa dimana tempat untuk berpulang.
Diri ini pongah. Lupa dengan status yang disandang adalah makhluk yang lemah dan hina. Tak mampu berbuat apa-apa. Tanpa ada pertolongan dari Sang Pencipta.
Bolehkah sejenak aku berhenti? Teruntuk semua cinta makhluk yang telah di genggam. Namun, cinta Allah terlepas jauh dari genggaman. Ah, diri ini dibutakan oleh cinta sesaat.
Diri ini buta. Sibuk menerapkan aturan kufur untuk menumpuk pandangan manusia. Tapi, membuang aturan Allah yang mulia. Seolah-olah diri ini lebih hebat dari Sang Khalik. Nauzubillah.
Bolehkah sejenak aku berhenti? Teruntuk niat yang tak lagi lurus. Dan tindakan yang mulai menjerumus. Hati tulus sudah pupus ditelan masa.
Diri ini lalai. Lalai dalam niat dan tindakan. Sehingga semua tindakan yang dilakukan hanya sia-sia. Tak bernilai apapun dalam pandangan Allah. Sebab tindakan itu dilakukan bukan karena Lillah.
Bolehkah sejenak aku berhenti? Teruntuk rasa benci yang masih terpendam. Dan amarah yang belum meredam. Hanya ingin tahu, apa yang diinginkan oleh hati.
Diri ini naif. Padahal begitu banyak maskiat yang sudah dilakukan dan dosa yang kian menggunung. Selalu bertoleransi dengan dosa sendiri. Sehingga tak ingat untuk introspeksi diri.
Bolehkan sejenak aku berhenti? Teruntuk tujuan hidup yang masih samar. Tak tahu apa tujuan diri ini diciptakan. Yang pasti dunia adalah tempat untuk bersenang-senang.
Diri ini tak paham diri sendiri. Hidup sesuka hati di dunia. Lupa bahwa dunia bersifat fana. Lupa bahwa kehidupan yang kekal adalah kehidupan akhirat. Astagfirullah!
Ya Allah. Diri ini tak suci dan selalu dipenuhi dengan kemaksiatan. Tak terlepas dari kesalahan. Namun, selalu belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ya Allah. Zat yang menggenggam hati. Yang membolak-balik semua hati manusia. Hamba berharap, tetapkan hati ini dalam kebaikan. Sehingga diri ini hanya berjalan di jalan yang tertunjuki.
Tapan, 2 Januari 2020
#AyoBertaubat
#MuhasabahDiri
##kompaknulis
#opey2020bersamarevowriter
#revowriter
#opey2020day02