Oleh : Fatimah Arjuna ( Aktivis Dakwah )
Mendengar kata Bidadari apa yang terlintas di benak pembaca?
Sesuatu yang menarik atau sesuatu yang didentik dengan keindahan.
Menurut KBBI: Bidadari ialah.
1) putri atau dewi dari kayangan;
2) perempuan yang elok.
Bidadari ( Muslimah ) diidentik dengan keelokan. Muslimah sebagai titik tepi antara kejenuhan dengan kerinduan. Benar tidak. Sehingga kejenuhan menemukan kepuasan dan kerinduan pun telah nyata di hadapkan dengan dia ya dia ( Muslimah).
Bidadari Revolusi. Perubahan yang berlangsung secara cepat. Perubahan terjadi tanpa ada perencanaan atau bukan sesuatu yang direncanakan. Memang mengapa dengan "Perubahan". Salahkah jika perubahan itu dilakukan? Tidak. Jika perubahan yang membawa kepada Kebaikan.
Sejatinya Muslimah selalu diidentik dengan Kharakter pembentuk kharakter. Pembuat kharakter dan pencipta Kharakter. Sebab mereka selayaknya ingin di perhatikan, Dilihat dan perjuangkan. Hanya saja Muslimah sekarang berbeda dengan muslimah dahulu.
" Muslimah hari ini diidentik dengan Muslimah Instan. Bedak instan, wajah pun instan ( Oplas). Muslimah saat ini tidak lagi memikirkan bagaimana keadaan di sekitar sebab diri saja tak mampu di perhatikan apalagi yang lain".
Sudahkan Muslimah saat ini memikirkan saudaranya?
Bisa jawab sendiri.
"Mungkinkah muslimah sebagai pembentuk generasi saat ini sudah jauh dari jati diri yang islami. Atau mereka yang selalu mencari eksistensi diri hingga lupa Sang Illahi."
Terus siapa sebenarnya muslimah Revolusi? Apakah mereka yang kuliah di Beijing China atau mereka yang saat ini menjadi Ketua DPR. Sebab Perubahan seperti apa yang seharusnya shahih dalam pandangn islam.
Peran Muslimah
Gerakan perubahan ini bukan hanya tanggung jawab kaum laki-laki saja. Kaum Muslimah pun memiliki kewajiban yang sama dengan laki-laki. Muslimah wajib pula menyampaikan Islam kâffah melalui dakwah Islam. Allah SWT berfirman:
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ ٧١
Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka melakukan amar makruf nahi mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat serta menaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS at-Taubah [9]: 71).
Sejak Rasulullah saw. diutus untuk menyebarluaskan risalah Islam, para Muslimah generasi awal telah terlibat secara aktif dalam pergerakan dakwah bersama kaum Muslim lainnya. Mereka melakukan transformasi social. Mengubah masyarakat Jahiliah yang menjadi masyarakat mulia, yaitu masyarakat Islam.
Dalam Islam, perempuan diposisikan sebagai perhiasan berharga yang wajib dijaga dan dipelihara. Ini tidak berarti mengekang perempuan dalam wilayah tertentu. Islam memberi peran bagi perempuan dalam ranah domestik dan juga publik sekaligus. Dia adalah agen perubahan, penyangga peradaban mulia. Sejarah mencatat nama-nama besar semisal Sayyidah Khadijah binti Khuwailid ra., Fathimah Az-Zahra ra., Aisyah binti Abubakar ra., Sumayyah ra., Fathimah binti al-Khaththab ra., Ummu Jamil binti al-Khaththab ra., Ummu Syarik ra. dan lain-lain. Sejak bersentuhan dengan Islam mereka mengabdi hanya untuk islam.
Kini, sudah saatnya kaum Muslimah menyadari bahwa dia adalah penyangga peradaban Islam. Mereka memiliki tanggung jawab yang sama dengan laki-laki: melakukan perubahan di tengah-tengah masyarakat menuju peradaban mulia dengan menegakkan Islam kâffah.
Sudah seharusnya muslimah menyadari bahwa untuk apa mereka saat ini? Bukan sebagai pemenuh Negeri atau pemuas syahwat para lelaki. Muslimah hari ini ialah mereka para penggerak perubahan. Muslimah bukanlah kacung-kacung para pemilik uang yang bisa ditawar dan diperjual belikan.
"Muslimah engkaulah penerus peradaban tidakkah engkau mendengar bagaimana Muhamad al fatih dididik oleh seorang Muslimah. Masihkah engkau para Muslimah hari ini lupa bagaimana fitrah muslimah yang sejati."
"Islam memuliakanmu sebab engkaulah muslimah yang karena didikan tangan mu mampu mengubah peradaban Dunia. Islam membanggakan mu sebab karena kemuliaan mu mampu ditakutkan nya Konstantinopel di karenakan didikan seorang muslimah."
Islam merindukan mu wahai muslimah Revolusi.
"Saatnya bangkit dari tidurmu, Abdikan lagi dirimu untuk islam Kaffah. Sebab Roma saat ini menunggu!.
Bukittinggi, 28 Januari 2020
#PenaPenjuang
#KompakNulis
#MuslimahRevolusi