Berubah! Agar musibah bebuah berkah



Oleh : Nulya aminatu zahra

Di awal tahun 2020 yang seharusnya menjadi ajang untuk resolusi diri kita di tahun kemarin, kini menjadi momok menakutkan untuk kita, pasalnya banyak musibah yang meminpa negeri kita tercinta. Banjir, banjir bandang dan longsor di beberapa wilayah negara kita banyak memakan korban. Ada yang kehilangan rumah, harta, tahta, keluarga dan bahkan jiwa.

Kita yang ga terkena dampaknya bisa bersyukur karena masih di berikan kesempatan untuk hidup dengan nyaman oleh Allah. Tapi bagi yang terkena dampak atau bahkan menjadi korban dari bencana alam pertama di tahun 2020 ini harus tetap semangat, itu tandanya kamu kuat. Ingat ya guys, Allah itu ga akan nguji hambanya di luar batas kemampuannya. 

Siapa sih orang yang ga pernah tertimpa musibah? Dipastikan jawabannya ngga ada, karena Rasulallah saw.aja yang bahkan disebut kekasih Allah SWT masih di beri ujian atau musibah yang berat. Dimusuhi oleh keluarganya sendiri, dibully dan dianggap orang gila oleh penduduk mekkah, hampir di bunuh, dan masih banyak lagi ujian dan musibah yang dilewati oleh Rasulallah saw. 

Jika Rasulallah aja diuji, apalagi kita sebagai manusia biasa. Pasti ga luput tuh dari yang namanya masalah dan musibah karena hakikatnya musibah dan masalah itu menimpa semua mahkluk hidup yang bernafas. Kalo kamu bernafas ga? Hehe

Nah, di tahun 2019 kemarin, kita pasti pernah melewati berbagai macam musibah yang membuat kita sakit hati atau mungkin hatinya hancur berkeping-keping. Ada yang kehilangan anggota keluarga, tempat tinggal, harta, pekerjaa, pergolakan batin atau ditinggalin sama pacar pas lagi sayang-sayangnya. Nah, Biasanya kita melampiaskan kesedihan kita di dalam kamar sambil nangis guling-gulingan diatas kasur, makan cemilan sampe sekardus atau yang lebih dramatis lagi nangis di kamar mandi pake shower dan bilang "kenapa semua kesedihan ini terjadi sama aku". Hehe kaya di film-film gituuu. 

Tapi ga sedikit loh orang yang melampiaskan musibahnya dengan hal-hal yang negatif, mulai dari mencoba narkoba, minum-minuman keras dan bahkan bunuh diri. Contohnya para artis korea yang bunuh diri akibat pergolakan batin yang dialaminya, salah satunya yaitu sulli, ia nekat mengakhiri hidupnya karena musibah dari para netizen terus yang membullinya. Kan seerem ya guys, 

Makanya, kita sebagai muslim itu harus dan kudu wajib tau gimana cara menghadapi masalah dengan benar sesuai dengan al-qur'an dan assunah. Supaya kita ga terjerumus dengan hal-hal yang seperti tadi kita harus bisa memahami hakikat musibah itu sendiri

Terus gimana si sikap yang benar buat menghadapi musibah? 

Perlu temen-temen tau bahwa musibah itu bagi menjadi dua, yaitu;

Pertama, musibah karena faktor alam yang udah jadi ketentuan Allah swt atau merupakan qodarullah yang ga mungkin ditolak, misalnya gempa bumi, gunung meletus, stunami, dll. 

Untuk menyikapi hal ini hanya ada dua cara yaitu sikap Ridho dan sabar. Allah berfirman dalam Q.S al-baqarah ayat 155 yang artinya
Allah SWT berfirman:
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"

Musibah apapun yang terjadi pada kita sebagai seorang mukmin, besar atau kecil bisa menjadi ajang penghapusan dosa. Rasulallah saw.bersabda yang artinya. 

"Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah hingga ia tertusuk duri kecuali Allah pasti menghapus dosa-dosanya"(H.R al-bukhori dan muslim) 

Kedua, musibah yang merupakan akibat dari kesalahan kita sendiri. Contohnya musibah banjir dan longsor yang sedang menimpa kita saat ini, bisa jadi karena orang-orang buang sampahnya di sungai hingga aliran jadi terhambat dan akhinya jadi banjir. Juga orang-orang yang serakah menggunduli hutan dengan semena-mena yang membuat beberapa daerah menjadi longsor

Seperti yang udah di singgung di atas nih, mengenai musibah 'diputusin pacar pas lagi sayang-sayangnya'. Jelas, itu adalah kesalahan orang-orang yang ingkar terhadap ayat Allah, akibatnya patah hati dan yang lebih parah lagi aborsi sampai kematian akibat bunuh diri. Tuhh kan ngeriii guys. Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)

Emang si ayat di atas ga ada kata 'pacaran'. Tapi udah jelas ya kalo pacaran itu mendekatkan seseorang pada zina. Jadi jangan mewek-mewek bombai kalo pacaran ujungnya sakit hati. Kan salah sendiri :D hehe

Sebenarnya nih guys, musibah yang kedua ini bisa banget di hentikan. Bahkan bisa dicegah. Caranya :

1. Kita harus bisa melakukan amal ma'ruf nahi munkar yaitu mengingatkan pada kebaikan dan mencegah pada keburukan alias 'dakwah'. Ada yang bilang kalo orang yang paling jahat adalah orang baik yang membiarkan kejahatan itu terjadi. Dakwah itu hukumnya wajib guys, seperti amalan sholat. Dakwah itu bukan melulu urusannya sama ustad dan ustazah, kita pun sebagai generasi millenial harus bisa melibatkan diri kita pada dakwah. Dimulai dari diri sendiri dulu saja, misalnya mengikuti kajian secara intensif dan mengajak teman-teman untuk ikut mengkaji islam. Karena dakwah juga perlu ilmu. 

2. Harus menerapkan hukuman yangbtegas buat para pelaku kejahatan dan kezholiman. Nah disini Rasulallah bersabda yang artinya 

"Satu hadd(hukuman) yang ditegakkan di muka bumi adalah lebih baik untuk manusia dari pada tiga puluh atau empat puluh pagi" (H.R Ahmad) 

Hadist diatas menggambarkan betapa besarnya kebaikan dari penerapan hukum Allah SWT. Pasalnya, jika saru kebaikan aja bisa lebih baik daripada tiga puluh atau empat puluh pagi, apalagi jika semua hukum Allah diterapkan oleh negara, pasti bakal melimpah banget keberkahan yang meliputi bumi. 

 Supaya musibah berbuah berkah.
 
Dari paparan diatas udah jelas ya bahwa berbagai musibah yang kita alami bisa berbuah berka atau mendatangkan banyak kebaikan, kalau:

Pertama, musibah yang ada kita sikapi dengan sikap ridha dan sabar. Kesabaran yang kita lakuin pasti mendatangkan pahala dari Allah SWT, dan ini adalah salah satu bentuk keberkahan. 

Kedua, musibah yang ada kita jadiin sebagai bahan muhasabah. Dengan begitu kita bisa mengukur sejauh mana kita dekat sama Allah dan sejauh mana kita bisa mentaati perintahnya. Dengan itu pula kita jadi termotivasi supaya jadi orang yang selalu taat sama Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dan ini adalah bentuk keberkahan yang lain 

Kini saat nya kita berubah bersama-sama, agar keberkahannya kita dapatkan bersama-sama dan akhirnya masuk syurga bersama-sama. 
Aamiin Ya Rabbal Alamiin..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak