Bermuka Dua




By : Messy

Aku pernah berusaha menjadi asik dan seru seperti yang kalian inginkan. Tapi ternyata itu melelahkan. Aku kian rajin mempermak diri untuk bisa selevel dengan kalian. Tapi, ternyata itu menyesakkan.

Bukan karena aku tak ingin berbaur dengan kalian. Bukan bermaksud untuk menjauh dari kalian. Tapi, menipu diri sendiri dengan menyamar menjadi orang lain. Sungguh itu melelahkan dan menyesakkan.

Tiba-tiba aku termenung, untuk apa aku memuaskan hati orang lain? Sedangkan hati sendiri tak mengerti. Sibuk menjadi seperti yang orang lain inginkan. Tapi, lupa memahami hakikat diri sendiri. Astagfirullah.

Aku sadar, aku terlahir bukan untuk memuaskan hati semua orang. Sebab, setiap orang memiliki standar kepuasan hati yang berbeda-beda. Jika demikian, lantas kenapa aku sibuk menyamar menjadi orang lain? Astagfirullah.

Cantik, fashionable, populer, umbar aurat, pacaran dan sebagainya telah aku lakukan. Pujian manusia sudah di genggaman. Tapi, kenapa hati masih tak puas? Lagi dan lagi aku termenung. Apa yang sudah aku lakukan selama ini?

Aku sibuk memuaskan hati semua orang. Menumpuk like dan coment di media sosial. Mengumpulkan semua pujian manusia. Tapi, aku lupa memuaskan hati Allah. Aku lalai menumpuk pujian dari Allah. Astagfirullah.

Tak salah, jika hati kian pongah. Keras bagai batu. Enggan mengingat kematian dan sibuk mengejar dunia. Padahal aku tahu, dunia ini hanya fana. Tapi, kenapa aku termakan rayuannya? Astagfirullah.

Kini, biarlah aku yang menjauh. Bukan karena aku membenci kalian. Hanya saja, aku tak ingin Allah yang menjauh dariku. Karena kemaksiatan yang aku lakukan kian menggunung. Sebab aku tak berdaya, jika Allah memilih menjauh dariku.

Sungguh, lebih baik tak disebut menjadi pribadi yang asik dan seru. Namun, Allah tak suka. Buat apa? Cukup, aku tak mau lagi memperberat hisab kalian atau memperberat hisabku sendiri di yaumil akhir nanti.

"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan denda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (QS Al-An'am: 32)

Kini, aku ingin berubah. Tak mau lagi bermuka dua. Dengan menipu diri sendiri dan menyamar menjadi orang lain. Perubahanku hanya untuk Allah bukan untuk manusia. Sebab pujian Allah adalah prioritas yang utama, bukan yang lain.

Jadi diri sendiri itu baik.

Tapan, 10 Januari 2019

#bermukadua
#kompaknulis
#opey2020bersamarevowriter
#revowriter
#opey2020day10

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak