Oleh : Nur Zaimah
Konstantinopel kota terindah dan terkaya, pilar peradaban barat di masa itu. Banyak yang ingin menaklukkannya namun tak semua bisa, siapa sangka, pada akhirnya dapat ditaklukkan oleh pemuda kebanggaan Islam, ialah Muhammad II yang lebih dikenal dengan nama Muhammad Al Fatih diusia 21 tahun.
Bisyarah Rasulullah saw benar terwujud, Abdullah bin Amru bin Al Ash berkata, “ketika kami duduk disekeliling Rasulullah saw untuk menulis tiba-tiba beliau saw ditanya kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Rasulullah saw menjawab “Kota Heraklius” ditaklukkan terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel).” (HR. Ahmad).
Tidak mudah untuk dapat menaklukkan Konstantinopel, sebelumnya telah dilakukan upaya penaklukkan oleh umat Islam, sedikitnya 8 kali pada masa Kekhalifahan Ummayah, Kekhalifahan Abbasiyah dan Kekhalifahan Utsmani, namun Allah belum mengizinkan untuk dapat memenangkan, dan bisyarah tersebut terwujud di tangan Muhammad Al Fatih atas izinNya. Terlihat begitu tidak mudahnya hal ini tercapai, terang saja Konstantinopel merupakan kota dengan pertahanan terbaik, letaknya yang di kelilingi oleh laut di ketiga sisinya yaitu selat Bosphorus, Laut Marmara dan Teluk Tanduk Emas dimana dipasangi rantai raksasa untuk menghalangi kapal asing masuk, juga penjagaan oleh kapal-kapal yang lebih besar dan sudah tak diragukan di medan perang. Tak cukup itu, Konstantinopel juga dikelilingi oleh benteng-benteng yang tak tertembus, benteng setinggi 3meter dan lebar 3meter ini dibangun oleh Kaisar Byzantium, Constantine I tahun 330M.
Muhammad Al Fatih melakukan pengepungan mulai 6 April – 29 Mei 1453. Diawal pengepungan begitu banyak pasukannya yang gugur karena kurang memerintahkan untuk memeindahkan kapal dari Teluk Tanduk Emas ke Selat Bosphorus melalui jalur darat. Ya jalur darat, melalui pegunungan Galata, dan hebatnya lagi semua pasukan setuju, dalam waktu semalam 72 kapal berpindah, Masyaallah.
Pada 29 Mei 1453 dilakukan upaya pengepungan terakhir, sebelumnya pasukan dikumpulkan, Muhammad Al Fatih berkutbah, disampaikan kemenangan tidak akan bisa dicapai hanya dengan kecerdasan strategi perang dan kekuatan fisik, namun semua atas pertolongan dan izin Allah SWT. Akhirnya, dengan semangat yang luar biasa, Konstantinopel dapat ditaklukkan. bisyarah Rasulullah terwujud dan terbukti bahwa Muhammad Al Fatih lah pemimpin terbaik dan pasukan yang kuat itu.
“Kelak penakluk Konstantinopel, sebaik-baik amir (pemimpin) adalah amir nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya.” (HR. Ahmad). Ya, untuk menjadi sebaik-baik amir , Muhammad Al Fatih sudah benar-benar mempersiapkannya, gurunya Syaikh Aaq Syamsudin tak hanya mengajarinya ilmu Islam, namun beliau selalu menceritakan kisah heroik, kisah mujahid dalam penaklukan Kosntantinopel, dan selalu meyakinkan pada diri Muhammad Al Fatih bahwa dirinya-lah, amir dalam bisyarah Rasulullah, sehingga mental Muhammad Al Fatih terbentuk menjadi mental pembebas.
Sejak dini Muhammad Al Fatih sudah hafal Al Quran 30 juz, hadits-hadits, ilmu matematika, falak, fikih, menguasai 7 bahasa, strategi perang serta setelah baliqh tidak pernah meninggalkan sholat rawatib dan tahajjud. Ia sangat menjaga kedekatannya dengan Allah, karena dengan begitu, yakin Allah akan berkenan menolongnya dalam misi besar tersebut, dan benar saja Allah mengizinkannya hal itu terjadi.
Dalam bisyarah Rasulullah saw disebutkan kota Konstantinopel dulu yang ditaklukkan, maka selanjutnya adalah Roma yang masih dalam nantian. Kita tak tahu kapan hal ini akan terwujud, akan mengalami masa ini atau tidak namun sedari sekarang perlulah kita berkonstribusi dalam penantian. Dari Muhammad Al Fatih kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang berjiwa pembelajar, sedari kecil sudah menguasai banyak ilmu, sejarah tak pernah luput dari dirinya, ibroh dan semangatnya mengakar kuat, pun begitu kita jangan lupakan sejarah juga fiqhnya, jauhi tontonan tak mengedukasi seperti sinetron dan lainnya yang akan membuat mental pemuda semakin lemah. Karena apa yang kita lihat dan kita cari akan berdampak pada diri, disadari ataupun tidak.
Selain itu menjadi pemuda yang selalu menjaga kedekatan dengan Allah, dengan menjaga sholat wajib dan sunnah, serta berakhlak baik., karena semata-mata semua akan terjadi atas kehendak Allah. Dan untuk menaklukkan hal besar tentunya tidak dapat dilakukan sendirian, harus ada kawan. Akan kuat jika bersama, maka perlunya mengajak sesama dalam kebaikan dalam satu frame tujuan, yaitu mencapai ridho Allah.
Maka setelah Konstantinopel, Roma yang selanjutnya akan ditaklukkan oleh pemuda Islam harapan peradaban. Gencarkan pada diri untuk berislam secara kaffah, karena bukan kuantitas namun kulalitaslah kuncinya, mari kita perjuangkan mulai dari sekarang untuk kegemilangan dimasa depan !