Awas Predator Anak Terus Bergerilya




Oleh : Mira Sutami H 
( Pemerhati Sosial dan Generasi )

Kasus predator anak yang melibatkan kaum LGBT terus berulang di kota Marmer Tulungagung. Tak main - main korban kian banyak karena satu pelaku melakukan kepada puluhan anak. 

Masih teringat kasus seorang tukang rongsok asal Ngantru Tulungagung yang melakukan perbuatan sodomi kepada belasan anak - anak. Fakta terbaru yang  tak kalah tragis yakni belasan anak kembali jadi korban keganasan kaum LGBT. Pelaku adalah ketua  lkatan Gay Tulungagung.

Muhammad Hasan alias Mami Hasan ditangkap polisi karena melakukan pencabulan terhadap 11 anak laki-laki di bawah umur di Tulungagung, Jawa Timur. Hasan diketahui merupakan ketua Ikatan Gay Tulungagung (IGATA). 

Polisi membekuk Hasan di Krajan Gondang, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Dirkrimum   Polda Jatim, Kombes Pol Pitra Ratulangi, mengatakan Hasan sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung kopi. Pelaku mengenal 11  anak yang menjadi korbannya di warung kopi. Pitra menyebut Hasan membujuk korban dengan iming-iming uang sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu. Kemudian, Hasan mengajak korban ke rumahnya dan berlanjut dengan tindakan asusila. Aksi tersebut berulang sejak tahun 2018 hingga 2019.

Sementara itu di hadapan polisi, Hasan mengaku kebanyakan korban pencabulan datang kepadanya saat membutuhkan uang. Ia menyambut baik dan mengajak korban ke kamarnya. ( Surya.co.id, 17/01/2020  )

Tentu para orangtua cemas dengan kejadian yang terus berulang ini. Anak - anak yang seharusnya menikmati kegembiraan dan keceraan  justru diintai oleh kaum penyuka sejenis ini. Generasi tak  memiliki payung hukum. Karena tak ada aturan dan hukum yang tegas untuk menindak para predator anak. Akibatnya kasus serupa akan semakin merajalela. 

Atas nama HAM para pelaku LGBT memperdaya korbannya. Kasus perilaku menyimpang ini seperti rantai yang sangat kokoh yang tak bisa putus dan tanpa memiliki ujung pangkalnya. Bagaimana tidak seorang yang awalnya menjadi korban tak lama berselang dia akan menjadi pelaku. Apabila sudah begini tentu deretan korban dan pelaku makin panjang serta tak ada habisnya.

Memang perilaku menyimpang dari kaum LGBT ini harus segera dimusnahkan. Sayangnya, para pemimpin kita malah  diam tak bergeming sementara korban sudah berjatuhan dimana - mana. Karena wabah kaum pelangi tak hanya terjadi di Tulungagung. Melainkan hampir merata di seluruh pelosok negeri. 

Semua itu memang tak bisa dipisahkan dari sistem yang diterapkan saat ini. Sistem Kapitalis Sekuler yang tidak bisa memberi solusi bagi masalah umat. Semestinya umat harus sadar bahwa kembali kepada sistem lslamlah solusi bagi masalah umat saat ini. Termasuk masalah semakin mewabahnya kaum pelangi ini dalam  mencetak korban-korban baru. 

Islam sangat menjunjung tinggi yang namanya harkat dan martabat manusia. Islam sangat menjaga pergaulan dalam sistem sosialnya.  lslam juga akan berusaha untuk setiap individu dapat memenuhi kebutuhannya termasuk naluri. Dan salah satu naluri adalah mempertahankan jenis. 

Dalam naluri ini pemenuhannya hanya dengan jalan menikah. Tentu dengan lawan jenis. Bukan seperti sekarang boleh menikah sesama jenis. Tindak LGBT atau menyukai sesama jenis jelas haram. Setiap pelanggaran dalam lslam akan diberi sanksi. Sanksi untuk kaum LGBT adalah hukuman mati baik pelaku maupun korban. Karena fungsi hukum lslam adalah pencegah dan penebus. 

Yang perlu diingat lslam tidak akan membiarkan kasus berlarut - larut hingga korban berjatuhan seperti dalam Sistem Kapitalis Sekuler. Tiap ada kasus maka akan langsung ditindak. Selain itu hukum lslam tak tebang pilih.

Namun perlu diingat bahwa lslam sebelum jatuh korban sudah ada pencegahan yang dilakukan.  Penanaman akidah yang kuat pada umat. Yaitu dengan sistem pendidikan berbasis akidah. Dengan akidah yang kuat umat tidak akan melakulan perbuatan yang melanggar aturan Allah. Serta akan menghapus konten - konten yang bisa merusak akidah umat. Termasuk pornoaksi dan pornografi di seluruh media baik media cetak, media elektonik, dan media sosial. Dengan cara inilah yang namanya LGBT dan predator anak dapat dimusnahkan  seakar - akarnya. Hal itu bisa terjadi kala lslam diterapkan dalam Institusi Khilafah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak