Apakah Sistem Khilafah itu merusak ?





Oleh : Neno Salsabillah 
(Aktivis Muslimah & Revowriter Serang)
.
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa tak akan ada lagi bentuk ajaran khilafah yang terus didengungkan oleh sejumlah ormas agama. 
Selain berseberangan dengan dasar negara, ajaran khilafah tersebut bersifat merusak tatanan bernegara yang telah lama digunakan Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Mahfud usai menerima kunjungan perwakilan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
"Sistem khilafah yang sekarang yang ditawarkan yang sebenarnya itu agendanya merusak," ujar Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).(kumparan)
.
Opini yang disampaikan oleh Menko Polhukam jelas-jelas tidak ada faktanya. Beliau hanya menduga-duga kalo sistem khilafah itu merusak.
Khilafah sendiri berasal dari (bahasa Arab: الخلافة‎, Al-Khilāfah) didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengembangkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam atau Amirul Mukminin.
.
Sistem  pemerintahan Khilafah tidak sama dengan sistem manapun yang sekarang ada di dunia Islam. Meskipun banyak pengamat dan sejarahwan berupaya menginterpretasikan Khilafah menurut kerangka politik yang ada sekarang, tetap saja hal itu tidak berhasil karena memang Khilafah adalah sistem politik yang khas.
.
 Khalifah adalah kepala negara dalam sistem Khilafah. Dia bukanlah raja atau diktaktor, melainkan seorang pemimpin terpilih yang mendapat otoritas kepemimpinan dari kaum muslim, yang secara ikhlas memberikannya berdasarkan kontrak politik yang khas yaitu bai'at tanpa bai'at seseorang tidak bisa menjadi kepala negara ini sangat berbeda dengan konsep raja atau diktator, yang menerapkan kekuasaan dengan cara paksa dan kekerasan. Contohnya bisa dilihat dari para raja dan diktator dunia islam saat ini,  yang menahan dan menyiksa kaum muslim serta menjarah kekayaan dan sumber daya milik umat.

Hudzaifah berkata, "Nabi saw bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.

Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan 'ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya.

Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.

Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya.

Kemudian, datanglah masa Khilafah 'ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".[HR. Imam Ahmad]

Masa Kenabian, “ NUBUWAH “ tidak akan pernah ada lagi, akan tetapi kepemimpinan di Dunia ini akan selalu terjadi dan berputar secara bergantian, tanpa menunjukkan batas kekuasaan dan batas waktu. Seiring sifat manusia dan keinginan manusia untuk selalu ingin berkuasa dengan menguasai manusia lainnya, maka apa bila Hadits itu dipahami dalam konteks System Kepemimpinan.Maka tampak tiga system kepemimpinan yang akan selalu muncul bergantian:

1.Masa Raja yang menggigit ( dzalim )satu tyrani single mayority satu kekuasaan tunggal yang didukung oleh kekuatan memaksamiliteristik.

2.Masa Raja Pemaksa yang memerintah dengan kekuatan memaksa, membuat umat tak berkutik tunduk oleh satu kebutuhan hidup dibawah tekanan kekuatan modal Kapitalistis.

3.Masa Khilafah 'ala Minhaaj al-Nubuwwah, satu pola kepemimpinan yang berdasar pada Ketaqwaan pada Allah dan perilaku Ahlakul karimah.

Tiga Pola ini akan selalu muncul bergantian baik dalam sekala kecil maupun menjadi satu cita-cita dunia global. Tiga pola kepemimpinan yang akan selalu berebut tempat, akan selalu tampak menghiasi kehidupan Dunia ini. 
Mengingat Khilafah sekarang telah menjadi opini umum di tengah-tengah kaum Muslim pada umumnya, bahkan menjadi harapan mereka untuk bisa lepas dari situasi mengerikan yang tengah menyelimuti kehidupannya. Juga Khilafah telah menjadi tujuan dari beberapa gerakan Islam. Sehingga sekarang menjadi lebih perlu bagi kaum Muslim—daripada waktu-waktu sebelumnya—untuk mengetahui cara mendirikannya, seperti yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syariah.
.
Tak satupun pernah terjadi, sepanjang sejarah hidup manusia, ada satu kekuasaan yang manapun dan dimanapun yang dapat menyamai “ KEBERHASILAN MASYARAKAT MADANIYAH YANG MAMPU MEWUJUDKAN SATU KEKUASAAN PEMERINTAHAN YANG PENUH DENGAN RAHMAT “ dari keberhasilan Masyarakat Madaniyah inilah bersinarnya Islam sebagai “ RAHMATAN LIL ‘ALAMIN “Inilah sebenar-benarnya “ Khilafah Islamiyah”
.
Umat saat ini telah sadar dan  merindukan kepemimpinan Islam. Sebabnya, kesadaran keislaman mereka makin meningkat. Selain itu mereka juga sesungguhnya telah muak dengan sistem sekular-kapitalis-liberal yang terbukti gagal. Sistem ini hanya memproduksi banyak persoalan seperti: kemiskinan, pengangguran, utang luar negeri, dll.
.
Oleh karenanya kita sebagai umat Islam tidak boleh lelah untuk selalu mengingatkan penguasa di negeri ini untuk kembali kepada aturan Allah SWT, untuk menerapkan syariat Islam secara komprehensif dalam segala bidang. Sehingga keadilan dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh umat.
Rasulullah saw. bersabda:

أَوَّلُ الإِمَارَةِ مَلامَةٌ، وَثَانِيهَا نَدَامَةٌ، وَثَالِثُهَا عَذَابٌ مِنَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِلا مَنْ رَحِمَ وَعَدَلَ.

Kepemimpinan itu awalnya cacian, kedua penyesalan dan ketiga azab dari Allah pada Hari Kiamat nanti; kecuali yang (memimpin dengan) kasih sayang dan adil (HR ath-Thabarani).

Dengan demikian sangat jelas kewajiban seornag mulsim untuk memperjuangkan sistem kepemimpinan Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. saat membangun Daulah Islam di Madinah. Sistem ini kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin yang oleh Rasul saw. disebut sebagai Khilafah ala minhaj an-Nubuwwah. Wallahualam
.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak