Apa Kontribusi Kita Untuk Islam?




Oleh : Fatimah Arjuna (Aktivis Dakwah Kampus)

Kiblatmuslimah.com – Berbicara tentang kontribusi, maka kita  akan berbicara  tentang hal yang telah kita lakukan untuk Islam, kejayaan Islam dan meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Juga untuk menjadikan manusia yang awalnya menyembah sesama makhluk, menjadi hanya kepada Allah saja. Yaitu Rabb yang telah meridhoi Islam menjadi agama yang sempurna.

Mengenai kasus-kasus yang pernah terjadi selama ini seperti Ahok yang menistakan agama islam. Seorang mantan  Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok, sudah terang menyatakan “perang” dengan umat Islam. Melalui ocehannya tentang QS. Al Maidah ayat 51 yang berkaitan dengan pelarangan memilih pemimpin kafir. Ahok mengatakan  bahwa umat Islam dibohongi dengan ayat tersebut. Apa yang telah kita lakukan?

Selanjutnya Puisi 'Ibu Indonesia' Sukmawati Soekarnoputri yang di dalamnya menyinggung tentang azan dan cadar dipersoalkan. Sukmawati buka-bukaan soal ini.

Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' di Indonesia Fashion Week 2018. Video pembacaan puisi itu lalu beredar dan ramai dibahas. Bahkan bukan itu saja. Dia juga menghina Rasulullah Saw.

"Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?"

Rekaman video itu berasal dari diskusi bertajuk "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme" Senin (11/11/2019). Forum diskus dalam rangka Hari Pahlawan itu digelar Divisi Mabes Polri dengan pembicara antara lain dari BNPT, NU, dan sebuah perguruan tinggi.

Dalam forum itu Sukmawati berbicara sekitar 17 menit. Dari video dengan durasi lebih panjang terungkap, sebelum menyinggung soal Nabi Muhammad dan Sukarno, dia menyitir sebuah informasi bahwa dalam perekrutan para calon teroris biasa ditanyakan soal mana yang lebih baik antara Pancasila dan al-Qur'an.

Selanjtnya Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur belum lama ini sempat mengatakan bahwa perempuan muslim tidak wajib memakai jilbab. Pernyataan ini disampaikan Sinta Wahid di YouTube channel Deddy Corbuzier pada Rabu, 15 Januari 2020.

Ia mengakui bahwa setiap muslimah tidak wajib untuk mengenakan jilbab karena memang begitu adanya yang tertulis di Alquran jika memaknainya dengan tepat. "Enggak juga (semua muslimah harus memakai jilbab), kalau kita mengartikan ayat dalam Alquran itu secara benar," kata Sinta.

Firman Allâh Azza wa Jalla :

لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab:”Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah:”Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasûl-Nya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. [At-Taubah/9:66]

Oleh karena itu para Ulama memasukkan perbuatan menghina Allâh Azza wa Jalla , ayat suci dan Rasûl-Nya dalam pembatal keimanan.

الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Sungguh seorang berbicara satu kalimat yang ia pandang biasa saja, membuatnya masuk ke neraka tujuh puluh tahun [HR. Ahmad, Ibnu Mâjah dan Ibnu Hibân dan dishahihkan al-Albâni dalam Shahih Ibnu Hibbân dan Shahih Ibnu Mâjah no. 3970.]

Terus apa Konstribusi Kita Untuk islam? Apakah dengan diam bisa membuat mereka tersadarkan dengan sendirinya atau kita berkonstribusi untuk demo serta merusak fasilitas Negara yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa dan pelajar.

Seandainya semua telah kita lakukan apakah ada perubahan atau malah sebaliknya semakin menjadi dan memburuk. Konstribusi yang kita lakukan untuk negara ini sudah terbilang ternilai hanya saja bukan membawa kepada perubahan namun sebaliknya.

Kemuliaan islam disaat ada kendali oleh Negara karena ini adalah urusan Negara dalam menyikapi setiap probematika umat. Peran penting Negara dalam membumi hanguskan para penghianat-penghiatan negara. Cara yang ampuh kita kembalikan lagi sistem yang rusak ini kepada yang semestinya sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri.

Islam Rahmatan Lil alamin. Rahmat bagi seluruh alam sudah semestinya islam sebagai titik tumpuh kita untuk mengadu keluh-kesah yang dihadapi saat ini dengan dikembalikannya sistem islam. Wallahu 'Alam bi showab.

Bukittinggi, 25 Januari 2020.

#Kompaknulis
#penapejuang
#denganpenamembela

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak