By: Messy
"Dasar munafik. Gayanya aja pake jilbab syar'i tapi akhlaknya masih buruk. Makanya, hijabin hati aja dulu baru kepala".
Perkataan tersebut sudah sering aku dengar. Mungkin sudah jadi santapan sehari-hariku. Namun, tak pernah terbesit untuk membenci kalian sama sekali. Tapi, aku hanya bersedih. Belum mampu menjadi wanita shalihah.
Aku bukan wanita shalihah. Aku tidak baik. Namun, aku tengah belajar memperbaiki diri. Bukan berarti, aku menjadi lebih baik dari orang lain. Setidaknya, aku sudah menjadi lebih baik dari diriku yang sebelumnya.
Tapi, bolehkah aku meminta suatu hal kepada kalian. Tolong, jangan hina jilbab longgarku. Jangan caci kerudung lebarku. Sebab, akhlakku yang masih belum baik. Bukankah hijrah itu butuh proses? Hijrah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Hijrah bukan berarti mengubahku menjadi seperti malaikat. Suci dan tak pernah berbuat maksiat. Taat dan terlepas dari berbuat salah. Bukan seperti itu. Faktanya, aku masih seperti aku yang dulu. Seorang makhluk yang lemah dan hina.
Aku tak berarti apa-apa. Tanpa ada Allah disampingku. Jujur, aku memang seorang pendosa dan tak terlepas dari dosa. Namun, salahkah jika aku ingin bertaubat? Salahkah jika aku jika belajar menjadi wanita shalihah?
Jika kalian mendapatiku menggunakan jilbab syar'i. Namun, akhlakku masih biadab. Tolong tegur dan ingatkan aku. Bisa jadi aku lupa tentang hal itu. Sebab, aku hanya manusia lemah yang terkadang lupa.
Jika kalian mendapati apa yang aku ucapkan, tak sesuai dengan apa yang aku lakukan. Tolong sekali lagi, jangan hina jilbab dan kerudungku. Sebab, pakaian yang aku gunakan tak salah. Tapi, akulah yang salah. Tolong, ingatkan aku.
Jika kalian mendapati postinganku tiba-tiba berbeda, menjadi lebih positif dan Islami. Tak perlu mengatakan bahwa aku adalah wanita shalihah. Aku takut kalian kecewa, jika tak mendapati aku seperti yang kalian kira. Tapi, bimbinglah aku menjadi wanita shalihah.
Tolong, jangan hina proses hijrahku. Sebab, setiap kita mempunyai proses hijrah yang berbeda. Ada yang prosesnya signifikan, ada yang masih berjalan ditempat. Dan aku sedang belajar untuk berproses secara signifikan. Tolong, doakan aku.
Aku akan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan senantiasa memperbaiki akhlak burukku karena Allah yang perintahkan. Bukan karena pandangan negatif kalian tentangku. Sebab, hijrahku karena Allah, bukan karena kalian.
Mari disini kalian duduk bersamaku dan dengarkanlah sekulumit kisah hijrahku. Akan aku ceritakan kepada kalian betapa sulit aku menghadapinya sendiri tanpa didampingi orang tersayang. Jadi, tolong permudahkan proses hijrahku.
Maaf, aku belum menjadi wanita shalihah. Tapi, aku akan selalu belajar menjadi wanita shalihah. Doakan aku untuk menjadi wanita shalihah. Dan aku pun akan mendoakan kalian menjadi wanita shalihah. Mari, sama-sama berhijrah menjadi lebih baik lagi.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Kalau bukan aku dan kalian, siapa lagi?
Tapan, 4 Januari 2020
#Hijrah
#HanyaSeorangPendosa
#kompaknulis
#opey2020bersamarevowriter
#revowriter
#opey2020day4