Ada Apa Dengan Program Kampus Merdeka?



By: Desra Wita

Merdeka? serontak kalimat ini mungkin akan mengoncang jiwa mahasiswa. Selintas akan menimbulkan kebahagiaan setelah mendengar pidato Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, akan adanya kebijakan baru yaitu " kampus merdeka". 

Konsep kebijakan ini, kampus bisa bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk membuka program studi (prodi) baru. Bahkan perusahan multinasional, startup, BUMN, hingga organisasi seperti PBB bisa ikut menyusun kurikulum untuk prodi baru tersebut. 

Adapun realisasi dari kebijakan ini melalui Empat program. 1). Kampus Negeri dan Swasta bebas membuka prodi baru, 2). Pembaharuan sistem Akreditasi. 3). Mempeemudah kampus Nageri jadi Badan Hukum. 4). Mahasiswa bisa magang 3 Semester 3 semester, 1 semester mengambil mata kuliah diluar prodi. Sedangkan  2 semester lainnya diperuntukkan magang untuk memberikan pengalaman dunia kerja kepada mahasiswa. 

Kebijakan ini menjelaskan bahwa PT mempunyai badan hukum sendiri dalam merealisasikan kampusnya, sehingga Negara akan semakin melepas tanggung jawab sebagai agen penyelenggaraan pendidikan. 

Bebas membuka prodi apapun, berarti akan menyesuaiakan dengan kebutuhan pasar. Bebas membuka kurikulum sesuai industri dan asing maka jelas kekayaan intelektual muda terkooptasi oleh industri dan asing. 

Sitem Kebebasan yang terjadi jelas menunjukkan bahwa intelektual muda disiapkan untuk menjadi robot asing dan budak industri. 

Lalu bagaimana kampus akan merdeka? Jika pendidikan dikendalikan oleh mekanisme industri dan asing. Bagaimana masalah umat akan selesai jika kekayaan intelektual muda terus terkooptasi oleh kapitalis.. 

Lantas apakah kita masih ingin berada dalam sistem liberalis kapitalis ini?  Sampai kapan sistem ini memperbudak dan merenggut  generasi intelektual bangsa ini? Padahal ada satu sistem yang mengatur permasalahan ini dengan baik yaitu sistem islam aturannya dari sang pencipta. 

Islam diterapkan secara kaffah dalam sebuah instansi yang disebut khilafah, islam mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( Al Baqarah : 208)

Islam mampu melahirkan generasi cerdas dan mampu mencetak generasi multitelant, cerdas dalam berbagai hal seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun dan Imam Ghazali. 

Islam sangat memprioritaskan Pendidikan, karena dalam islam, pendidikan adalah modal utama dalam membangun peradaban. Pendidikannya upaya sadar, terstruktur dan sistematis. 

Sebab tujuan dari islam itu sendiri dalam merealisasikan pendidikan adalah membentuk manusia yang memiliki: Kepribadiaan islam, menguasai pemikiran islam dengan handal, menguasai ilmu ilmu terapan, memiliki keterampilan yang tepat guna dan berdaya guna. kurikulum yang dipakai pendidikan islam berdasarkan aqidah islam sehingga akan mengahasilkan intelektuan muda yang tidak hanya menguasai ilmu akhirat tapi juga faqih dalam ilmu dunia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak