Oleh : Nina Marlina, S.Pd
(Komunitas Pena Islam)
Beberapa tahun yang lalu, Jatinangor direncanakan akan menjadi kota metropolitan. Jatinangor adalah salah satu dari 26 kecamatan yang ada di kabupaten Sumedang. Dengan luas wilayah 26.20 km2 (26.200 Ha). Berdasarkan perhitungan pada tahun 2016, Jatinangor dihuni oleh 57.332 jiwa. Namun selain dihuni penduduk, kecamatan ini juga dipenuhi oleh mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka mengenyam pendidikan yang tersebar di 4 universitas yaitu UNPAD, IPDN, IKOPIN, dan ITB.
Hal yang wajar jika Jatinangor hendak dijadikan kota metropolitan atau kabupaten. Hal ini dikarenakan Jatinangor merupakan kawasan pendidikan dengan wilayah yang strategis. Dengan banyaknya kafe, serta pembangunan apartemen menjadikan Jatinangor seolah seperti kota Bandung. Mengingat banyaknya mahasiswa yang menggunakan, khususnya tempat tinggal. Dengan pembangunan ini memang membuat Jatinangor menjadi ramai dan maju. Meski adakalanya sangat sepi ketika liburan mahasiswa tiba. Bahkan, toko dan kafe pun banyak yang tutup.
Tentu ada dampak positif dan negatif dari pembangunan ini. Dampak positifnya, yaitu bisnis menjadi maju, membuka lahan pekerjaan dan peluang wirausaha, serta memberikan pemasukan atau pendapatan daerah. Adapun dampak negatifnya, maraknya pergaulan bebas, gaya hidup konsumtif, menyempitnya lahan hijau, dan berkurangnya sumber air ke perumahan penduduk.
Selain mengurus rakyatnya dengan baik, negara pun harus membangun wilayahnya dengan baik pula. Khususnya di kota-kota. Perkotaan harus dibangun dengan desain yang benar dan nyaman. Juga memperhatikan keasrian lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan akan sangat menunjang segala aktivitas pemerintahan. Ini pula yang telah dilakukan pada masa kekhilafahan. Negara dibantu oleh para arsitek mengonsep dan membangun perkotaan dengan sebaik mungkin. Diantaranya pada masa Khilafah Umayyah, kota Kordoba dibangun dengan drainase yang bagus. Sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri. Masjid Agung Kordoba pun memiliki arsitektur yang sangat indah. Tata ruang masjid dengan pola ventilasi yang sangat baik sehingga menjamin cukupnya cahaya dan segarnya udara. Di Andalusia yang banyak tanah gersang, namun terdapat taman yang sangat indah. Hal ini dikarenakan sistem irigasinya sangat baik. Sementara di Turki, ketahanan bangunannya sangat bagus. Sehingga bangunan seperti masjid pun bisa tahan terhadap gempa.
Dengan demikian, peran negara amatlah penting dalam mengurus rakyat dan wilayahnya. Seorang pemimpin negara harus mampu membangun dan mengurusnya secara baik. Amanah dalam kepemimpinannya. Tidak menyelewengkan kekuasaannya. Karena ia tahu bahwa tugasnya adalah mengayomi rakyat demi tercapainya kemakmuran dan keberkahan di negerinya. Juga karena semua amanah itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Rabb-Nya.