Oleh: Ummu Ahza Al-Fatih
Kontroversi pengucapan selamat Natal kini kembali ramai, baik di kalangan Kemenag (Kementrian Agama), MUI serta Ormas Islam, menurut Menteri Agama, Fachrul Razi menegaskan bahwa mengucapkan selamat Natal tidak akan melunturkan akidah, statementnya sama dengan pernyataan MUI bahwa mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani yang merayakan hari Natal tidak merusak atau tidak ganggu akidah seseorang.
Ketua Komisi Infokom MUI Pusat Masduki Baidlowi mengatakan, ada pendapat yang menyatakan ucapan selamat Natal dari seorang Muslim tidak masalah jika tidak diniatkan secara keimanan. Jadi, kata Masduki, semua kembali ke niat umat Muslim soal pengucapan selamat Natal. (Detik.com/20/12/2019).
Bagaimana tidak melunturkan atau tidak ganggu akidah seorang Muslim. Nabi Muhammad SAW. saja tidak mengikuti trandisi orang-orang kafir (Yahudi dan Nasrani), apa ayat Alquran yang Allah SWT. turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. tidak menjadi rujukan setiap permasalahan Umat. Cukuplah QS. Al-Kafirun (9) ayat 1-6 menjadi dasar kita untuk menanggapi perayaan ibadah orang-orang Nasrani.
Islam begitu toleransi terhadap penganut agama lain, dan Nabi Muhammad SAW. adalah suri tauladan yang baik bagi umatnya, Nabi SAW. selalu memberi makan orang yahudi buta, menjenguk orang yahudi ketika sakit walau Nabi SAW. pernah diludahi yahudi tersebut, Nabi SAW. juga melakukan transaksi jual beli dengan orang-orang yahudi, dan lain sebagainya.
Dalam Islam diajarkan bagaimana kita saling menghormati dengan orang lain yang berbeda agama dengan kita, tapi ingat toleransi yang sewajarnya, jangan sampai mendobrak rambu-rambu akidah Islam, yang terjadi saat ini adalah kita hidup dengan sistem kapitalisme dengan paham sekuler liberal dengan mengagungkan kebebasan penganutnya, mencampur adukan agama yang satu dengan agama lainnya sebut saja Pluralisme atau paham yang mengakui kebenaran setiap agama.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT. dalam Alquran "Janganlah kalian mencampuradukan kebenaran dengan kebatilan, jangan pula kalian menyembunyikan kebenaran itu, sedang kalian mengetahui". (TQS. Al-Baqoroh (2): 42).
Pernyataan tentang mengucapkan selamat Natal tidak merusak akidah tergantung niatnya dalam mengucapkan, ini adalah hal yang keliru, bila kita mengucapkan dihari perayaan penganut agama lain, sama halnya kita mengakui agama mereka adalah benar, apa tidak bertentangan dengan Nash Alquran ? "bahwa agama yang di ridhoi di sisi Allah hanyalah Islam" (QS. Ali-Imran (3):19)
Oleh karena itu, kita sebagai orang Islam harus berhati-hati dalam pergaulan, Islam tidak melarang kita bergaul dengan orang-orang di luar agama Islam. Akan tetapi, bila sudah menyangkut akidah kita tidak boleh ikut campur terhadap ritual ibadah agama lain. Cukuplah agama Islam yang mengajarkan toleransi, dan Nabi Muhammad SAW. sebagai tauladan kita.
Wallahu 'Alam Bishawab.
Tags
Opini