Temukan Mutiara Alquran dengan Tadabbur





Oleh : Lilik Yani

Ketika kita ingin mendapatkan mutiara. Maka kita akan menuju ke laut. Karena tahu kalau mutiara itu berada di dasar laut. Sampai di tepi laut kita justru terpesona dengan suasana indahnya pantai.  Kemudian kita menikmati riak gelombang, deburan ombak yang terpancar hingga ke daratan serta memandang samudera yang luas seakan tanpa batas. 

Akankah kita mendapatkan mutiara yang indah jika hanya duduk menikmati keindahan laut? Padahal kita tahu adanya mutiara yang indah itu di dasar laut yang dalam? Mengapa tak kunjung menyelam?

Menyelam ke dasar laut bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Tapi mutiara-mutiara indah itu sangat layak untuk diperjuangkan. Maka segala upaya akan dilakukan. Hingga mutiara-mutiara impian berhasil diwujudkan.

Apalagi jika itu mutiara-mutiara al-Qur'an. Tentunya tidak cukup hanya membaca kalamullah itu 5-10 menit lalu ditinggalkan. Belum sempat menyelami makna dan kandungan ayat-ayat dalam al-Qur'an. Maka kita perlu energi untuk mengupayakan lebih kuat lagi, yaitu dengan tadabbur al-Qur'an. 

Tadabbur adalah sebuah pendekatan yang diinginkan al-Qur'an untuk mendapatkan mutiara-mutiaranya. Mentadabburi al-Qur'an itu sebagaimana kita menyelam ke dasar laut yang didalamnya terdapat banyak mutiara indah. Ibaratnya kita sedang membongkah batu-batu karang yang ada di dalam laut.

Melalui tadabbur akan memudahkan kita mendapatkan mutiara-mutiara dalam al-Qur'an. Maka dari itu, agar kita bisa mendapatkan banyak mutiara, harus bersegera melakukan tadabbur al-Qur'an. 
Jadi kita bukan sekedar membaca ayat-ayat al-Qur'an saja, walau itu sudah sangat berpahala. Tapi untuk meraih nilai lebih tinggi, kita harus tingkatkan perjuangan dengan mentadabburi kitab suci itu. 

Langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mentadabburi al-Qur'an adalah
1. Berwudlu

Ada proses kesucian secara lahir maupun batin dalam proses tadabbur. Karena yang akan kita hadapi adalah kitab suci berisi kalamullah yang agung. Dan kita harus menghadirkan qalbu kita dengan khusyuk dan ikhlas karena Allah. 

2. Berdoa

Kita mulai dengan membaca doa "Subhanaka laa 'ilma lanaa ilaa maa 'allamtanaa innaka antal alimul hakiim."
Maha suci Engkau yaa Allah.  Sesungguhnya tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi kami kecuali ilmu yang berasal dari-Mu dan sesungguhnya Engkau adalah sumber segala ilmu dan sumber segala hikmah. 

Dengan berdoa, kita menyandarkan diri kepada Allah semata. Kita tak memiliki kemampuan apapun kecuali atas ijin dari Allah. Kita tidak memiliki ilmu apapun, kecuali Allah yang memberi pemahaman dalam diri kita. Dengan begitu kita tidak boleh sombong dan merasa pintar lalu meremehkan orang lain, setelah mendapat pemahaman. 

Al-Qur'an itu sumber ilmu dan pusat semua itu adalah Allah swt. Hanya atas karunia dan rahmat-Nya semata sehingga kita bisa memahami al-Qur'an. Dari awal kita harus mengakui bahwa Allah adalah sumber dari segala sumber ilmu. Selain dari Allah bukanlah ilmu yang bermanfaat. 

Kemudian dilanjut dengan berdoa "Rabbi zidnii 'ilman" Yaa Tuhanku,  tambahkanlah ilmu bagiku. 

3. Membaca dengan Tartil

Membaca ayat yang akan ditadabburi dengan tartil, perhatikan tanda berhenti atau penggalan-penggalan ayat. Tujuannya agar kita bisa menangkap pesan penting dari ayat yang dibaca. 

4.  Menghafal

Hafalkan ayat yang akan ditadabburi dengan hafalan yang benar. Dengan menghafal maka akan menikmati proses tadabbur,  supaya mendapat pemahaman yang sistematis. 

5. Menulis Teks Ayat

Tulis ayat yang sudah dihafal karena dengan menulis akan semakin memperkuat hafalan. Kosa kata lebih mudah dicerna. 

6. Terjemah Perkata

Menerjemahkan kosa kata ayat-ayat al-Qur'an dalam proses tadabbur sangat penting. Untuk menambah perbendaharaan kosa kata bahasa Arab dan menambah pemahaman dalam mentadabburi setiap ayat dalam al-Qur'an. 

Dengan menerjemahkan kata demi kata ayat-ayat al-Qur'an, tanpa disadari kita sudah belajar Bahasa al-Qur'an. 

7. Terjemahkan Ayat secara Keseluruhan

Setelah kita menerjemahkan per kata maka kita lebih mudah untuk menerjemahkan secara keseluruhan.

8. Tafsir Ringkas

Kita bisa membaca tafsir ringkas seperti tafsir Jalalain, tafsir al-Muyassar yang sifatnya ringkas. 
Dengan harapan bisa menangkap makna keseluruhan. Karena tidak mungkin bisa mentadabburi ayat-ayat al-Qur'an, kalau belum memahami maknanya. 

9. Pesan Utama Ayat

Kita tangkap pesan-pesan utama dari ayat yang kita baca tafsirnya. Tidak perlu memasukkan opini tentang ayat. Kemudian kita ambil pesan penting dari ayat. 

10. Inti Pesan Ayat

Kita disuruh untuk menyimpulkan inti dari pesan ayat yang sudah kita baca dari tafsirnya. Tuliskan intinya. Bisa dibantu dengan membaca tafsir ayat sebelum dan sesudahnya. Setelah berfikir dan menganalisa dengan cermat maka nyatakan inti pesan ayat. 

11. Merenung dan Mengambil Hikmah

Setelah melakukan serangkaian proses tadabbur, tibalah di puncak yaitu merenungi dan mengambil hikmah dari ayat yang kita tadabburi. Dapatkan sebanyak mungkin mutiara-mutiara al-Qur'an di dalamnya.  

Kemudian kita petik hikmah dan pencerahan dari setiap ayat yang kita tadabburi. Setelah mendapat pemahaman, maka kita akan menyatakan sikap untuk mengaplikasikan hikmah ayat dalam kehidupan sehari-hari. 

Saudara muslimku, untuk mendapatkan mutiara-mutiara yang indah, kita harus melalui poses panjang dengan melibatkan kemampuan berfikir yang tinggi dan energi positip yang tidak sedikit. Apalagi jika itu mutiara-mutiara al-Qur'an. Harus melibatkan Allah di setiap fasenya. Kita tidak mungkin bisa menangkap hikmah dan pencerahan jika Allah tidak mengijinkan. Itu artinya, mutiara-mutiara Allah hanya bisa ditemukan orang-orang pilihan, yang ikhlas berjuang mencari dan selalu menjalin kedekatan dengan Allah. 

Saudara muslimku, ketika Allah sudah mengijinkan mutiara-mutiara itu kita dapatkan, ucapan syukur tak terkira harus kita panjatkan kepada Allah pemberi hikmah. Dan bentuk syukur yang paling besar adalah jika kita menerapkan mutiara-mutiara hikmah itu di seluruh aspek kehidupan. Karena Islam baru akan terasa indahnya, jika seluruh aturannya sudah diterapkan dengan penuh kerelaan.

Wallahu a'lam bisshowab


Surabaya,  14 Desember 2019


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak