Oleh : Rima Septiani (Aktivis)
Dunia Islam kembali bersedih. Deretan fakta pembantaian yang menyayat hati, kini berulang lagi. Kembali yang digempur adalah pusat kota Islam, yaitu bumi Syam. Konflik gaza berulang berujung maut. Israel laknatullah kembali beraksi membantai kaum Muslim yang tak berdaya.
Wakil Presiden Mar'uf Amin juga memberikan komentarnya terhadap apa yang terjadi di jalur gaza. Beliau mengutuk serangan udara yang dilakukan Israel ke jalur Gaza, karena penyerangan tersebut diketahui menimbulkan korban jiwa yang tak sedikit.
Ma'ruf mengatakan bahwa konflik Israel - Palestina tersebut harus selesai secara tuntas. Pasalnya, permasalahan tersebut terus bergulir dan korban jiwa pun tidak dapat terhindarkan.(www.suara.com/3/12/2019)
Palestina Butuh Khilafah Islam
Sejak Khilafah Islam runtuh, kaum Muslim sekarang kini terpecah belah dan tak memiliki perisai yang melindunginya. Bak anak ayam kehilangan induknya, kaum Muslimin sekarang mengalami kesengsaraan dan kerusakan akibat dominasi kapitalisme.
Bulan November kemarin, merupakan bulan paling berdarah di Suriah, ratusan Muslimah dan anak-anak Suriah dibantai di Syam, darah para syuhada kembali membasahi tanah kota yang suci itu. Mereka menjadi korban kekejaman zionis Israel dan kedzoliman para penguasa Muslim. Selama bertahun-tahun, zionis Israel memiliki banyak catatan gelap dengan kaum Muslim Palestina, konflik berdarah yang masih saja berlanjut hingga saat ini dan tak tau kapan berakhirnya.
Siapa yang tidak terpukul ketika anak anak harus barteriak”ayahku telah mati, ibuku telah pergi, annakku telah tiada”. Sambil meneteskan air mata, mereka hanya mengharap pertolongan Allah. Siapa yang tidak terpukul menyaksikan ribuan nyawa tak berdosa ditumpahkan di tanah Syam yang diberkati. Hanya manusia yang tak punya rasa kemanusiaan yang memelihara sikap seperti itu.
Ironisnya, kaum Muslim didunia memilih diam sambil menonton, tak berani berjihad untuk melawan musuh Allah. Mereka hanya memilih jalan damai dan aman yaitu dengan mengirim kebutuhan logistik, obat-obatan dan semacamnya. Ini adalah cara baik dan praktis menghindari permusuhan antar negara-negara Kuffar Amerika. Para penguasa Muslim, justru tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mengecam dengan komentar pedis dan mengharap PBB yang bertindak sebagai polisi dunia untuk menyelesaikan masalah, namun hasilnya nihil.
Para penguasa Muslim saat ini telah diaborsi rasa kemanusiannya untuk membela Palestina. Hanya karena batas-batas negara atau Nation State suara sumbang pun terdengar “ tidak perlu mengurusi rumah tetangga, mari urusi rumah kita dulu”. Pernyataan provokatif inilah yang membuat kita tak peduli akan problematika umat diluar sana.
Di sisi lain, kebiadaban Israel terhadap Muslim di suriah, merupakan potret gelap penderitaan kaum Muslim yang tersebar luas, hal ini menunjukan, ada yang salah dengan tatanan kehidupan saat ini. Nilai-nilai HAM yang dijunjung tinggi sepertinya tidak berguna lagi bagi saudara kita di Palestina.
Semua yang terjadi mestinya menyadarkan umat Islam semuanya mengenai apa yang sedang terjadi pada kaum Muslimin. Kerusakan ideologi kapitalisme dalam menata dunia sudah seharusnya diganti dengan sistem Islam. Berpegang teguh pada Risalah Islam adalah keniscayaan untuk mendapatkan hidup yang diridhoi sang pencipta.
Selama sistem kapitalis –barat masih memegang kendali dunia ini, maka penderitaan Umat Muhammad SAW di sepanjang dunia Islam niscaya tidak akan pernah berakhir, sebab pangkal masalah dari semua penderitaan ini tidak lain adalah tidak hadirnya institusi Islam yang merupakan junnah bagi umat Islam, yaitu Khilafah Islamiyah.
Hadirnya Khilafah akan membebaskan negeri-negeri Muslim lainnya yang tertindas dan menyatukan negeri-negeri Islam yang terpecah. Hadirnya Khilafah akan menghilangkan hegemoni kuffar yang menjajah tanah palestina, dan melindungi kehormatan kaum Muslimah di seluruh dunia dibawah kalimat tauhid dan pemerintahan Islam, Insya Allah.
Umat Rasulullah SAW adalah umat yang satu. Umat Islam adalah satu tubuh, dimana ada tubuh yang terluka maka bagian lain pun akan merasakan perihnya luka tersebut. Rasulullah mewariskan ukhuwah Islam di antara umat Islam agar kita semua dapat bersatu dalam satu naugan ikatan, yaitu ikatan Islam.
Padahal, kalau kita kembali mengulang sejarah, akan kita dapati bagaimana kebaikan Khalifah dalam menjaga etnis Yahudi saat itu. Ketika kaum Yahudi di Spanyol dianiaya oleh pemerintahan Nasrani, mereka melarikan diri ke wilayah Khilafah era inkuisisi Spanyol, Karena mereka tahu bahwa mereka akan diterima disana, dan diberikan perlindungan, serta dijamin hak-hak mereka untuk hidup sebagai warga negara. Namun, lihatlah saat ini, apa yang dilakukan zionis Israel kepada umat Muslim Gaza.
Sekalipun penindasan yang dirasakan Muslim di Suriah, Gaza, Afrika Tengah, Myanmar, dan Xinjiang telah mengguncang hati kaum Muslim yang beriman, kita mesti yakin, bahwa kejadian tersebut wajib menguatkan kita untuk segera memperjuangkan Islam, untuk melindungi negeri Muslim seluruhnya. Drama kepalsuan kapitalisme barat akan segera runtuh dan digantikan oleh sistem Islam, maka bersiaplah untuk menjadi seorang mujahid yang memperjuangkan Islam. Wallahu alam bi ash shawwab.