Rinduku Dan Rindumu Itu Satu



By Messy

Aku rindu. Sungguh, aku benar-benar rindu. Rindu yang kian bergema setiap detiknya. Rindu yang terasa memuncak didalam dada. Persis seperti rindu yang kamu rasakan. Rindu yang sampai saat ini masih belum berujung dengan temu.

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Rindu diatur sesuai dengan aturan Allah secara kaffah. Seperti apa yang sudah diperintahkan oleh-Nya. Penciptaku dan Penciptamu yang satu. Bukankah Allah yang berhak mengatur kehidupan kita?

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kedalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS Al-Baqarah: 208)

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Rindu dengan aturan yang dibawa oleh Rasulullah. Rasulku dan Rasulmu yang satu. Bukankah bukti mencintai Rasulullah adalah menerapkan apa yang sudah dibawa olehnya?

"Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Ali Imran: 31)

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Rindu diatur dengan hukum yang tertera didalam Al-Qur'an. Kitabku dan kitabmu yang satu. Yang didalamnya tidak terdapat keraguan sama sekali. Bukankah Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang  yang bertakwa?

"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS Al-Baqarah: 2)

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Sebab, sistem kapitalis-demokrasi dibuat bukan kita. Malah kehadirannya ada untuk menghancurkan Khilafah. Bukankah sistem bobrok ini sudah terbukti gagal menyejahterakan seluruh manusia?

"Telah terdapat kerusakan didarat dan dilaut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka (kembali kejalan yang benar)." (QS Ar-Ruum: 41)

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Sebab, keadilan hukum dalam sistem buatan manusia tak pernah berpihak pada kita. Keadilan hukum hanya berpihak pada penguasa zalim. Bukankah Allah telah melarang kita untuk menerapkan hukum jahiliah?
 
"Apakah hukum jahiliah yang mereka hendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?" (QS Al-Maidah: 51)

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Sistem yang sudah terbukti melindungi kaum muslimin dan orang-orang kafir sekalipun. Yang dengannya langit dan bumi menjadi berkah. Bukankah hidup seperti itu yang kita harapkan?

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS Al-A'raf: 96)

Rinduku dan rindumu itu satu. Rindu hidup dalam naungan sistem Islam. Bumi ini milik Allah, maka sudah sepantasnya hukum Allah diterapkan disini. Mari secara bersama-sama kita memperjuangkan Khilafah agar segera terterapkan. Khilafah akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Bukankah Allah sudah berjanji bahwa Khilafah akan segera kembali?

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan mengerjakan kebaikan, bahwa Dia sungguh akan menjadi mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah dia ridhai." (QS An-Nuur: 55)

Tpn, 30 Desember 2019

#WeWantKhilafahNotDemocrazi
#IslamYesKhilafahNow
#KhilafahWillRiseAgain


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak