Oleh : Diyana Indah S
(Muslimah Peduli Umat)
Sebagai generasi milenial saat ini masih ada yang enggan untuk memikirkan atau menyinggung persoalan politik, bahkan lebih memilih untuk bersikap acuh dan tidak peka terhadap segala persoalan yang terjadi saat ini. Hal ini justru banyak terjadi dikalangan umat muslim. Sangat terasa sekali bahwa sebagai umat muslim dianjurkan utuk tidak mengaitkan persoalan politik dengan agama, dengan alasan politik dapat menciderai agama. Sehingga banyak sekali umat muslim yang tidak memahami politik, bagaimana berpolitik yang benar yang sesuai dengan aturan islam.
Kondisi seperti ini tentu saja dapat terjadi karena sekularisme yang dianut di negeri ini. Jelas sekali bahwa urusan politik dipisahkan dari agama, tidak ada bahasan politik dalam agama, agama hanya untuk mengatur ibadah individual, islam hanya dianggap sebagai agama ritual, islam tidak dipahami sebagai ideologi. Politik yang dianggap kotor tidak dapat bersanding dengan agama jadi harus dipisahkan.
Tentu saja pemikiran tersebut tidak benar, sekularis yang memisahkan politik dengan agama merupakan cara dari rezim kapitalis untuk mengokohkan kekuasaannya. Padahal makna dari politik adalah mengurusi urusan umat, bukan melakukan segala sesuatu untuk melanggengkan kekuasaan.
Rasulullah Salallahu alaihi wassalam bersabda:
"Barangsiapa di pagi hari perhatiannya kepada selain Allah, maka Allah akan berlepas dari orang itu. Dan barangsiapa di pagi hari tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka (kaum muslimin)"
Dengan demikian jelas bahwa wajib bagi umat muslim untuk memikirkan urusan umat, termasuk menjaga agar semua urusan terlaksana sesuai syariat islam. Sehingga kita perlu memahami bahwa islam bukan hanya agama ritual tetapi islam juga mengatur urusan politik atau yang disebut juga siyasah.
Islam dan politik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, islam tidak hanya terbatas ibadah individu atau ritual tetapi islam juga mengatur urusan masyarakat, negara, kepedulian terhadap urusan umat yang menyangkut kepentingan dan kemaslahatan mereka.
Sebagaimana firman Allah SWT
"….maka putuskanlah (perkara) mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu….." (Al-Maidah : 48)
"…Barangsiapa yang tidak memutuskan (perkara) menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir ". (Al-Maidah :44)
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. (An-Nisa : 65)
Ayat –ayat tersebut menjelaskan bahwa kaum muslimin harus (wajib) mendasarkan segala keputusan tentang urusan apapun kepada ketentuan Allah, yakni hukum syari’at Islam.
Politik yang demikian telah dicontohkan pada saat zaman Rasulullah dan para sahabat, yang menjadikan syariat islam sebagai aturan untuk mengurusi segala urusan umat. Selain itu tergambar Jelas bagaimana penerapan syariat Islam secara menyeluruh dalam naungan Khilafah Islamiyah, yang ternyata mampu mengatasi problematika umat dan mampu mencegah terbukanya pintu-pintu maksiat. Bahkan menjadi solusi tuntas untuk menghilangkan maksiat dengan menerapkan sanksi yang tegas sesuai dengan syariat islam.
Dengan demikian jelas sekali bahwa kita juga perlu untuk memiliki kepedulian terhadap politik, berusaha mewujudkan kepengurusan umat hanya dengan syariat islam.
Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah, memahami secara utuh fikrah (pemikiran) dan thariqoh (metode) ideologi islam dalam memberikan pemeliharaan dan pengaturan berbagai urusan umat yang sesuai denga syari’at-Nya., sehingga kita memiliki landasan yang kokoh dalam memahami aktivitas politik yang tidak mudah tertipu oleh kondisi politik saat ini. Selain itu, perlu juga untuk membentuk kesadaran bahwa politik yang terjadi saat ini sangat jauh bersebrangan dengan politik islam, karena landasan politik saat ini adalah kapitalisme, liberalisme dan sudah seharusnya kita menyadari kerusakan yang banyak terjadi akibat politik kapitalisme.
Dan dengan sistem politik kapitalisme ini umat muslim kehilangan identitasnya, kemaksiatan semakin merajalela, riba dibiarkan begitu saja, pendidikan yang mencontoh barat, kehidupan modern yang hedonis dan pergaulan bebas hingga maraknya LGBT dan lain sebagainya.
Jadi sudah sangat jelas tidak ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik dengan sistem pemerintahan yang sekuleris.
Kita sebagai umat muslim harus menyadari bahwa umat muslim adalah umat terbaik ,sebagaimana firman Allah SWT,
" Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah "(Ali Imran : 110).
Yang berarti bahwa umat muslim adalah pemimpin umat yang yakin bahwa hanya dengan metode islam kebangkitan shohih dapat diraih. Islam sebagai ideologi, islam sebagai pola hidup menyeluruh dan yakin bahwa islam adalah solusi segala permasalahan umat yang sesuai dengan fitrah manusia. Dengan kesadaran ini pula mampu mendorong umat muslim untuk memperjuangkant Islam melakukan langkah-langkah dakwah demi tegaknya Khilafah Islamiyah.
Tags
Opini
Nice...
BalasHapus